Connect with us

Nasional

Longsor Tambang di Gorontalo, Jumlah Korban Meninggal Bertambah, 48 Orang Masih dalam Pencarian

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Mengingat cuaca saat ini sedang turun hujan, serta kondisi medan yang cukup sulit untuk dilalui, proses pencarian korban bencana  tanah longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Senin (8/7/2024) dihentikan dan dilanjutkan Selasa pagi

Mengingat cuaca saat ini sedang turun hujan, serta kondisi medan yang cukup sulit untuk dilalui, proses pencarian korban bencana tanah longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Senin (8/7/2024) dihentikan dan dilanjutkan Selasa pagi

FAKTUAL INDONESIA: Dari 104 korban bencana  tanah longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, jumlah yang meninggal bertambah menjadi 12 orang.

Mengingat cuaca saat ini sedang turun hujan, serta kondisi medan yang cukup sulit untuk dilalui, proses pencarian di lokasi tambang untuk sementara dihentikan dan akan dilanjutkan pada Selasa pagi.

Sampai saat ini personel yang berada di Posko SAR Tulabolo, tengah berupaya mengumpulkan data-data dan identitas para korban, baik yang dihimpun dari personel di lokasi tambang, korban selamat, hingga dari keluarga korban.

“Untuk korban meninggal, sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara, dan yang selamat namun mengalami luka-luka, dilarikan ke RSUD Aloei Saboe dan RSUD Toto Kabila untuk mendapatkan perawatan medis,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto di Gorontalo, Senin (8/7/2024).

Seperti dikutip dari antaranews.com, menurut Hariyanto, data terkini yang telah tercatat di Posko SAR, total jumlah korban sebanyak 104 orang, dengan rincian meninggal dunia 12, selamat 44, dan masih dalam pencarian 48 orang.

Advertisement

Sejauh ini kata dia, proses pencarian korban hingga evakuasi berjalan dengan lancar, namun faktor cuaca dan kondisi medan menjadi kendala utama yang dihadapi oleh tim SAR gabungan.

“Keseluruhan korban terdiri dari warga lokal Bone Bolango Gorontalo, Bolaang Mongondow Sulawesi Utara, dan Kabupaten Buol Sulawesi Tengah, serta ada satu orang korban meninggal yang belum diketahui identitas-nya,” kata Hariyanto.

Sementara itu, di lokasi Posko SAR juga masih banyak warga yang berkumpul dan menunggu informasi terkait keberadaan keluarganya yang diduga menjadi korban dalam peristiwa tanah longsor di kawasan tambang rakyat tersebut.

230 Personel Gabungan

Dalam bagian lain Hariyanto mengemukakan, sSebanyak 230 orang personel gabungan dari berbagai instansi dikerahkan untuk melakukan pencarian korban tanah longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Advertisement

Para personel yang diturunkan terdiri atas unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD dan PMI Kabupaten Bone Bolango, serta RAPI Gorontalo.

“Mereka kita bagi menjadi beberapa regu yang akan melaksanakan operasi SAR di pos-pos yang telah kita tentukan,” kata Hariyanto.

Ia mengatakan untuk mempermudah proses pencarian hingga evakuasi, beberapa personel juga ditempatkan di sejumlah titik yang dilalui personel lainnya pada saat melakukan evakuasi para korban.

Mengingat keseluruhan jembatan penghubung di wilayah tersebut terkonfirmasi telah putus akibat diterjang banjir bandang.

Pihak Polda Gorontalo juga telah mendatangkan anjing pelacak atau K9, untuk memudahkan proses pencarian korban yang diduga kuat tertimbun material longsor.

Advertisement

Adapun kendala utama yang dihadapi yaitu, para personel harus berjalan kaki sejauh 23,7 kilometer dari Posko SAR induk menuju ke lokasi tambang, dengan kondisi medan yang cukup sulit untuk dilalui.

Belum lagi sebagian besar wilayah di Kecamatan Suwawa Timur masih diguyur hujan dengan intensitas sedang, sehingga menyulitkan para personel melaksanakan operasi SAR.***

Lanjutkan Membaca
Advertisement