Connect with us

Ekonomi

Semen Indonesia Bagikan Deviden Rp1,02 Triliun

Avatar

Diterbitkan

pada

Salah satu infrastuktur pabrik SIG.

FAKTUAL-INDONESIA: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mencatatkan laba bersih Rp2,02 triliun pada 2021. Berdasarkan  hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022, mereka memutuskan membagikan dividen senilai Rp1,02 triliun, atau setara 50,66 persen dari total laba tahun 2021.

Menurut Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, pada 2021, SIG mencatatkan total pendapatan Rp34,96 triliun. Beban pokok pendapatan meningkat 2,8% YoY menjadi Rp 24,01 triliun.

“Selain karena peningkatan volume penjualan, peningkatan beban pokok pendapatan juga disebabkan oleh kenaikan biaya bahan bakar, sejalan dengan kenaikan harga batubara yang signifikan sepanjang 2021,” ujarnya Selasa (28/6/2022).

Total volume penjualan SIG pada 2021 meningkat 1,6% menjadi 40,47 juta ton dari tahun 2020 sebesar 39,85 juta ton. Terutama dikontribusikan oleh peningkatan penjualan regional yang tumbuh seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi di berbagai negara tujuan ekspor.

Dari jumlah dividen yang dibagikan, pemerintah mendapatkan Rp 522,34 miliar berkat kepemilikan saham sebesar 51,01 persen. Sedangkan sisanya senilai Rp501,65 miliar dibagikan kepada pemilik saham publik atau setara 48,99 persen total saham. Artinya, dividend per share (DPS) pada tahun buku 2021 sebesar Rp172,62 per lembar saham.

Advertisement

Sejalan dengan kinerja positif yang dicatat, SIG memberikan perhatian lebih pada aspek keberlanjutan yang berwawasan lingkungan. Upaya ini menjadi bentuk dukungan dan kontribusi SIG untuk net zero carbon emission pada 2060.

Menurut Vita Mahreyni, tahun lalu SIG telah melakukan beberapa program yang merupakan bagian dari SIG Sustainability Initiatives untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon. Beberapa program SIG Sustainability Initiatives yang telah dijalankan di antaranya implementasi pilot project solar panel 10 kW yang terpasang di beberapa plant yaitu Ghopo-Tuban.

Semen Padang dan Semen Tonasa dan telah beroperasi dengan baik menghasilkan energi listrik yang dimanfaatkan pada peralatan pabrik. Pemanfaatan teknologi sistem electrostatic precipirator, conditioning tower dan bag filter di pabrik untuk mengelola emisi debu.

“SIG juga memanfaatkan panas gas buang dari proses pembakaran sebagai pembangkit listrik dengan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Pabrik Tuban dan Indarung Padang. Serta memanfaatkan sampah untuk diolah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai energi alternatif pengganti batu bara di pabrik Narogong dan Cilacap,” ujarnya.

Sebagai catatan, Proper Hijau merupakan kriteria bagi perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih baik dari yang telah dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance), mempraktikkan sistem pengelolaan lingkungan dan telah memanfaatkan sumber daya secara efisien serta melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik.

Advertisement

Sebelumnya, KLHK juga memberikan apresiasi berupa Sertifikat Ekolabel Swadeklarasi untuk 3 batching plant milik SIG yakni Batching Plant Serpong, Batching Plant Pulo Gadung dan Batching Plant Tuban.

Ekolabel Swadeklarasi merupakan program yang dikembangkan oleh KLHK merujuk pada model Ekolabel Tipe II sebagai sarana penyampaian informasi kepada konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk yang dibuat oleh produsen, importir, distributor, pengecer atau pihak lain yang memperoleh manfaat.

Sertifikat Ekolabel Swadeklarasi menjadi bukti keberhasilan SIG mengembangkan green concrete, yakni pengembangan beton ramah lingkungan oleh research center SIG yang melakukan kolaborasi dengan institusi untuk melakukan riset serta membuat prototyping, mock up dengan anak usaha beton dalam pengembangannya.***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement