Nasional
Keracunan Massal di Jabar: Korban di Sukabumi dan Kota Bogor Terus Bertambah Hingga100 Orang Lebih

Korban keracunan makanan warga Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jabar saat dibawa ke RSUD Sekarwangi, Selasa (4/6/2024), dan korban keracunan di Cikupa, Kota Bogor tengah dirawat.
FAKTUAL INDONESIA: Keracunan massal terjadi di dua daerah, Kabupaten Sukabumi dan Kota Bogor, Jawa Barat dengan korban terus bertambah hingga mencapai di atas 100 orang.
Keracunan massal di Sukabumi berawal seratusan warga yang menghadiri acara syukuran di Kampung Cikiwul, RW 02, Desa Sekarwangi pada Selasa (4/6/2024) sore diberikan nasi bungkus oleh penyelenggara. Namun, menjelang malam atau sekitar pukul 19.00 WIB, satu persatu warga yang diduga menyantap hidangan tersebut mengalami gejala keracunan seperti mengeluh mual, muntah-muntah serta mengalami buang air besar (BAB) secara terus menerus.
Sedangkan keracunan massal di Kota Bogor sudah terjadi sejak Sabtu usai para korban menyantap makanan nasi beserta lauk dari acara haul pada Sabtu (1/6/2024) malam. Sebagian besar mengalami gejala terindikasi keracunan dan mendatangi Puskesmas Cipaku pada Senin (3/6/2024).
Seperti dikutip dari antaranews.com, korban keracunan makanan di Desa Sekarwangi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat jumlahnya terus bertambah yang hingga kini mencapai 109 orang yang merupakan hasil pendataan petugas posko kesehatan pada Selasa.
“Jumlah korban yang mengalami gejala keracunan terus bertambah, bahkan yang dievakuasi atau dirujuk ke RSUD Sekarwangi Cibadak hingga pukul 22.00 WIB masih terus berdatangan,” kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi.
Baca Juga : Keracunan Massal di Cipaku Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia
Informasi yang dihimpun dari posko kesehatan, total warga yang mengalami keracunan hingga pukul 22.00 WIB mencapai 109 orang. Para korban ini berasal dari Kampung Cikiwul dan Cimonyet.
Dari jumlah tersebut sebanyak 51 korban dirujuk ke rumah sakit di mana 31 orang di antaranya berangkat ke RSUD Sekarwangi diantar oleh keluarganya atau bukan dirujuk oleh petugas gabungan.
Medi mengatakan pada proses penanganan keracunan massal pihaknya menerjunkan enam personel untuk membantu petugas kesehatan dari puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi serta Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi.
Tidak hanya itu, proses penanganan keracunan massal ini melibatkan puluhan petugas gabungan dari berbagai unsur, di mana petugas ini disebar untuk memberikan bantuan mulai memberikan pertolongan pertama, pendataan mengambil sampel makanan hingga mengevakuasi korban ke rumah sakit.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah, namun beberapa korban yang mengalami gejala keracunan juga sudah ada yang berangsur pulih.
Mereka yang dirujuk ke rumah sakit karena sudah dehidrasi dan tubuhnya lemah akibat sering muntah dan buang air kecil. Hingga saat ini belum ada informasi adanya korban meninggal dunia.
Jadi 93 Orang
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mencatat jumlah warga Kelurahan Cipaku yang diduga keracunan bertambah dari 71 orang menjadi 93 orang pada Selasa.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah di wilayah setempat, Selasa, menyebutkan jumlah warga yang terindikasi keracunan hari ini bertambah 19 orang di Puskesmas Cipaku, dua orang di Rumah Sakit (RS) Melania, dan satu orang di RS Juliana.
Menurut laporan antaranews.com, ia menjelaskan saat ini kondisi warga yang diduga keracunan mayoritas dalam kategori ringan dan sedang. Sedangkan pasien dengan kategori berat, seperti dehidrasi, dirujuk ke rumah sakit.
“Paling banyak usia 20-44 tahun, dewasa. Anak-anak juga ada, tadi kita lihat sudah ada lima orang,” jelasnya.
Syarifah menyampaikan pasien yang dirujuk ke rumah sakit merupakan pasien yang sudah dalam keadaan dehidrasi berat dan sudah dilakukan EKG.
Ia menegaskan Pemkot Bogor secepatnya merujuk pasien dengan kategori tersebut, agar tidak kecolongan lantaran pada Senin (3/6/2024) sore salah seorang warga di antaranya meninggal dunia usai dirujuk dan dirawat di RS Juliana.
Baca Juga : Keracunan Massal pada Acara Pernikahan di Cianjur, 1 Orang Meninggal Dunia
“Mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi ya. Tapi tadi dari yang diperiksa pun ada mereka yang sudah ke puskesmas, tapi masih terasa, jadi diobati lagi,” kata Syarifah.
Dari hasil keterangan yang didapat dari warga, Syarifah mengatakan masing-masing warga mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, nyeri perut, dan diare dalam waktu yang berbeda-beda.
“Jadi dia ada yang makan di pukul 20.00 WIB, jam 21.00 WIB ada yang sudah muntah, kan daya tahan masing-masing. Ada juga yang beberapa hari kemudian (bergejala), ada yang besoknya,” kata Syarifah. ***