Nasional
Banjir Bandang dan Longsor Sukabumi: Penyelamatan Warga yang Terjebak di Puskesmas Pelabuhanratu Berlangsung Dramatis
FAKTUAL INDONESIA: Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), mengakibatkan banyak warga yang terjebak sehingga harus dilakukan operasi penyelamatan dan evakuasi.
Operasi yang dilaksanakan oleh Tim SAR Gabungan,Polri, TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah berlangsung dramatis.
Itu terjadi saat Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi puluhan warga yang terjebak banjir bandang di dalam Puskesmas Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Rabu.
Demikian juga ketika Polri bersama tim gabungan TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah bergerak cepat mengevakuasi beberapa ibu dan bayinya yang terjebak banjir bandang yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga : Bencana Sumatera Utara: Banjir Bandang dan Longsor Landa Padang Lawas, Tapanuli Selatan, Karo, Deli Serdang, 16 Meninggal
“Ada 24 warga yang terjebak banjir di dalam Puskesmas Palabuhanratu yang terdiri atas orang dewasa dan anak-anak yang sedang berobat, kemudian petugas puskesmas,” kata Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi Suryo Adianto di Sukabumi, Rabu.
Seperti dilansir antaranews.com, menurut Suryo, proses evakuasi warga yang terjebak banjir tersebut cukup dramatis, di mana pihaknya harus menggunakan sejumlah alat pengaman serta perahu karet menghadang arus air yang cukup deras ditambah banyak pasien dan anak-anak yang kondisinya sedang sakit.
Mayoritas korban yang terjebak banjir merupakan pegawai Puskesmas Palabuhanratu, namun berkat kerja sama tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI, Polri serta relawan berhasil menyelamatkan seluruh korban dan mengevakuasi ke tempat yang aman.
Ketinggian air yang merendam Puskesmas Palabuhanratu mencapai 1,5 meter. Banjir bandang ini dipicu hujan deras yang turun sejak Rabu dini hari sehingga debit air Sungai Cipalabuhanratu meluap dan membanjiri permukiman warga serta berbagai fasilitas lainnya.
“Kami mengerahkan 30 personel untuk melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir. Seluruh korban selamat dan sudah pulang ke rumahnya masing-masing,” tambahnya.
Suryo mengatakan selain merendam Puskemas Palabuhanratu, banjir yang terjadi di Kecamatan Palabuhanratu juga merendam sejumlah permukiman warga seperti di Kampung Gumelar, Pasanggrahan, Cangehgar, area parkir dan jalan raya di depan Pasar Palabuhanratu, Dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) dan Jalan Raya Gadobangkong.
Evakuasi warga yang terjebak banjir terus dilakukan dan hingga kini tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran di daerah-daerah yang terdampak bencana banjir di wilayah Palabuhanratu dan sekitarnya.
Baca Juga : Bencana di Aceh: Banjir Rendam 16 Kecamatan di Pidie, Penambang Emas Tewas Tertimbun di Woyla
Ibu dan Bayinya
Polri bersama tim gabungan TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah bergerak cepat mengevakuasi beberapa ibu dan bayinya yang terjebak banjir bandang yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Kepala Satuan Samapta Polres Sukabumi Ajun Komisaris Polisi Dadi yang memimpin langsung proses evakuasi bercerita bahwa ketinggian air yang mencapai 80–90 centimeter membuat permukiman warga tergenang dan akses jalan terputus, termasuk di Kampung Rancabungur, Kecamatan Gegerbitung.
“Air bah masuk ke gang-gang sempit, membuat akses sangat sulit. Kami menggunakan perahu karet untuk menyelamatkan ibu dan bayinya yang terjebak di rumah mereka,” kata Dadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia mengungkapkan bahwa petugas harus melawan derasnya arus dengan peralatan seadanya demi mengevakuasi beberapa ibu dan bayinya yang terjebak di rumah.
Meski hanya berbekal peralatan sederhana, pihaknya dan tim penyelamat gabungan berhasil mengevakuasi ibu dan bayinya yang terjebak.
“Kami harus berjalan di tengah arus deras. Ada dua hingga tiga bayi yang berhasil kami evakuasi dari lokasi. Prosesnya sangat menegangkan, tetapi syukur semuanya bisa diselamatkan,” ucapnya.
Sementara itu, anggota Humas Polres Sukabumi Bripda Delfano mengatakan bahwa usai terjadinya banjir bandang, Polri langsung bergerak cepat bersama tim bantuan dari berbagai instansi dan masyarakat untuk membantu warga terdampak.
Baca Juga : 10 Kali Erupsi, Gunung Semeru Jatim Muntahkan Awan Panas Disertai Getaran Banjir
Ia mengungkapkan kondisi di lapangan sangat berat karena air bah sempat mencapai setinggi pinggang orang dewasa. Walaupun demikian, Polri terus berupaya membantu menyelamatkan warga yang masih terjebak di rumahnya masing-masing.
“Kami terus berupaya agar semua korban bisa dievakuasi secepat mungkin,” ucapnya.
Saat ini, petugas gabungan fokus pada evakuasi dan penanganan dampak bencana. Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat intensitas hujan masih tinggi di wilayah tersebut.
Berdasarkan informasi dari petugas reaksi cepat BPBD Sukabumi, banjir berketinggian lebih dari satu meter setidaknya melanda sejumlah kampung dan desa di wilayah Kecamatan Ciemas, Palabuhanratu, Cidong, Gegerbitung, Tegalbuleud, hingga Pabuaran.
Selain banjir, dalam waktu bersamaan BPBD Sukabumi juga melaporkan adanya peristiwa bencana tanah longsor, cuaca ekstrem, dan pergerakan tanah yang berdampak terhadap sedikitnya 18 kawasan lain di daerah itu.
Rentetan peristiwa bencana ini terjadi setelah sebagian besar wilayah Sukabumi diguyur hujan deras dengan durasi yang panjang sejak Selasa (3/12) siang sampai Rabu pagi.
Dampak bencana menjadi lebih besar akibat luapan empat aliran sungai di Sukabumi yang tidak mampu membendung debit hujan deras.
Informasi yang dihimpun dari BPBD Sukabumi, sementara ini dilaporkan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, dan untuk jumlah korban terdampak, termasuk kerusakan yang ditimbulkan, masih dalam pendataan.
Baca Juga : Banjir Dahsyat Spanyol: Raja Felipe VI Dilempari Lumpur dan Diteriaki Pembunuh oleh Massa yang Marah
Empat Lokasi Longsor
Masih seperti dikutip dari antaranews.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat memicu terjadinya bencana tanah longsor di empat lokasi pada Rabu.
“Bencana tanah longsor tersebut terjadi di tiga kecamatan. Hingga kini tim penanggulangan BPBD Kota Sukabumi masih melakukan asesmen di lokasi kejadian,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, Rabu.
Adapun bencana tanah longsor tersebut terjadi Kampung Baru, RT 02/09, Kelurahan Cikondang dan RT 07/04, Kelurahan/Kecamatan Citamiang. Kemudian longsor terjadi di RT 03/08 Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole dan di Kampung Tegallega Kidul, RT 03/17, Kelurahan/Kecamatan Lembursitu.
Untuk bencana tanah longsor yang terjadi RT 03, Kelurahan Subangjaya merupakan yang kedua kalinya, kejadian pertama terjadi pada 5 November 2024 yang dikarenakan kondisi tanah sudah labil. Sementara, longsor dapuran bambu yang terjadi di Kampung Tegallega Kidul mengakibatkan saluran air tertutup.
Hingga saat ini tim penanggulangan bencana masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan dan mengevakuasi material longsoran yang menutup akses jalan warga. Kemudian, untuk dampak kerusakan masih dalam pendataan, namun dipastikan tidak ada korban jiwa maupun luka.
“Longsor ini dipicu oleh hujan deras yang turun hampir sepanjang hari sejak awal Desember sehingga kondisi tanah menjadi labil dan tidak mampu menahan beban yang ada di atasnya,” tambahnya.
Baca Juga : Banjir Dahsyat Spanyol: Korban Tewas Meningkat Capai 205 Orang, Valencia Buka Kamar Mayat Sementara
Novian mengatakan cuaca ekstrem tidak hanya memicu terjadinya bencana tanah longsor, juga mengakibatkan satu rumah di Kampung Cikundulhilir, RT 01/04,Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu bagian atapnya ambruk yang diduga tidak kuat menahan derasnya hujan.
Di sisi lain, ia mengimbau kepada warga untuk selalu waspada karena hujan deras disertai angin kencang atau cuaca ekstrem masih berpotensi melanda wilayah Kota Sukabumi dalam beberapa hari ke depan sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Hujan deras juga berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang atau puting beliung. Untuk meminimalkan dampak dari bencana, pihaknya sudah menyiagakan puluhan personel penanggulangan bencana dan berkoordinasi dengan instansi lainnya baik dari unsur TNI, Polri, Pemkot Sukabumi, lembaga kemanusiaan maupun komunitas lainnya. ***