Internasional
Presiden Prabowo Tiba di Indonesia setelah Napak Tilas Momen Bersejarah Soekarno dan Soeharto di India dan Malaysia

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto tiba di Tanah Air, pada Senin, 27 Januari 2025 sekitar pukul 19.30 WIB, setelah melakukan kunjungan kenegaraan ke dua negara yaitu India dan Malaysia. (BPMI Setpres/Kris)
FAKTUAL INDONESIA: Presiden Prabowo Subianto telah tiba kembali di Indonesia, Senin (27/1/2025) malam, setelah melakukan kunjungan kenegaraan ke India dan Malaysia.
Dalam kunjungan ke India, Kamis (23/1/2025) – Minggu (26/1/2025), dan Malaysia, Minggu – Senin (27/1/2025), Prabowo makin mempererat hungan bilateral Indonesia dengan kedua negara sahabat terdekat dan dekat Indonesia itu.
Selain itu kunjungan Prabowo ke India dan Malaysia itu juga mengandung nilai sejarah kebesaran Indonesia di masa lalu ketika dipimpin Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto.
Tak pelak lagi, Prabowo bak tapak tilas kembali momen bersejarah yang diguratkan oleh Soekarno dan Soeharto.
Adakah ini menjadi tanda Prabowo akan kembali mampu membawa kebesaran Indonesia di panggung politik internasional? Sejarah pula yang akan menjawabnya.
Prabowo tiba di Tanah Air setelah mendarat dengan selamat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin malam. Kedatangan Kepala Negara disambut oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto.
Di India, Presiden Prabowo telah menerima upacara penyambutan kenegaraan dari Presiden India Droupadi Murmu dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi. Dalam kunjungannya, para pemimpin negara sepakat untuk memperkuat kemitraan Indonesia dan India di berbagai sektor, termasuk perdagangan, investasi, pariwisata, energi, teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan infrastruktur.
“Kami membuka perekonomian kami terhadap partisipasi investasi di bidang infrastruktur dan kami mengundang India untuk mengambil bagian dalam program infrastruktur Indonesia di segala bidang,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangannya usai pertemuan bilateral dengan PM Modi.
Selain itu, Presiden Prabowo juga telah menghadiri perayaan Hari Republik India Ke-76 sebagai tamu kehormatan utama. Pada perayaan ini, Indonesia turut berpartisipasi melalui dua penampilan unggulan, yaitu pasukan defile TNI dan Genderang Suling Canka Lokananta (GSCL) dari Akademi Militer.
Sebagai Chief Guest pada Hari Republik India, kehadiran Presiden Prabowo mengingatkan pada momen bersejarah saat Presiden pertama Indonesia, Soekarno, menjadi tamu kehormatan dalam Hari Republik pertama India pada tahun 1950. Tradisi “At Home Reception” pun lahir sebagai bentuk penghormatan kepada Presiden Soekarno yang kala itu menginap di Rashtrapati Bhavan.
Kehadiran Presiden Prabowo di acara ini tidak hanya mencerminkan hubungan diplomatik yang kuat, tetapi juga mempererat ikatan historis antara Indonesia dan India dalam semangat persahabatan dan kerja sama global.
Pada acara santap malam dengan Droupadi Murmu, dalam sambutannya Prabowo mengungkapkan apresiasi mendalam atas undangan dan sambutan hangat dari Pemerintah India. Ia merasa terhormat menjadi tamu kehormatan dalam perayaan Hari Republik India yang ke-76, mengingat momen bersejarah ketika Presiden pertama RI, Soekarno, juga menjadi tamu kehormatan pada Hari Republik India pertama.
“Ini sungguh suatu kehormatan besar bagi saya. Artinya saya mengikuti jejak Bapak Pendiri Republik Indonesia,” katanya.
Prabowo juga mengapresiasi kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia menegaskan komitmennya untuk mempercepat kerja sama strategis antara Indonesia dan India di berbagai bidang termasuk kesehatan, farmasi, pendidikan, keamanan maritim, dan teknologi digital.
“Saya ingin menegaskan kembali komitmen saya, tekad saya untuk meningkatkan kerja sama dan persahabatan kita. Memang benar, India dan Indonesia memiliki sejarah kuno yang panjang. Kita memiliki hubungan peradaban. Bahkan sekarang, bagian penting dari bahasa kita berasal dari bahasa Sanskerta,” lanjut Presiden Prabowo.
Usai kunjungannya di India, Kepala Negara pun melanjutkan rangkaian kunjungan kenegaraannya ke Kuala Lumpur, Malaysia. Di sana, Presiden Prabowo juga disambut dengan upacara kenegaraan oleh Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim dan PM Malaysia Anwar Ibrahim, saat tiba di Istana Negara Malaysia.
Dalam kunjungan ini, Presiden menerima penghargaan Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati Pangkat Pertama (D.K I Johor) yang diserahkan langsung oleh Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim.
Jika di India sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Hari Republik India yang ke-76, Prabowo mengenang kembali momen bersejarah Soekarno maka dengan penghargaan dari Kerajaan Johor Malaysia, Prabowo mengikuti jejak Soeharto yang menerima penghargaan itu tahun 1990.
Sebagai penerima tanda kehormatan ini, Presiden Prabowo bergabung dalam daftar tokoh-tokoh dunia yang sebelumnya dianugerahi penghargaan serupa. Diantaranya adalah Sultan Omar Ali Saifuddien Saadul Khairi Waddien (1960), Sultan Hassanal Bolkiah Mu’izzadin Waddaulah (1969), Presiden Soeharto (1990), Pengiran Isteri Mariam (1997), Hamad bin Isa al Khalifa (2017), dan Pengiran Muda Mahkota al-Muhtadee Billah (2023).
Penganugerahan ini turut mencerminkan eratnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia, yang terus diperkuat melalui kerja sama di berbagai bidang strategis. Langkah ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu mitra utama Malaysia di kawasan Asia Tenggara.
Selain mempererat hubungan bilateral, penghargaan ini menjadi simbol penghormatan atas kontribusi kepemimpinan Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan dan memajukan kolaborasi antarnegara. Momen ini menegaskan pentingnya persahabatan antara kedua negara, yang diharapkan dapat terus berkembang di masa depan.
Setelahnya, Presiden juga melakukan pertemuan dengan PM Anwar yang berlangsung di Menara Kembar Petronas.
Dari pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Presiden Prabowo dan PM Anwar berkomitmen untuk meningkatkan sinergi antara dua negara serumpun. Presiden Prabowo, dalam keterangan persnya bersama PM Anwar, menekankan pentingnya hubungan istimewa antara Indonesia dan Malaysia.
“Kita punya hubungan sejarah, kita punya hubungan darah, kita punya hubungan budaya, kita bahkan punya hubungan etnis. Kalau tidak salah, banyak pemimpin-pemimpin Malaysia yang masih punya keluarga di Indonesia. Banyak sekali hubungan ini. Jadi saya merasa bahwa hal ini harus membuat hubungan antara Malaysia dan Indonesia lebih khas,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo beserta rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan Tentera Udara Diraja Malaysia Subang, sekitar pukul 18.25 waktu setempat (WS). ***