Baim Wong Daftarkan ‘Citayam Fashion Week’, ke Kemenkumham, Netizen Protes

Baim Wong dan Paula daftarkan Citayam Fashion Week. (ist)

FAKTUAL-INDONESIA : Ide para remaja Citayam menghadirkan ‘Citayam Fashion Week’ menjadi perhatian sejumlah artis dan selebgram top ibukota. Mereka ikut-ikutan latah menjajal zebra cross a la Haradukuh Atas yang meniru Harajuku Jepang.

Namun, tak sampai di situ, kabarnya Baim Wong dan istrinya, Paula Verhoeven melalui perusahaan mereka PT Tiger Wong Entertainment mendaftarkan brand Citayam Fashion Week ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Dilihat dari laman resmi PDKI, PT Tiger Wong Entertainment mendaftarkan merek Citayam Fashion Week pada 20 Juli 2022 dengan nomor permohonan Jid2022052181. Statusnya kini Dalam Proses.

Citayam Fashion Week, dalam permohonan perusahaan Baim Wong, disebut hiburan dalam peragaan busana hingga podcast.

“Hiburan dalam sifat peragaan busana. Layanan hiburan yaitu menyediakan podcast di bidang mode, layanan pelaporan berita di bidang fashion,” demikian keterangan di website PSDKI dalam kolom jenis barang/jasa.

Selain PT Tiger Wong Entertainment, brand Citayam Fashion Week juga didaftarkan pihak lain atas nama Indigo Aditya Nugroho. Status permohonannya juga masih sama dengan Baim Wong.

Sebagai informasi, Citayam Fashion Week merupakan fenomena a la Harajuku yang dilatarbelakangi oleh remaja asal Depok, Bojong Gede, Tangerang dan Citayam. Mereka biasanya hanya nongkrong di Dukuh Atas setelah datang naik kereta.

Setelah viral di media sosial, Citayam Fashion Week semakin fenomenal dengan munculnya berbagai kegiatan lain seperti adu peragaan busana yang diikuti para ABG hingga dikunjungi sejumlah artis terkenal, termasuk Baim Wong dan istri.

Kabar tersebut pun membuat netizen ramai berkomentar.

“Orang kaya kenapa sih ganggu hidup orang miskin terus, nggak di mana-mana begitu mulu,” komentar salah satu netize

“Dih apaan sih, aji mumpung banget orang kaya,” kata netizen lain.

“Kalo orang kaya udah nimbrung ke keasyikan masyarakat bawah, adanya cuma tinggal pengambilalihan. Created by the poor, stolen by the rich,” kritik netizen lainnya.***