Connect with us

Nasional

Menkebud Fadli Zon Tegaskan Perlunya Membentuk Generasi Cerdas dan Memahami Nilai-nilai Luhur Bangsa

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Menkebud Fadli Zon Tegaskan Perlunya Membentuk Generasi Cerdas dan Memahami Nilai-nilai Luhur Bangsa

Menteri Kebudayaan Fadli Zon, pendidikan yang humanis menjadi langkah penting untuk menjadikan generasi muda memahami sejarah, menghargai kearifan lokal, dan memanfaatkannya sebagai solusi di era modern

FAKTUAL INDONESIA: Saat ini penting untuk melahirkan generasi yang mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri.

Sejarah mencatat bahwa bangsa Indonesia pernah melahirkan generasi yang mengubah arah bangsa, menciptakan kesadaran kebangsaan pada 1908, memperkuat persatuan pada 1928, dan memerdekakan Indonesia pada 1945.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menegaskan pentingnya membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga kritis, kreatif, empatik, dan memahami nilai-nilai luhur bangsa, terlebih pendidikan menjadi kunci utama membangun generasi pembaharu yang siap menghadapi tantangan zaman.

“Generasi yang memahami mitologi, hikayat, serta capaian bangsa dalam kancah internasional, seperti UNCLOS, bukan sekadar sebagai dongeng, melainkan fondasi filosofis strategi pembangunan,” kata Menkebud dalam Pidato Kebudayaannya saat gelaran Memorial Lectures dan Pidato Kebudayaan “Redefining Indonesia Identity” di Auditorium Soemitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibi BRIN, Jakarta, Rabu.

Menurutnya, pendidikan yang humanis menjadi langkah penting untuk menjadikan generasi muda memahami sejarah, menghargai kearifan lokal, dan memanfaatkannya sebagai solusi di era modern.

Advertisement

Baca Juga : Ada Revisi Catatan Sejarah Indonesia, Kata Menteri Fadli Zon

Dengan cara tersebut, para generasi muda dapat menjaga identitas bangsa di tengah gempuran globalisasi yang sering menyeragamkan budaya.

Lebih dari sekadar mengenang masa lalu, Fadli menekankan perlunya membangun narasi besar yang bisa menjadi pegangan bangsa.

“Narasi besar yang kita cari bukan sekadar slogan. Ia adalah alasan keberadaan kita, sebagai bangsa yang sejak awal memperjuangkan hak asasi dan kemerdekaan. Dengan penemuan-penemuan peninggalan, kita harus mereklaim diri sebagai bangsa pewaris kebudayaan tertua di dunia,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya riset kebudayaan untuk menggali kembali nilai-nilai lokal dan sejarah secara jujur.

Mentalitas minder akibat warisan kolonial harus dihapus, digantikan dengan rasa percaya diri bahwa Indonesia adalah pewaris salah satu kebudayaan tertua di dunia.

Advertisement

Narasi besar yang dibangun, lanjut Fadli, harus mencerminkan keberagaman yang harmonis, ketangguhan manusia purba Nusantara, kecerdasan dalam menciptakan konsep negara kepulauan, serta kebijaksanaan lokal yang relevan dengan dunia global.

Baca Juga : Menteri Kebudayaan Fadli Zon Bakal Ajukan Tiga Warisan Budaya ke UNESCO

“Narasi ini akan menjadikan kita bukan sekadar kumpulan pulau, tetapi bangsa yang mampu memberikan inspirasi untuk peradaban dunia, turut aktif menciptakan perdamaian dunia,” ungkap Fadli.

Ketangguhan Budaya Bangsa

Sementara itu dalam acara Apresiasi Desa Budaya 2024 di Desa Lalang, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (17/12/2024), Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut kehadiran desa budaya sebagai salah satu contoh nyata ketangguhan budaya bangsa di tengah modernisasi pada era digital.

Menurut laporan laman berita antaranews.com, sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Rabu, dia menyampaikan bahwa desa-desa budaya telah menunjukkan kemampuan masyarakat untuk beradaptasi tanpa kehilangan akar dan nilai budaya dari leluhur.

Advertisement

“Di sini lah tradisi, adat istiadat, seni, ekspresi budaya, dan kearifan lokal terus hidup, tumbuh, dan berkembang,” katanya saat menyampaikan sambutan.

“Tidak hanya menjadi tempat pelestarian warisan leluhur, desa budaya juga menjadi sumber inspirasi dan kearifan untuk menjawab tantangan masa kini,” katanya.

Menteri Kebudayaan juga menyebut desa-desa budaya sebagai jantung budaya Indonesia serta cermin keanekaragaman yang mempersatukan dan membentuk identitas bangsa.

Apresiasi Desa Budaya 2024 digelar untuk memberikan penghargaan kepada desa-desa yang berhasil mengembangkan potensi sambil melestarikan tradisi, menjalankan upaya pemberdayaan ekonomi berbasis budaya.

Baca Juga : Sandiaga Uno Ungkit Perjanjian Politik Prabowo-Anies-Sandiaga, Isinya Ada di Fadli Zon dan Sufmi Dasco

Menteri Kebudayaan berharap desa-desa budaya yang menerima penghargaan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa yang lain dalam mengembangkan potensi wilayahnya.

Advertisement

“Semoga penghargaan ini tidak hanya menjadi bentuk pengakuan, tetapi juga pemantik semangat untuk terus berkarya, berinovasi, mendorong lahirnya berbagai inisiatif, dan memastikan agar desa-desa budaya tetap menjadi penjaga masa lalu, pedoman di masa kini, dan penyambung generasi masa depan,” demikian Menteri Kebudayaan Fadli Zon. ***

Lanjutkan Membaca
Advertisement