Connect with us

Wisata

Sampaikan Pemikiran Pekerja Hijau di HLF MSP 2024, Menparekraf Sandiaga Uno: Bali Tidak Hanya Sea, Sun, and Sand

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Sampaikan Pemikiran Pekerja Hijau di HLF MSP 2024, Menparekraf Sandiaga Uno: Bali Tidak Hanya Sea, Sun, and Sand

Menparekraf Sandiaga Uno menjadi pembicara kunci dalam High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) 2024 di Bali International Convention Center, Selasa (3/9/2024).

FAKTUAL INDONESIA: Menjadi pembicara kunci pada High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) 2024, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno

membagikan pemikiran mengenai green jobs atau pekerjaan hijau yang dapat dihasilkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

Dalam acara yang berlangsung di Bali International Convention Center (BICC), Selasa (3/9/2024), Menparekraf Sandiaga juga menyebutkan,  Bali telah berusaha sangat keras selama lima tahun terakhir untuk bergerak menuju destinasi pariwisata berkelanjutan. Ketika wisatawan berada di Bali, tidak hanya menawarkan pengalaman mengenai sea, sun, and sand tetapi serenity, spirituality, and sustainability.

Baca Juga : Menparekraf Sandiaga Uno akan Sampaikan Kendala dan Masukan Pelaku Usaha GIPI Bali dalam Ratas bersama Presiden

Menurut Sandiaga, sektor pariwisata memiliki konsep sustainable tourism yang mampu menciptakan enam kali lipat lapangan kerja lebih banyak dibandingkan dengan sektor lainnya.

“Kami juga melihat tren dan preferensi wisatawan yang berbeda pascapandemi yang meningkatkan peluang menuju pariwisata berkelanjutan dan pekerjaan ramah lingkungan. Apa yang kita lihat khususnya didorong oleh Gen Z dan milenial setelah COVID-19, dimana wisatawan lebih tertarik dan merujuk pada keberlanjutan yang inklusif,” ujar Sandiaga.

Advertisement

Green jobs sendiri adalah sebutan dari berbagai jenis pekerjaan yang mendukung pelestarian lingkungan. Seperti yang dilakukan Kemenparekraf bersama dengan Jejak.in dalam menghitung jumlah emisi karbon yang dikeluarkan oleh wisatawan melalui carbon footprint calculator. Yang dilanjutkan dengan penanaman hutan mangrove sebagai biaya dari pelestarian lingkungan.

“Saya mengambil contoh penanaman hutan mangrove yang terjadi melalui kerja sama kita di Desa Pemutaran maupun di Benoa. Dan juga ada restorasi terumbu karang maupun kegiatan desa wisata yang selalu disertakan dengan kegiatan menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Sandiaga.

Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga menyebutkan bahwa saat ini semakin banyak wisatawan sekarang terlibat dalam program food loose dan food waste dengan tidak menyia-nyiakan makanan yang mereka pesan.

“Perubahan ini tidak hanya menghadirkan peluang, tetapi juga tantangan bagi Indonesia, yang memungkinkan negara ini memposisikan dirinya sebagai tujuan utama untuk pariwisata berkelanjutan. Dengan memanfaatkan warisan budayanya yang kaya, ekosistem yang beragam, dan keramahtamahan yang hangat, Indonesia dapat menciptakan green job,” kata Sandiaga.

Indonesia sendiri berhasil menghadirkan Forum Investasi Internasional di mana Indonesia menarik investasi hijau dalam pariwisata.

Advertisement

“Sektor pariwisata juga memiliki peta jalan untuk melakukan dekarbonisasi karena kami menargetkan nol bersih pada tahun 2050 dan kami memangkas emisi karbon sebesar 8 persen pada tahun 2035,” ujar Sandiaga.

Indonesia membuat kemajuan yang signifikan, peringkat Indeks Kinerja Pariwisata naik dari posisi ke-32 ke posisi ke-22 menurut Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang baru saja dirilis secara resmi oleh World Economic Forum (WEF).

Baca Juga : Menparekraf Sandiaga Uno: HLF-MSP 2024 dan IAF ke-2 Perlu Didorong Kegiatan Memperkuat Kerja Sama Parekraf

“Jadi, kami akan terus bekerja sama dan berkolaborasi sebagai kuncinya dan saya ingin menyampaikan undangan bagi semua untuk berkolaborasi guna membangun dunia yang lebih kuat, lebih inklusif, dan lebih sejahtera,” ujar Sandiaga.

Hadir mendampingi Menparekraf, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham; dan Deputi Bidang Ekonomi Digital Dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam. ***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement