Politik
Megawati Lantik Ahok dan Ganjar sebagai Ketua DPP, Ini Susunan Kepengurusan Terbaru

Megawati melantik pengurus baru, termasuk Ahok dan Ganjar sebagai ketua DPP. (Foto: istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Masa bakti kepemimpinan dan anggota Partai PDIP diperpanjang hingga 2025. Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memimpin pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan pengurus DPP PDI-Perjuangan masa bakti 2019-2024 yang diperpanjang hingga 2025 tersebut. Pelantikan dan pengucapan sumpah tersebut digelar di Aula Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Dalam kesempatan itu, Megawati juga melantik Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat. Sebelum melantik, Megawati menyampaikan dirinya memiliki hak prerogatif sebagai ketua umum untuk memilih jajaran pengurus pusat yang dilanjutkan dengan pelantikan dan pembacaan janji jabatan.
Baca Juga : 21 Juni Tanggal Wafatnya Proklamator dan Bapak Bangsa, Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar
“(Ini) dalam rangka untuk menyesuaikan, karena Kongres kita itu kita kembalikan kepada waktu yang seperti pada waktu lalu yaitu 2025 maka ini bagi yang sudah jadi sebagai bagian DPP pada waktu dulu saya perpanjang dan juga mereka karena saya melihat kebutuhan pada ke depan dengan adanya penambahan,” kata Megawati.
Selanjutnya, Presiden ke-5 RI ini memimpin secara langsung pembacaan sumpah janji jabatan yang diikuti oleh seluruh pengurus DPP PDIP.
Daftar isi
Berikut struktur, komposisi, dan personalia DPP PDIP masa bakti 2019-2024 diperpanjang hingga 2025;
Ketua Umum: Megawati Soekarnoputri
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto Wakil Sekjen Bidang Internal Utut Adiyanto Wakil Sekjen Bidang Pemerintahan Arif Wibowoaa Wakil Sekjen Bidang Kerakyatan Sadarestuwati Wakil Sekjen Bidang Komunikasi Adian Yunus Yusak Napitupulu. Wakil Sekjen Bidang Kesekretariatan Y. Aryo Adhi Dharmo. Bendahara Umum Olly Dondokambey,; Wakil Bendahara Bidang Internal Rudianto Tjen Wakil Bendahara Bidang Eksternal Yuke Yurike
Internal
Ketua Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Legislatif Bambang Wuryanto
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Yevri Hanteru Sitorus
Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidajat
Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi Sukur H. Nababan.
Ketua Bidang Sumber Daya, M. H. Said Abdullah
Baca Juga : PDIP Gelar Bulan Bung Karno secara Besar-Besaran di GBK Senayan Jakarta 30 Juni 2024
Pemerintahan
Ketua Bidang Politik Puan Maharani
Ketua Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Ganjar Pranowo
Ketua Bidang Luar Negeri, Dr. Ahmad Basarah
Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Advokasi Rakyat Yasonna H. Laoly
Ketua Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Berty Talapessy
Ketua Bidang Perekonomian, Ir. Basuki Tjahaja Pumama.
Ketua Bidang Kebudayaan Rano Karno
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Tri Rismaharini,
Ketua Bidang Industri dan Tenaga Kerja Nusyirwan Soejono
Ketua Bidang Kesehatan Ribka Tjiptaning P
Ketua Bidang Jaminan Sosial Sri Rahayu
Ketua Bidang Perempuan dan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati
Ketua Bidang Koperasi dan UMKM I Made Urip.
Ketua Bidang Pariwisata S.B. Wiryanti Sukamdani.
Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Eriko Sotarduga
Ketua Bidang Keagamaan dan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Zuhairi Misrawi
Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital H.M. Prananda Prabowo
Ketua Bidang Pangan dan Pertanian Ir. Mindo Sianipar
Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri
Ketua Bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup, M.Y. Esti Wijayanti
Dalam kesempatan itu Megawati juga bercerita bahwa dirinya pernah berdiskusi dengan Presiden Jokowi perihal memimpin Indonesia. Mega meminta Jokowi melanjutkan apa yang sudah dilakukan dan dibuat pendiri bangsa.
“Saya ngomong sama Pak Jokowi, kalian pemimpin itu harus menjalankan apa yang dipikirkan dan dituliskan oleh para pendiri bangsa bukan kita bikin versi-versi,” kata Mega di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).
Baca Juga : PDIP Belum Tugaskan Risma Maju di Pilgub Jawa Timur karena Alasan Ini
Mega tidak mengungkap kapan perbincangan dengan Jokowi itu dilakukan. Menurutnya, saat ini pemimpin di Indonesia cenderung membuat model pemerintahannya sendiri. Apa yang digagas pendiri bangsa tak dilanjutkan.***