Nusantara
Bencana Negeriku: Sungai Ogan Meluap, 1.695 Rumah Warga OKU Sumsel Terendam Banjir 1,5 M
FAKTUAL INDONESIA: Bencana banjir akibat luapan Sungai Ogan mengakibatkan sebanyak 1.695 rumah warga yang tersebar pada beberapa desa di Kabupaten OKU terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU mengatakan curah hujan tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir hingga tadi malam merendam ribuan rumah warga di wilayah setempat, namun tidak ada korban jiwa.
Selain itu, banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti jembatan gantung dan jaringan listrik serta telekomunikasi di Kota Baturaja sempat terputus akibat bencana alam tersebut.
Bahkan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Desa Tanjung Dalam, OKU, sempat lumpuh total akibat banjir yang merendam ruas jalan mencapai 1,5 meter.
Beberapa ruas jalan di wilayah setempat seperti di Jalinsum di Desa Tanjung Dalam, Desa Tanjung Kemala dan Desa Terusan, Kecamatan Baturaja Timur terdampak banjir hingga arus lalulintas sempat lumpuh total.
Dalam pantuan media online, antaranews.com melaporkan, menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan (Pemkab OKU, Sumsel) menetapkan status siaga bencana banjir guna menghadapi potensi bencana susulan supaya banjir cepat ditanggulangi sehingga tidak menimbulkan korban jiwa
Penjabat (Pj) Bupati OKU Teddy Meilwansyah di Baturaja, Jumat, mengatakan penetapan status tersebut menyikapi bencana banjir yang melanda wilayah setempat pada Selasa (7/5/2024).
“Untuk korban jiwa tidak ada. Namun ribuan rumah warga terdampak banjir hingga sebagian besar korban terpaksa mengungsi,” katanya.
Dalam penetapan status siaga bencana alam, Teddy meminta instansi terkait dalam hal ini BPBD OKU untuk meningkatkan kapasitas personel penanggulangan banjir agar dapat ditanggulangi sedini mungkin.
BPBD OKU juga diminta mengaktifkan kembali posko penanggulangan bencana di daerah rawan banjir dan tanah longsor di wilayah setempat.
“Setiap posko harus ada personel yang siaga untuk memantau debit Sungai Ogan dan jika terdapat luapan agar segera diteruskan peringatan dini kepada masyarakat di wilayah masing-masing,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Teddy kembali mengimbau masyarakat, khususnya yang bermukim di dataran tinggi dan sekitar DAS Ogan, agar lebih meningkatkan kewaspadaan karena bencana alam dapat terjadi kapan saja.
“Apalagi Kabupaten OKU sejak beberapa hari terakhir sering dilanda hujan deras dan berlangsung lama, yang berpotensi menimbulkan bencana alam sehingga harus kita waspadai bersama,” ucapnya.
Evakuasi Korban Banjir
Personel BPBD OKU mengevakuasi ratusan korban banjir di empat kecamatan meliputi Kecamatan Baturaja Timur, Baturaja Barat, Lubuk Batang, dan Peninjauan.
Kepala BPBD OKU Januar Efendi di Baturaja Rabu mengatakan, bencana banjir akibat curah hujan tinggi sejak beberapa hari terakhir terus meluas hingga merendam lebih dari 1.500 rumah warga di wilayah itu.
Dia menjelaskan, di hari sebelumnya banjir hanya merendam rumah penduduk di dua kecamatan meliputi Kecamatan Baturaja Timur dan Baturaja Barat.
Akibat hujan yang tak kunjung berhenti sejak tadi malam, katanya, banjir semakin meluas hingga merambah ke Kecamatan Lubuk Batang dan Peninjauan.
“Seperti di Desa Kepayang, Lubuk Batang Lama, Belatung, Belimbing, Gunung Meraksa, dan desa-desa lainnya di Kecamatan Lubuk Batang kini terdampak banjir,” katanya.
Kemudian untuk banjir di Kecamatan Peninjauan, selain merendam rumah warga juga menutup akses jalan utama di wilayah itu.
“Untuk korban jiwa tidak ada. Namun ribuan rumah warga OKU terdampak banjir. Saat ini kami masih mendata jumlah korban,” katanya.
BPBD OKU menerjunkan personel ke seluruh titik lokasi bencana alam untuk membantu mengevakuasi korban dari kepungan banjir.
Dalam proses evakuasi pihaknya menerjunkan puluhan personel dan perahu karet untuk mengangkut warga ke tempat yang aman.
“Ada ratusan kepala keluarga yang kami evakuasi dari kepungan banjir ke tempat yang aman,” katanya.
Januar juga mengimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana banjir susulan yang lebih besar supaya tidak menimbulkan korban jiwa.
“Untuk sementara waktu warga yang terdampak disarankan mengungsi ke rumah keluarga yang lebih aman hingga banjir surut,” katanya. ***