Connect with us

Nasional

Waduh, Hampir 500 Makam Dibongkar dan Dipindahkan untuk Jalan Layang Pemerintah Pusat di Blitar Jatim

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Waduh, Hampir 500 Makam Dibongkar dan Dipindahkan untuk Jalan Layang Pemerintah Pusat di Blitar Jatim

Untuk pembangunan jalan layang proyek strategis pemerintah pusat di Blitar, Jawa Timur, ratusan makam harus dibongkar dan dipindahkan ke lokasi lain.

FAKTUAL INDONESIA: Waduh, hampir 500 makam dibongkar dan dipindahkan ke lokasi lain untuk pembangunan jalan layang proyek strategis pemerintah pusat di Blitar, Jawa Timur (Jatim).

Makam-makam yang dibongkar dan dipindahkan karena tergusur jalan layang proyek strategis pemerintah pusat itu terletak di  Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jatim.

Ada sebanyak 486 makam yang akan dibongkar dan dipindahkan. Sampai saat ini baru 210 makam yang dibongkar dan dipindahkan sehingga masih ada ratusan makam lagi yang menanti untuk  direlokasi.

Baca Juga : Makam Bayi Misterius di Bantul Dibongkar Polisi

Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blitar Hakim Catur Yulianto mengemukakan, relokasi makam sudah berlangsung sekitar 10 hari dan dilaksanakan oleh kelompok masyarakat (pokmas) di dusun tersebut.

Menurut Hakim, untuk pemindahan makam itu ahli waris juga diberikan uang yakni Rp1 juta per makam. Untuk pencairannya langsung ke nomor rekening ahli waris ataupun lewat pokmas dengan ahli waris membuat pernyataan.

Advertisement

Seperti dilansir laman berita antaranews.com, Hakim menjelaskan relokasi makam itu terkait dengan proyek strategis jalan nasional.

Ia menjelaskan pemindahan makam ini dilakukan karena ada rencana pelurusan jalan. Untuk jalan di Brongkos sebelumnya berkelok akan dibuat lurus.

“Karena jalannya berkelok sering menyebabkan kecelakaan. Dengan kebijakan nasional itu masuk proyek strategis nasional. Pemda diminta melaksanakan, jadi yang menentukan jalur itu dari pemerintah pusat. Kami hanya melaksanakan,” kata dia.

Pihaknya juga belum tahu detail terkait dengan pembangunan jalan layang tersebut, sebab ditangani oleh pemerintah pusat dan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Blitar.

“Nilai proyek pembangunan jembatan saya tidak tahu. Biasanya pelaksana koordinasi dengan PUPR. Kami hanya membantu di kawasan hutan, lainnya di PUPR,” kata Hakim.

Advertisement

Kepala Dusun Bambang, Desa Siraman, Sutinah mengemukakan pembongkaran makam dilakukan karena ada rencana pelurusan jalan. Lahan yang sebelumnya merupakan makam umum itu akan dibangun jalan layang. Jalan tersebut melintasi Dusun Bambang, Desa Siraman hingga wilayah Desa Kesamben, kabupaten setempat.

Baca Juga : Makam Keturunan Tionghoa di Bojonegoro Dibongkar Orang

“Ada rencana pelurusan jalan. Ada 486 makam di sini. Makamnya sudah ada beberapa tahun silam,” katanya di Blitar, Selasa.

Ia mengungkapkan untuk pembongkaran makam sudah berlangsung sekitar 10 hari. Sesuai dengan rencana, proses pembongkaran makam itu diselesaikan dalam waktu satu bulan.

Makam-makam itu, kata dia, dipindah ke lokasi lainnya. Lahan untuk makam itu sudah diajukan ke Kementerian Kehutanan dan kini sudah ada dan menjadi wakaf milik desa.

“Kami ajukan ke Kementerian Kehutanan, sekarang jadi tanah wakaf milik desa. Untuk saat ini sudah sekitar 210 makam yang sudah dipindah,” kata Sutinah yang juga pengurus kelompok masyarakat di dusun itu, yang menangani pemindahan makam. ***

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement