Connect with us

Politik

Ziarah Ke Makam Soeharto, Pangkostrad – Beliau Tokoh Luar Biasa dalam Pengabdian

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Maruli Simanjutak ziarah ke makam Soeharto di Astana Giribangun Karanganyar, Jumat (11/3/2022).

Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Maruli Simanjutak ziarah ke makam Soeharto di Astana Giribangun Karanganyar, Jumat (11/3/2022).

FAKTUAL-INDONESIA: Makna dari ziarah ke makam Presiden kedua RI Soeharto di Astana Giribangun Karanganyar, Jawa Tengah, menurut Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Maruli Simanjutak memiliki makna untuk mengingatkan bagaimana kiprah Pangkostrad pertama tersebut.

“Kami juga bisa dikatakan ada hubungan khusus dengan beliau di Kostrad. Beliau adalah yang pertama membuat tokoh berperan dan luar biasa dalam pengabdian,” kata Pangkostrad Maruli Simanjutak usai bersama rombongan melakukan ziarah ke makam mantan Presiden RI kedua Soeharto, Jumat petang

Seperti dipantau dari antaranews.com, hal tersebut, kata Pangkostrad, menjadi poin penting di pasukan Kostrad.

Pangkostrad berharap dengan kegiatan ziarah tersebut dapat mengingatkan kembali khususnya generasi generasi menerus untuk mengabdi lebih baik kepada negara.

Pangkostrad bersama jajaran didampingi Bupati Karanganyar Juliyatmono dan pengelola Makam Astana Giribangun tersebut langsung memasuki ruang makam Soeharto dan Tien Soeharto, untuk melakukan doa bersama kemudian memberikan karangan bunga untuk seniornya, Soeharto, mantan Pangkostrad pertama.

Advertisement

Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjutak mengatakan ziarah ke makam Pak Harto ini, dalam rangka memperingati HUT ke-61 Kostrad yang jatuh pada 6 Maret.

Kegiatan ziarah ke makam Soeharto sebagai sesepuh di Satuan Kostrad sudah menjadi tradisi dilakukan secara rutin setiap tahun di Astana Giribangun Karanganyar.

Menurut Pangkostrad, makna dari ziarah tersebut

Sementara itu, satuan tersebut dahulu bukan bernama Kostrad, tetapi Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad) dan Mayjen TNI Soeharto ditunjuk menjadi Panglima Korra I Caduad.

Pangkostrad bersama jajaran dalam kunjungan kerja di Jawa Tengah, selain ziarah ke makam Soeharto di Astana Giribangun Karanganyar, juga ke Markas Brigif 06/Trisakti Balajaya dan Batalyon 413 di Sukoharjo. Sedangkan, sebelumnya juga mengunjungi Markas Para Reder 503 Mayangkara Mojokerto Jatim.

Advertisement

Markas Brigif 06 Sukoharjo

Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Maruli Simanjutak kunjungan kerja ke Markas Brigradir Infantri (Brigif) 06/Trisakti Balajaya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, untuk mengecek kendala sebagai bahan evaluasi.

“Saya kunker ini, menjadi prioritas untuk melihat sejauh mana satuan-satuan di bawah, bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” kata Pangkostrad di Markas Brigif 06/Trisaksi Balajaya Sukoharjo, Jumat.

Menurut Pangkostrad, dari hasil pelaporan yang didapatkan dan dilihat langsung apa yang menjadi kendala sehingga dapat melihat kualitas-kualitas nyata dan kemudian dicatat sebagai bahan evaluasi.

Pangkostrad dalam kunker berawal di Markas Para Reder 503 Mayangkara Mojokerto Jatim, kemudian di Brigif 06/Trisakti Balajaya Sukoharjo, setelah itu, ada satuan-satuan lain yang akan dilihat langsung.

Advertisement

Menurut Pangkostrad, Pasukan Kostrad ini, dominan dipersiapkan untuk tempur. Walaupun Kostrad mempunyai asisten teritorial, tetapi dominan kegiatan adalah bagaimana kesiapan tempur yang menjadi prioritas. Namun, Kostrad ada juga tugas-tugas tambahan membantu pengamanan dari pemerintah daerah (pemda) setempat.

“Kami juga harus melihat celahnya, sehingga prajurit bisa profesional secara militer, juga dalam perbantuan pengamanan ke pemda setempat,” kata Pangkostrad.

Dia mengatakan Kostrad kalau di bidang alat utama sistem senjata (alutsista) masih banyak hal yang perlu didukung, namun, selalu terbiasa tentara ini, dengan memaksimalkan apa yang ada. Namun, alutsista yang ada secara umum masih mampu melaksanakan tugas pokok.

Dia menjelaskan kebutuhan peremajaan alutsista di Kostrad, sudah banyak yang luar biasa. Pihaknya setelah melakukan pengecekan di Kostrad sudah cukup baik. Untuk tugas pokok mampu, tetapi yang namanya teknologi terus berkembang sehingga tetap perlu dievaluasi dan berlatih, kemudian evaluasi lagi agar semakin profesional.

Dia mengatakan ada satu konsep yang dicetuskan oleh Panglima TNI, KSAD supaya lebih dominan membantu kesejahteraan masyarakat. Hal ini, terus mencari bagaimana yang harus dikerjakan walaupun sebenarnya tentara di daerah-daerah banyak melakukan hal-hal yang membantu masyarakat.

Advertisement

Kostrad yang memasuki HUT ke-61 ke depan, kata dia, dengan slogan “back to basic” atau kembali ke awal jati diri. Artinya, pihaknya ingin mengingatkan kembali bahwa orang masuk tentara sejak awal adalah ingin mengabdi jadi jangan memikirkan yang lain. Pihaknya mulai menata kembali hal-hal yang mendasar. Pengabdian dengan berlatih dan siap untuk melaksanakan tugas.

Dia mengatakan Kostrad tantangan pada era sekarang banyak hal karena dinamika semakin luar biasa, perkembangan-perkembangan politik harus diikuti karena seperti diketahui dalam pengamanan seharian perlu ada sinergi antara TNI Polri. Sehingga, hal ini, tidak boleh dilupakan. Jadi pemerintah bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dengan pendampingan-pendampingan dari TNI-Polri. ***

Lanjutkan Membaca
Advertisement