Politik
Pemilihan Gubernur Jateng, Pertarungan Dua Jenderal Antara PDIP dan KIM

Andika Perkasa resmi diusung PDIP untuk melawan Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng. (Foto : istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Pertarungan antara dua jenderal terjadi di Pilkada Jawa Tengah (Jateng) usai PDI Perjuangan resmi mengusung Andika Perkasa sebagai calon gubernur Jateng dengan Hendrar Prihadi. Sebelumnya Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah lebih dulu mengusung Komjen Pol Ahmad Luthfi berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen, mantan wakil gubernur Jateng.
Jauh sebelum PDIP dan KIM mengumumkan calon-calon mereka, banyak pengamat yang sudah memprediksi bahwa perang jenderal akan terjadi di pilkada Jateng. Andika merupakan mantan Panglima TNI, berpangkat jenderal. Sedang Ahmad Luthfi merupakan mantan Kapolda Jateng juga berpangkat jenderal Polisi.
Andika menyatakan siap melawan Luthfi. Soal bagaimana kansnya di Pilgub Jateng dia menyatakan akan berusaha, dan nantinya masyarakat Jateng yang menentukan. Ia tak mau bicara terlalu banyak soal kandidat yang diusung KIM di Pilgub Jateng.
Baca Juga : Gerindra Pilih Taj Yasin sebagai Pendamping Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng, Bukan Kaesang
Menurutnya, siapa pun calon diusung tiap partai akan melahirkan banyak program yang nantinya menjadi bahan pertimbangan masyarakat.
“Kita melihat mereka juga sebagai tokoh-tokoh yang dipercaya, diberi tugas juga oleh partai partai pendukung juga dan ini pasti akan memperkaya program kemudian bagi masyarakat pun juga memiliki pilihan yang lebih baik, menurut saya lebih positif,” kata Andika, baru-baru ini.
Soal strategi di Jateng, Andika belum mau banyak bicara. Termasuk apa program kerja yang akan ditawarkan untuk meyakinkan warga Jateng. Dia hanya memastikan akan terus melanjutkan segala program yang sudah berjalan dengan baik. Apalagi, para pendahulunya dia anggap telah sukses memimpin Jateng.
“Kita ingin melihat Jateng ini sebagai masyarakat yang pekerja, produktif, tapi juga harus manunggal, karena memang kita tidak bisa melakukan pembangunan apa pun atau meningkatkan apa yang harus di tingkatkan dari masyarakat kita tanpa bekerja sama dari semua sektor, semua level, bawah sampai atas sampai dengan masyarakat di Jawa Tengah,” tegas Andika.
Andika adalah lulusan Akmil 1987. Ia malang melintang di sejumlah jabatan strategis sebelum pensiun sebagai Panglima TNI. Sebelum KSAD ia ditunjuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dengan bintang tiga di pundak.
Jauh sebelum itu, Andika juga pernah menjabat sebagai Komandan Paspampares, Pangdam XII/Tanjungpura dan Kadispenad. Andika aktif di politik usai pensiun pada Januari 2023 lalu. Di Pilpres 2024, ia merupakan Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud.
Sementara itu, Ahmad Luthfi adalah jebolan Sekolah Perwira (Sepa) Militer Sukarela (Milsuk) Polri 1989. Ia pernah menjabat sebagai Wakapolres Surakarta pada 2011. Kemudian menjabat sebagai Kapolres Surakarta empat tahun kemudian.
Baca Juga : KIM Masih Alot Putuskan Calon Gubernur yang Bakal Maju di Jakarta, Jabar dan Jateng
Luthfi juga pernah menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Sosbud Baintelkam Polri pada 2017, Wakapolda Jawa Tengah pada 2018 dan Kapolda Jawa Tengah pada 2018-2024.
Lufhfi mengatakan siap melawan siapapun di Jateng untuk membangun Jawa Tengah lima tahun ke depan.***