Politik
Ahok Potensial di Pilkada Jakarta, Namun PDIP Tak Bisa Usung Karena Hal Ini

Ahok dinilai PDIP potensial maju di Pilgub Jakarta, tapi belum diusung karena PDIP butuh koalisi. (Foto : istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Hingga kini PDIP masih belum memutuskan akan mengusung siapa di Pilgub Jakarta. Namun PDIP memastikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok salah satu yang potensial tapi terkendala kursi.
Sehingga PDIP belum bisa mengusung Ahok di Pilgub Jakarta kecuali ada partai lain yang juga setuju mendorong Ahok maju di Pilgub Jakarta.
“Pak Ahok berdasarkan hasil pemetaan dan hasil survei yang kita terima menjadi salah satu calon yang cukup ya sangat potensial kalau menurut saya untuk bisa diajukan,” kata Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2024).
Baca Juga : Survei Litbang Kompas : Anies dan Ahok Terdepan, Kaesang Cuma 1%
Meski begitu, Dajrot mengakui pihaknya masih menghadapi persoalan untuk mengajukan Ahok. Dia menyebut PDIP kekurangan kursi.
“Persoalannya adalah PDIP itu kan masih kurang kursinya, kita tetap harus berkomunikasi dengan partai-partai yang lain,” ucapnya.
Sementara itu, terkait dukungan ke Anies Baswedan, Djarot mengatakan pihaknya belum memutuskan secara resmi. Dia menyebut PDIP masih melihat dinamika suara akar rumput jika mendukung Anies.
“Masih belum (dukungan ke Anies). Kita masih dalam proses untuk melihat dinamika dan bagaimana suara akar rumput dan terutama bagaimana pembangunan Jakarta lima tahun ke depan harus lebih bagus daripada yang sekarang,” ujar Djarot.
Djarot juga merespon ungkapan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menyebut dukungan kepada Anies menyentuh 50 persen. Djarot mengungkap PDIP memiliki kedekatan dengan siapa pun.
“PDIP selalu membuka komunikasi dengan siapapun juga termasuk dengan Pak anis, termasuk dengan Pak Sohibul Iman, termasuk dengan PKS, termasuk dengan Demokrat, termasuk dengan PAN, dengan Gerindra apalagi, dengan Golkar. Jadi wajar di dalam politik kita harus membangun komunikasi yang baik,” ungkap Djarot.
Sementara soal munculnya nama Basuki Tjahaja Purnama dalam bursa pencalonan di Pilgub Jakarta, Djarot menyebut PDIP tentu tidak bisa mengusung kadernya sendirian. Sebab, kata dia, PDIP masih memerlukan kursi dari partai lain untuk mencukupi syarat dukungan.
Seperti diketahui, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan ada komunikasi informal dengan mantan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Hal ini menindaklanjuti dinamika jelang Pilkada Jakarta 2024.
“Lagi menimbang-nimbang, mungkin saja (terkait pengusungan Anies),” kata Puan di Hotel Fairmont Jakarta, Jalan Asia Afrika No.8, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (25/7/2024).
Puan menyebut komunikasi informal dengan Anies Baswedan sudah dilakukan. Ia mengatakan proses menuju Pilkada Jakarta juga masih panjang.
“Komunikasi informal pastinya sudah. Kan waktunya masih panjang, sampai bulan akhir bulan Agustus nanti. Jadi, masih banyak waktu kita untuk melihat perkembangan yang ada dan dinamika politik yang masih berkembang,” kata dia.
Baca Juga : Megawati Lantik Ahok dan Ganjar sebagai Ketua DPP, Ini Susunan Kepengurusan Terbaru
Puan juga menanggapi soal peluang dukungan ke Anies Baswedan. Ketika ditanya apakah kemungkinannya di atas 50 persen, ia menjawab bisa.
“Bisa di atas (50 persen), bisa di atas banget,” ujarnya.***