Internasional
Kondisi Gaza Makin Mengerikan, Israel Perluas Serangan, Hamas Bantah Terima Rencana Gencatan Senjata Trup

Ketika pasukan Israel memperluas serangan ke Kota Gaza, Sabtu (27/9/2025), Hamas mengisyaratkan terus memberikan perlawanan ketika menyatakan belum menerima rencana gencatan senjata Gaza dari Presiden AS Donald Trump
FAKTUAL INDONESIA: Kondisi Gaza makin memperihatinkan dan mengerikan. Militer Israel terus memperluas serangan untuk menguasai Kota Gaza. Sementara Hamas membantah menerima rencana gencatan senjata yang ditawarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dengan aksi yang saling bertolak belakang itu maka makin tidak jelas masa depan Gaza. Harapan untuk tercapainya gencatan sejata semakin melayang jauh. Sementara korban meninggal warga Palestina terus berjatuhan.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 74 orang tewas di Gaza dalam 24 jam terakhir ketika pertempuran terus berlanjut di Gaza. Militer Israel mengatakan pesawatnya menyerang 120 target di sepanjang jalur tersebut selama sehari terakhir sementara pasukan semakin masuk ke Kota Gaza.
Dalam sebuah posting di platform media sosial X, juru bicara militer Arab mengulangi seruan agar penduduk Kota Gaza mengungsi.
Baca Juga : Serbuan Militer Israel Mendekati Pusat Kota Gaza, Hamas Siap Hadapi Pertempuran Terakhir yang Menentukan
Program Pangan Dunia PBB memperkirakan sekitar 350.000-400.000 warga Palestina telah mengungsi sejak Israel memulai serangan darat yang diperluas di Kota Gaza beberapa minggu lalu, tetapi ratusan ribu lainnya masih tersisa.
Dokter Lintas Batas/Medecins Sans Frontieres mengatakan pada Jumat malam bahwa mereka terpaksa menghentikan aktivitas medisnya di Kota Gaza karena kliniknya dikepung oleh pasukan Israel.
Kelompok itu mengatakan pemindahan tersebut merupakan “hal terakhir” yang mereka inginkan, dengan mengatakan bahwa orang-orang yang rentan seperti bayi dalam perawatan neonatal dan orang-orang dengan penyakit yang mengancam jiwa tidak dapat bergerak dan berada dalam bahaya besar.
Empat fasilitas kesehatan di Kota Gaza telah ditutup bulan ini, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan PBB mengatakan beberapa pusat malnutrisi juga telah ditutup.
Baca Juga : Hamas Merilis Video Dua Sandera, Israel Membalas dengan Mengebom Gedung Tinggi di Gaza
Hamas Membantah
Ketika Israel memperluas serangan di Kota Gaza, Hamas menyatakan belum menerima rencana gencatan senjata dari Presiden AS Donald Trump, Sabtu. Komentar itu muncul setelah surat kabar Israel Haaretz mengutip sumber yang mengatakan Hamas pada prinsipnya setuju untuk membebaskan semua tawanan Israel dengan imbalan ratusan tahanan Palestina dan penarikan pasukan Israel secara bertahap berdasarkan rencana Trump.
Usulan tersebut juga mencakup berakhirnya kekuasaan Hamas di Gaza, dan Israel setuju untuk tidak mencaplok wilayah tersebut dan mengusir warga Palestina yang tinggal di sana, Haaretz melaporkan.
“Hamas belum diberi rencana apa pun,” kata seorang pejabat Hamas yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Dalam komentarnya kepada wartawan Jumat lalu, yang mengatakan “sepertinya kita telah mencapai kesepakatan tentang Gaza”, Trump tidak memberikan detail apa pun mengenai isi kesepakatan dan tidak memberikan jadwalnya. Israel belum memberikan tanggapan publik apa pun atas komentar Trump.
Baca Juga : Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 20 Orang, Trump Menunggu Jawaban Hamas atas Usulan Gencatan Senjata
Trump dijadwalkan pada hari Senin bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang memimpin koalisi pemerintahan sayap kanan yang menentang diakhirinya konflik di Gaza.
Trump juga mengatakan pembicaraan Jumat lalu mengenai Gaza dengan negara-negara Timur Tengah berlangsung intensif dan akan terus berlanjut selama diperlukan.
Utusan khususnya, Steve Witkoff, mengatakan presiden AS telah menyampaikan proposal kepada para pemimpin negara Timur Tengah minggu ini yang mencakup rencana perdamaian Timur Tengah yang berisi 21 poin. ***














