Internasional
Bos Wagner Yevgeny Prigozhin, Menumpahkan Darah Musuh Rusia Bukan dengan Mantra

Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Yevgeny Prigozhin, bos tentara bayaran Wagner, yang kini berperang di Ukraina
FAKTUAL-INDONESIA: Bos tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin membandingkan dirinya dengan Pendeta Rasputin yang merawat putra Tsar terakhir Rusia yang terserang hemophilia.
Pada pernyataannya, Minggu, Prigozhin mengatakan, Rasputin bertugas menghentikan pendarahan dengan mantra.
Namun, Prigozhin menegaskan, dirinya justru tugasnya menumpahkan darah musuh Rusia, bukan dengan matra tertapi berhadapan langsung.
Surat kabar Financial Times mengatakan pada akhir pekan bahwa Prigozhin memiliki pengaruh yang semakin besar di Kremlin dan menyamakannya dengan Pendeta Ortodoks Grigory Rasputin, yang memiliki pengaruh besar terhadap istri tsar terakhir Rusia, Nikolai II.
Prigozhin baru mengakui September lalu bahwa ia telah mendirikan kelompok Wagner, yang telah memainkan peran utama dalam upaya militer Rusia untuk merebut wilayah di wilayah Donbas timur Ukraina.
“Saya tidak terlalu paham dengan sejarah Rasputin, tetapi sejauh yang saya tahu, kualitas penting Rasputin adalah dia menahan aliran darah pangeran muda dengan mantera,” layanan pers Prigozhin mengutip ucapannya, mengacu pada artikel.
“Sayangnya, saya tidak menghentikan aliran darah. Aku membuat berdarah musuh tanah air kita. Dan bukan dengan mantra, tapi dengan kontak langsung dengan mereka.”
Wagner telah dikerahkan di sejumlah negara Afrika, umumnya untuk memerangi pemberontak. Dalam beberapa bulan terakhir, Prigozhin terlihat di video online mencoba memikat narapidana dari penjara Rusia untuk bergabung dengan barisannya di Ukraina.
Financial Times bukan yang pertama membandingkan perannya dengan biarawan di istana kekaisaran Rusia – seorang jurnalis Rusia membuat perbandingan tahun lalu.
Surat kabar itu mengatakan bahwa Prigozhin, seperti pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, pendukung aktif perang Rusia lainnya, “telah memposisikan dirinya sebagai pengkritik elit militer, birokratis dan bisnis yang diduga mengecewakan Putin dengan pendekatan perang yang setengah hati dan tidak kompeten. ”.
Prigozhin mengatakan perbandingan itu “benar-benar jelas” dan dia melihat perannya membawa orang Barat yang tidak patuh kembali ke jalurnya.
“Ketika anak-anak melakukan kenakalan, mereka mencoba menarik perhatian ayah mereka dengan segala macam trik yang tidak terduga,” tulisnya. “Karena itu yang harus dilakukan orang Amerika adalah datang ke ayah, meminta maaf dan terus bersikap normal.”
Rasputin dibunuh pada tahun 1916 oleh sekelompok bangsawan Rusia yang mengkhawatirkan pengaruhnya yang semakin besar terhadap keluarga tsar. ***