Olahraga
Pelatih Tunggal Putri Pelatnas Morico Menilai Potensi Ni Kadek Dhinda Amartya Masih Bisa Jauh Lebih Berkembang
FAKTUAL-INDONESIA: Kejutan dibuat pebulutangkis tunggal putri Ni Kadek Dhinda Amartya yang menjadi juara turnamen WONDR by BNI Indonesia Masters II Super 100-2024 di Surabaya.
Dalam laga yang digelar di Jatim Expo, Surabaya, Minggu (3/11/2024) tunggal putri kelahiran 13 Juni 2006 itu menjadi jawara seusai mengalahkan wakil Malaysia, Karupathevan Letshanaa dengan skor 21-19, 21-17.
Prestasi yang ditorehkan oleh pemain asal Pulau Dewata itu membuat pelatih sektor tunggal putri, Morico Harda buka suara. Pelatih kelahiran 16 September 1993 itu mengungkapkan potensi yang dimiliki oleh juara Seleknas 2024.
Baca Juga : Terpilih Kembali jadi Ketua Pengprov PBSI Banten, H Sudarto Adinagoro Bertekad Terapkan Manajemen Profesional-Berintegritas untuk Bawa Banten jadi Lumbung Pemain Pelatnas Cipayung
Sebagai pelatih sektor tunggal putri pratama di Pelatnas Cipayung, Morico menilai Dhinda masih memiliki potensi yang luar biasa ke depannya. Dengan latihan yang keras, Morico berharap permainan Dhinda masih bisa lebih berkembang lagi.
“Ke depannya kami akan mencoba untuk menambah kekuatan kaki Dhinda agar lebih tahan lagi saat bermain di level yang lebih tinggi. Dari ajang ini kami menjadi tahu apa yang masih menjadi kekurangan Dhinda,” ujar Morico.
“Bicara mengenai potensi, saya merasa Dhinda punya semangat juang tidak mau mengalah yang tinggi. Tentu hal ini sangat luar biasa dan kami mencoba terus untuk meningkatkannya. Dhinda merupakan contoh yang baik buat pemain lainnya,” Morico menambahkan.
Baca Juga : Latih Tading di Salah Satu Lumbung Penghasil Juara Dunia asal China, Atlet Pelatnas Jangka Panjang PB PTMSI Perlihatkan Peningkatan Signifikan
Perjuangan Luar Biasa
Perjuangan Dhinda mendapatkan apresiasi dari Morico Harda. Pelatih berusia 31 tahun itu menilai pemain asal Denpasar itu meraih gelar juara dengan perjuangan luar biasa.
Memulai dari babak kualifikasi, sepanjang babak utama lawan yang dihadapi Dhinda juga terbilang tangguh. Sejak 32 besar sampai partai puncak, dengan konsistensi akhirnya Ni Kadek Dhinda Amartya mampu menjadi juara.
“Saya menilai tidak mudah perjuangan Dhinda untuk menjadi juara. Berjuang dari bawah dengan bermain dua kali pada babak kualifikasi, Dhinda tampil luar biasa dengan mengalahkan pemain yang peringkatnya lebih tinggi. Hal ini membuat saya mengapresiasi perjuangannya,” ujar Morico.
Ke depannya Morico Harda berharap agar para pemain di sektor tunggal putri pratama bisa menyusul senior-seniornya berlaga di level tertinggi. Selain berlatih keras, mental petarung di lapangan para pemain harus terus ditumbuhkan untuk bisa meraih hasil yang baik pada setiap turnamen.
Baca Juga : Kejar Mimpi Besar Loloskan Atlet Tenis Meja Indonesia Tampil di Olimpiade 2028, Dua Atlet Pelatnas Jangka Panjang PB PTMSI Berguru ke China
“Sebagai pelatih saya ingin meningkatkan mental pemain di lapangan. Saya ingin terus membangkitkan semangat juang para pemain agar bisa menemukan karakter yang tidak mau menyerah di lapangan. Ibaratnya mereka harus bisa mati-matian dan memberikan pembuktian. Saya rasa hal itu sekarang sudah dibuktikan oleh Dhinda dan dia punya mental seperti itu,” ujar Morico.
“Bicara masalah teknik, saya rasa semua pemain punya teknik yang sangat baik. Untuk di tunggal putri pratama saya merasa harus perlu dibentuk disiplin, mental, dan attitude serta semangat enggak mau kalahnya,” Morico menambahkan. ****