Connect with us

Nasional

Bencana Negeriku: Banjir Setinggi 40 Cm – 1 Meter di Aceh Jaya, Longsor dan Angin Kencang Landa Ambon

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Banjir yang merendam rumah warga di Kabupaten Aceh Jaya, Senin (13/5/2024) dan tanah longsor akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang di Ambon

Banjir yang merendam rumah warga di Kabupaten Aceh Jaya, Senin (13/5/2024) dan tanah longsor akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang di Ambon

FAKTUAL INDONESIA: Banjir dengan ketinggian air mulai 40 centimeter hingga 1 meter yang dipicu curah hujan tinggi mengakibatkan ribuan warga terdampak di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh.

Sedangkan Kota Ambon, Maluku  dilanda tanah longsor akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang sejak 12 sampai dengan 13 Mei 2024.

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat sebanyak 4.596 jiwa dari 1.486 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Aceh Jaya terdampak banjir dengan ketinggian air mulai 40 centimeter hingga 1 meter yang dipicu curah hujan tinggi.

“Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Tidak ada laporan korban jiwa,” kata Plt. Kepala Pelaksana BPBA Fadmi Ridwan di Banda Aceh, Senin.

Seperti dilansir antaranews.com, dia menjelaskan bencana banjir yang terjadi di 40 desa atau gampong yang tersebar di sembilan kecamatan di Aceh Jaya itu mulai terjadi pada Ahad (12/5) sekitar pukul 21.30 WIB.

Advertisement

Tak hanya peristiwa banjir, tetapi dalam waktu bersamaan juga dilaporkan adanya tanah longsor yang menyebabkan akses jalan putus total.

“Banjir disebabkan karena hujan disertai angin kencang yang mengguyur Aceh Jaya dengan intensitas tinggi menyebabkan meluapnya air sungai yang menggenangi kawasan pemukiman dan perumahan masyarakat,” ujarnya.

Adapun daerah yang terendam banjir meliputi empat desa di Kecamatan Jaya, satu desa di Kecamatan Indra Jaya, empat desa di Kecamatan Sampoiniet, tiga desa di Kecamatan Krueng Sabee, delapan desa di Kecamatan Darul Hikmah.

Kemudian, tiga desa di Kecamatan Setia Bakti, enam desa di Kecamatan Panga, tujuh desa di Kecamatan Teunom, dan empat desa di Kecamatan Pasie Raya.

“Longsor juga terjadi di Desa Ranto Panyang, Kecamatan Krueng Sabee, sehingga menutupi badan jalan yang menyebabkan akses jalan terputus total sehinga mengisolir Desa Buntha dan Desa Panggong,” ujarnya.

Advertisement

Data sementara BPBD Aceh Jaya mencatat korban terdampak di Kecamatan Jaya sebanyak 381 jiwa dalam 98 KK, di Kecamatan Indra Jaya sebanyak 167 jiwa dalam 39 KK, d Kecamatan Sampoiniet sebanyak 526 jiwa dalam 127 KK, di Krueng Sabee sebanyak 202 jiwa dalam 69 KK, Kecamatan Darul Hikmah sebanyak 602 jiwa dalam 222 KK.

Selanjutnya, di Kecamatan Setia Bakti sebanyak 357 jiwa dalam 109 KK, di Kecamatan Pangan sebanyak 682 jiwa dalam 281 KK, Kecamatan Teunom sebanyak 1.226 jiwa dalam 422 jiwa, dan Kecamatan Pasie Raya sebanyak 446 jiwa dalam 119 KK.

BPBD Aceh Jaya telah menurunkan tim reaksi cepat ke lapangan untuk melakukan penanggulangan banjir. Termasuk menyiapkan boat untuk evakuasi, serta memantau informasi tinggi muka air.

Kondisi terakhir, ketinggian air rata-rata 40 sampai dengan 100 centimeter. Debit air di Kecamatan Jaya mulai berangsur surut sementara di Kecamatan Indra Jaya masih tetap dan di Kecamatan Sampoiniet semakin bertambah seiring belum redanya hujan,” ujarnya.

Longsor dan Angin Kencang

Advertisement

Sebanyak lima kecamatan di Kota Ambon yakni Nusaniwe, Baguala, Teluk Ambon, Sirimau dan Leitimur Selatan terdampak bencana tanah longsor akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang sejak 12 sampai dengan 13 Mei 2024.

“Intensitas hujan yang terus meningkat dari tanggal 12 – 13 Mei 2024 mengakibatkan beberapa kejadian bencana di Kota Ambon,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon Fahmi Sallatalohy, di Ambon, Senin.

Sejumlah kawasan di lima kecamatan tersebut juga pohon tumbang akibat angin kencang.

Kejadian bencana seperti tanah longsor terjadi di sejumlah kawasan di antaranya negeri Batu Merah, Kelurahan Amantelu, Hative Kecil, Baru Meja, Kelurahan Mangga dua, Benteng, Passo, Hukurilla, Ema dan Hative Besar.

Sementara angin kencang mengakibatkan pohon tumbang dan berdampak pada kerusakan atap rumah warga di kawasan Batu Meja dan Kelurahan Urimessing.

Advertisement

Tim BPBD Kota Ambon, katanya telah melakukan peninjauan, pendataan, dan memberikan bantuan untuk pembersihan material longsor.

Tim turun langsung meninjau lokasi kejadian dan melakukan penebangan pohon yang tumbang, dibantu masyarakat secara gotong royong untuk melakukan pembersihan lokasi longsor dan pohon tumbang yang menimpa rumah warga.

“Kami telah melakukan pemantauan dan memberikan bantuan berupa gerobak, sekop, terpal dan karung bagi keluarga untuk membersihkan lokasi serta antisipasi terjadinya longsor susulan,” katanya.

Pihaknya berharap warga Kota Ambon tetap waspada, karena bencana bisa terjadi kapan maupun di mana saja karena intensitas curah hujan diperkirakan masih terus meningkat di bulan Mei hingga Agustus.

BPBD meminta masyarakat yang tinggal di lereng gunung maupun bantaran sungai agar selalu waspada dan memperhatikan imbauan atau informasi dari pemerintah melalui media massa dan media sosial.

Advertisement

Masyarakat juga diminta segera memberikan laporan kepada BPBD melalui perangkat RT/RW atau pemerintah Desa/Negeri dan Kelurahan jika terjadi bencana.

BPBD juga melakukan pemantauan kejadian bencana, cuaca, tinggi muka air, tinggi gelombang, gempa, tsunami melalui BMKG dan memantau ketinggian permukaan air dari Command Center Pemerintah Kota Ambon. ***

Lanjutkan Membaca
Advertisement