Nasional
Bencana di Aceh: Banjir Rendam 16 Kecamatan di Pidie, Penambang Emas Tewas Tertimbun di Woyla
FAKTUAL INDONESIA: Bencana banjir dan tanah longsor melanda Aceh yang selain mengakibatkan terendamnya jalan nasional, persawahandan rusaknya jembatan juga menelan korban tewas.
Seorang penambang emas, Abdurrani (57 tahun), tewas tertimbun longsor saat sedang mencari emas di aliran sungai di Desa Pasi Aceh, Kecamatan Woyla, Aceh Barat.
Curah hujan dengan intensitas tinggi menurut Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan banjir yang merendam wilayah di Kabupaten Pidie meluas dari sebelumnya enam menjadi 16 kecamatan.
“Banjir masih menggenangi beberapa kecamatan dalam Kabupaten Pidie,” kata Kepala Pelaksana BPBA Teuku Nara Setia dalam keterangan di Banda Aceh, Minggu.
Seperti dilansir antaranews.com, ia menjelaskan banjir mulai merendam wilayah di Pidie pada Jumat (22/11), sekitar pukul 20.27 WIB. Banjir dipicu hujan deras sehingga debit air sungai di daerah itu meluap ke pemukiman penduduk.
Baca Juga : Dari Amerika, Presiden Prabowo Gelar Ratas Erupsi Lewotobi, Komitmen Responsif Tangani Bencana
Banjir juga merendam sejumlah ruas jalan nasional dan jalan antarkecamatan, serta lahan persawahan milik masyarakat.
“Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Pidie menyebabkan debit air sungai meluap hingga mengenangi rumah warga, jalan, dan persawahan masyarakat,” katanya.
Hingga saat ini, data BPBD Pidie mencatat daerah terdampak banjir, meliputi Kecamatan Pidie tujuh desa, Padang Tiji lima desa, Tiro satu desa, Sakti 11 desa, Delima tujuh desa, dan Mutiara Timur sembilan desa.
Selain itu, Kecamatan Glumpang Tiga 10 desa, Kembang Tanjonh 13 desa, Peukan Baro enam desa, Keumala dua desa, Glumpang Baro satu desa, Mutiara 11 desa, Indra Jaya dua desa, Mane satu desa, Simpang Tiga dua desa, dan Kota Sigli dua desa.
Dampak material yang ditimbulkan dalam peristiwa tersebut, di antaranya abutmen jembatan rusak serta dua pagar masjid rusak di Kecamatan Sakti.
Selain itu, satu garasi mobil rumah warga rusak akibat pohon tumbang di Kecamatan Pidie, jalan desa rusak di Mutiara, oprit jembatan longsor di Mane, sawah warga ambles akibat terkikis air, serta longsor jalan dan pohon tumbang di Keumala.
Selain itu, lahan pertanian terendam seluas 7,5 hektare dan tanggul penahan tebing ambles di Kecamatan Glumpang Tiga.
Data sementara korban terdampak meliputi Kecamatan Glumpang Tiga 583 jiwa atau 206 kepala keluarga (KK), Kecamatan Mutiara 1.674 KK, dan Kecamatan Indra Jaya tujuh KK.
Petugas BPBD Pidie masih mendata korban terdampak di seluruh daerah, baik jumlah kepala keluarga maupun jumlah jiwa, serta dampak kerugian akibat peristiwa itu.
Baca Juga : Bencana Negeriku: Longsor Tambang Solok Sumbar, 15 Meninggal, 25 Tertimbun, Evakuasi Terkendala Medan Sulit
“Pengungsi masih dalam proses pendataan. Tidak ada korban jiwa,” katanya.
BPBD Pidie terus melakukan pendataan dan pengawasan perkembangan banjir, sekaligus penanganan longsor di ruas jalan dan pohon tumbang serta pemberian bantuan tanggap darurat untuk pengungsi.
Penambang Emas Tewas
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat bersama masyarakat mengevakuasi jasad Abdurrani (57 tahun), warga Desa Pasi Aceh, Kecamatan Woyla, yang tertimbun longsor saat sedang mencari emas di aliran sungai setempat.
“Jasad korban ditemukan sekitar pukul 16.30 WIB, setelah korban tertimbun tanah pada pukul 15.10 WIB pada Minggu siang jelang sore,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Aceh Barat, Said Wahyu yang dikonfirmasi ANTARA, Minggu petang.
Sebelum ditemukan meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor, kata dia, korban Abdurrani bersama dua orang rekannya dilaporkan sedang menggali tanah di sekitar tebing sungai.
Aktivitas ini dilakukan untuk mencari emas yang berada di aliran Krueng (Sungai) Woyla, Kabupaten Aceh Barat.
Baca Juga : Bandung Dilanda 26 Gempa Susulan, 82 Orang Terluka, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Tiba-tiba saat korban Abdurrani sedang berada di bagian bawah tebing dengan ketinggian sekitar 15 meter terjadi tanah longsor sehingga korban ikut tertimbun.
Dua orang rekan korban yang belum diketahui identitasnya, melihat kejadian tersebut dan memberitahukan kejadian itu ke sejumlah warga. Petugas BPBD Aceh Barat Pos Woyla yang mengetahui kejadian ini ikut bergerak ke lokasi kejadian dan membantu evakuasi korban.
“Korban kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Saat ini korban sudah diserahkan ke pihak keluarga,” kata Said Wahyu.
Adapun tim evakuasi yang terlibat pencarian terhadap korban antara lain petugas BPBD Aceh Barat, Tim Reaksi Cepat BPBD Aceh Barat, Regu I Pos Woyla, Koramil Woyla, Polsek Woyla, relawan RAPI, serta masyarakat setempat. ***