Nusantara
Bencana Negeriku: Tanah Longsor Putus Jalan Provinsi dan Nasional di Bengkulu serta Sulbar

Kondisi jalan provinsi dan nasional yang terkena bencana tanah longsor di Bengkulu dan Sulawesi Barat akibat hujan deras yang mengguyur bumi
FAKTUAL INDONESIA: Bencana tanah longsor mengakibatkan jalan provinsi dan negara atau nasional tertimbun bahkan ada yang terputus di Bengkulu dan Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (24/5/2024).
Hujan deras yang menerpa bumi sejak Kamis malam hingga Jumat pagi membuat tanah longsor menimpa jalan provinsi dan nasional sehingga ada yang nyaris terputus di Bengkulu.
Sedangkan di Sulbar, akses jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Mamasa-Mamuju, masih terputus karena tanah longsor.
“Hujan deras yang terjadi Kamis malam menyebabkan jalan provinsi di Kecamatan Sindang Kelingi nyaris putus, badan jalannya tinggal sebagian akibat longsor. Lokasi kedua di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, namun bisa ditangani dan materialnya berhasil disingkirkan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Shalahudin di Rejang Lebong, Jumat.
Dia, seperti dilansir dari antaranews.com, menjelaskan untuk kejadian tanah longsor yang nyaris memutuskan jalan provinsi di Kecamatan Sindang Kelingi, tepatnya di Desa Air Dingin yang menghubungkan dengan Kecamatan Sindang Dataran.
Jalan yang terkena longsor ini, kata dia, akibat hujan deras yang melanda wilayah ini, dimana jalan yang terkena longsor mencapai 200 meter dan ketinggian dari dasar jurang sekitar 30 meter.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu untuk penanganan jalan provinsi tersebut .
“Sedangkan langkah yang kita lakukan ialah memasang rambu-rambu peringatan dan karung berisi pasir dan diletakkan di sisi jalan yang longsor. Untuk kendaraan yang lewat di sini harus bergantian,” terangnya.
Sementara itu untuk penanganan tanah longsor yang terjadi di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel), yang merupakan jalan negara terjadi di Desa Taba Padang, Kecamatan Binduriang, pada Jumat pagi sekitar pukul 03.00 WIB.
Di lokasi kejadian ini, kata Shalahudin, selain tebing di bagian atas jalan penghubung Provinsi Bengkulu-Sumsel tersebut longsor dan menimbun sebagian jalan lintas, juga ada pohon tumbang.
Pohon tumbang dan material longsor ini satu jam kemudian berhasil mereka singkirkan dengan menggunakan alat berat, sehingga lalu lintas di jalanan ini kembali normal.
1.270 Jiwa Mengungsi
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan akses jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Mamasa-Mamuju, Sulawesi Barat masih terputus karena tanah longsor.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam laporan diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan dampak kerusakan pada akses jalan tersebut terjadi sejak daerah setempat dilanda tanah longsor pada Selasa (21/5) sore sekitar pukul 15.30 Wita.
Tim Pusdalops BNPB juga menginformasikan bahwa saat ini jalan dari Kecamatan Bambang ke Mambi juga terputus total sehingga tidak dapat dilalui kendaraan, baik roda dua maupun empat.
“Data yang terhimpun sementara ini ada sebanyak 1.270 jiwa warga masih mengungsi akibat tanah longsor di Kabupaten Mamasa ini,” kata dia.
Dia menjelaskan ribuan korban tanah longsor tersebut merupakan penduduk yang tersebar di 27 desa di Kecamatan Bambang, Tarim, Mambi, dan Aralle.
Mereka mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga masing-masing di sekitar lokasi kejadian yang lebih aman.
BNPB memastikan saat ini sejumlah alat berat telah dikerahkan untuk menangani material longsor yang menutupi badan jalan, termasuk yang menutupi kawasan pemukiman, agar bisa kembali difungsikan oleh masyarakat.
Tim petugas gabungan yang antara lain terdiri atas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, dan Basarnas tetap memprioritaskan penyaluran bantuan logistik, berupa barang kebutuhan pokok dan perlengkapan bagi para korban selama proses normalisasi pascabencana.
Pihaknya optimistis upaya penanganan dampak bencana bisa berlangsung dengan cepat setelah Bupati Mamasa menetapkan Status Tanggap Darurat Tanah Longsor dengan surat No. 360/KPTS-111/V/2024 yang berlaku selama 14 hari ke depan. ***