Nasional
Sungai Siak Meluap, 14.200 Jiwa Terdampak Banjir, Dinsos Pekanbaru Kesulitan Distribusikan Bantuan Sembako

Warga yang terdampak banjir luapan Sungai Siak di Pekanbaru, Riau sejak Senin (3/3/2025), sebagian telah mengungsi ke tempat pengungsian dan sebagian lagi masih bertahan di rumah masing-masing
FAKTUAL INDONESIA: Sungai Siak meluap setelah hujan lebat terus mengguyur sejak Senin (3/3/2025) sehingga mengakibatkan 14.200 jiwa terdampak banjir di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Warga yang terdampak banjir luapan Sungai Siak itu sebagian telah mengungsi ke tempat pengungsian dan sebagian lagi masih bertahan di rumah masing-masing.
Dinas sosial Pekanbaru mengaku kesulitan mendistribusikan bantuan sembako bagi keluarga yang masih bertahan di rumah mereka karena medan genangan yang sulit dan jumlah warga terdampak terus bertambah.
Kecamatan Rumbai menjadi salah satu wilayah yang mengalami rendaman air terparah akibat banjir luapan Sungai Siak itu.
Camat Rumbai Abdul Rahman di Pekanbaru, Kamis, menyebut banjir menggenangi tiga kelurahan, yaitu Sri Meranti, Meranti Pandak, dan Palas. Ketinggian air mencapai 50 centimeter hingga 1 meter.
Baca Juga : Banjir Meluas, Pemerintah Kabupaten Bekasi Tingkatkan Status Siaga Menjadi Tanggap Darurat Bencana
“Sebagian warga telah mengungsi ke 20 titik tenda pengungsian yang disediakan pemerintah, sementara lainnya memilih bertahan di rumah,” katanya.
Seperti dipantau dari media online yang dilansir laman berita antaranews.com, akibat banjir yang merendam pemukiman tersebut warga membutuhkan pertolongan, seperti makan minum, tempat berteduh dan lainnya. Apalagi saat ini bulan Ramadan kondisi mereka semakin parah karena harus berpuasa tapi terkendala memperoleh akses untuk memenuhi kebutuhan sahur dan berbuka.
Ia berharap masyarakat yang tempat tinggal terendam agar mengungsi ke tempat yang disediakan, guna menjaga hal-hal yang tidak dinginkan terjadi. Selain itu juga agar terpenuhi kebutuhan makan karena telah disediakan dapur umum.
Kepala Dinas Sosial Pekanbaru Idrus mengaku kesulitan mendistribusikan bantuan sembako bagi keluarga yang masih bertahan di rumah mereka karena medan genangan yang sulit dan jumlah warga terdampak terus bertambah.
“Pemerintah Pekanbaru terus berupaya memenuhi kebutuhan korban banjir, termasuk menyediakan makanan untuk berbuka puasa dan sahur,” katanya.
Salah satu warga Kelurahan Sri Meranti yang terdampak banjir, Indrawati, mengatakan saat ini kondisi air belum surut dan malah bertambah. Hal ini dikarenakan hujan kembali mengguyur Pekanbaru Rabu (5/3) malam.
Baca Juga : Gubernur Jakarta Pramono Anung Kunjungi Pengungsi Banjir di Jatinegara
Situasi ini membuat ketinggian air bertambah sehingga mereka mengungsi dengan kondisi basah kuyup akibat diguyur hujan.
“Pukul 01.00 WIB, Kamis kondisi air di Jalan Nelayan, Rumbai, air Sungai Siak kembali pasang,” ujarnya.
Perlu Normalisasi
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho ketika meninjau lokasi banjir yang merendam permukiman masyarakat sekitar Jalan Yos Sudarso, Rabu mengatakan pihaknya telah turun bersama Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) III, Syauqiyatul Afnani Rangkuti, dan didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk penanganan ke depan.
“Kami turun langsung bersama Kepala BWSS III. Harapannya ini menjadi kolaborasi pemerintah pusat, provinsi dan kota untuk penanganan banjir,” kata Agung.
Menurutnya perlu langkah normalisasi hingga pembuatan pintu air, untuk menahan luapan debit air Sungai Siak yang membanjiri rumah masyarakat.
Dari koordinasi yang dilakukan, pintu air akan dibuatkan langsung oleh pihak BWSS III supaya mampu menahan luapan air ke permukiman masyarakat. Agung memastikan akan segera melakukan rapat dengan tiga instansi yang berwenang menangani banjiri yaitu dari pemerintah kota, provinsi, dan pusat.
Baca Juga : Mensos Gus Ipul Kunjungi Para Pengungsi Banjir di Bekasi, Turut Membantu Siapkan Makan Sahur
Ia menyebut kedalaman air semakin bertambah karena adanya aliran air dari Sungai Tapung, Kampar yang merupakan hulu Sungai Siak. Saat ini lanjut dia tenda pengungsian cukup menampung warga korban banjir.
Agung juga memastikan pasokan makanan dari pemerintah kota mencukupi seluruh kebutuhan korban banjir. Pemerintah kota telah mengirimkan ribuan nasi bungkus dan makanan untuk berbuka puasa warga.
Petugas Pusat Kesehatan Masyarakat dari dinas kesehatan juga dikerahkan ke titik pengungsian. Mereka diminta untuk berpatroli berkeliling mengecek kesehatan warga.
Agung juga meminta sejumlah lembaga sosial untuk membantu warga korban banjir. Agung mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan Gubernur Riau Abdul Wahid untuk membuka dapur umum di titik pengungsian. ***