Connect with us

Hukum

Keji! KKB Bunuh Pilot Selandia Baru, Bagaimana Nasib Pilot Philip Mehrtens yang Disandera?

Avatar

Diterbitkan

pada

Keji! KKB Bunuh Pilot Selandia Baru, Bagaimana Nasib Pilot Philip Mehrtens yang Disandera?

Gambar foto pilot Selandia Baru yang dibunuh KKB pada Minggu, 5 Agustus. (Foto : istimewa)

FAKTUAL-INDONESIA : Kelompok kriminal bersenjata (KKB) dilaporkan membunuh seorang pilot asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning (50) pada Senin, 5 Agustus 2024. Pilot dari helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service itu dihabisi nyawanya dengan sadis usai mengantar empat penumpang ke Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Hal tersebut diungkap Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Bayu Suseno, dalam keterangannya, Selasa (6/8/2024).

Baca Juga : KKB Berulah Lagi, Tembaki Pesawat Smart Air di Sinak Papua Tengah dan gudang logistik Yonif 751/VJS

“Saksi mata dari peristiwa ini adalah Geoffrey Foster yang merupakan pilot berkebangsaan Selandia Baru”, kata Kombes Bayu.

Kepada aparat, Geoffrey Foster mengaku melihat baling-baling helikopter milik korban sudah berhenti berputar saat dirinya mendarat di Distrik Alama. Saksi Geoffrey kemudian mendaratkan helikopternya tepat di samping helikopter korban.

Saksi (sempat) mengitari helikopter tersebut dengan jarak kurang lebih 1.000 kaki di atas permukaan tanah, kemudian turun untuk mendarat di samping helikopter (milik korban),” ujarnya.

Advertisement

Bayu menyebut saksi melihat barang penumpang berserakan. Sementara Pilot Glen Malcolm Conning berlumuran darah di dalam helikopter.

Ketika saksi mendarat dengan jarak sekitar 10 kaki, saksi melihat tas-tas berserakan dan pilot terkulai di kursi dengan darah di sekujur tubuhnya,” ujar Bayu.

Melihat hal tersebut, saksi langsung lepas landas kembali. Menurut Bayu, saksi lepas landas kembali karena mengkhawatirkan keselamatan dirinya.

Lebih lanjut Kombes Bayu menjelaskan bahwa 6 penumpang yang selamat masing-masing terdiri dari empat orang dewasa bernama Koraliak Gwijangge, Demianus Pakage, Naomi Kambu, dan Hasmaya. Sementara dua korban selamat lainnya masing-masing bernama Ferni dan Hafidan.

“Kondisi seluruh penumpang dalam keadaan selamat dan sudah kembali ke rumah masing-masing di Distrik Alama, Kabupaten Mimika,” ungkapnya.

Advertisement

Para pelaku kemudian membawa jasad korban ke helikopter. Selanjutnya, jenazah korban dibakar bersamaan dengan helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service tersebut.

Usai kejadian ini, Bayu mengatakan TNI dan Polri beserta jajaran Polres Mimika masih mengejar KKB yang menyandera dan membunuh pilot tersebut.

Baca Juga : Satgas Damai Cartenz Respons Cepat Aksi Penembakan KKB di Yahukimo, Satu Prajurit Tertembak

Bayu juga menyebut rencana KKB membebaskan pilot Susi Air yang disandera, Philip Mark Mehrtens, hanya sekadar propaganda. “Nyatanya hari ini terjadi lagi kan? Pilot asing dibunuh oleh KKB,” kata dia.

Nasib Pilot Susi Air

Organisasi Papua Merdeka (OPM) menjadi pihak yang menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di Nduga, Papua Pegunungan sejak Februari 2023 lalu. Telah menyandera pilot itu selama satu tahun lebih, OPM kembali mengungkapkan rencananya untuk membebaskan pilot tersebut dalam dua bulan mendatang.

Advertisement

Keputusan pembebasan pilot Susi Air itu diambil berdasarkan kesepakatan yang terjalin usai pimpinan Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat OPM berdialog dengan pimpinan OPM kawasan Nduga, Egianus Kogoya.

“Hari ini, 3 Agustus 2024 kami dan Panglima (Egianus) sepakat untuk membebaskan pilot,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Menurut Sebby, proyek pertukaran Philip dengan kemerdekaan Papua tidak sejalan dengan prinsip perjuangan milisi Papua Merdeka. Markas Pusat TPNPB-OPM sejak tahun lalu telah meminta agar Egianus Kogoya membebaskan Philip.

Sebby mengatakan tujuan awal menyandera pilot Susi Air itu untuk menarik perhatian internasional agar Indonesia dapat ditarik ikut dalam pengadilan internasional setelah dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Papua.

“Tapi sekarang kami tidak akan jadikan pilot untuk itu. Demi kemanusiaan, kami dan Panglima akan bebaskan,” kata dia.

Advertisement

Ketua Dewan Diplomatik dan Urusan Luar Negeri Papua Barat, Akouboo Amatus Douw mengatakan petinggi TPNPB-OPM meminta Egianus untuk membebaskan Philip atas dasar kemanusiaan. Khususnya mengenai nasib keluarga Philip yang telah dipisahkan hampir dua tahun.

“Panglima (Egianus) mengerti bahwa ada untung-rugi jika penyanderaan pilot terus dilakukan. Apalagi pilot itu bukan musuh kami,” kata Akouboo.

Menurut Akouboo, ada potensi timbulnya antisipasi masyarakat internasional terhadap dukungan Papua Merdeka. Ia menilai, dengan membebaskan Philip justru akan memicu simpati masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB.

Baca Juga : KKB Tembak Pesawat Wings Air, Seluruh Penumpang Selamat

“Apalagi pilot diperlakukan dengan baik, kondisinya sehat. Ini menunjukkan komitmen kami terhadap kemanusiaan,” ujarnya.***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement