Connect with us

Nasional

Pencarian Korban Banjir Bandang Bima NTB Terus Dilakukan, Status Darurat Ditetapkan

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Pencarian Korban Banjir Bandang Bima NTB Terus Dilakukan, Status Darurat Ditetapkan

FAKTUAL INDONESIA: Pencarian korban banjir bandang dan longsor yang dipicu hujan ekstrem di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus dilakukan.

Sementara Pemerintah Kabupaten Bima, NTB resmi menetapkan status tanggap darurat bencana setelah banjir bandang dan longsor melanda Kecamatan Wera dan Ambalawi.

Banjir bandang yang terjadi pada hari Minggu (2/2/2025), menyebabkan beberapa rumah di Kecamatan Wera terhanyut, bahkan banjir bandang membuat dua desa di kecamatan itu terisolir.

Banjir juga menghilangkan puluhan traktor tangan, dan merendam puluhan hektare lahan persawahan beserta tanaman padi yang baru ditanam beberapa hari sebelumnya.

Advertisement

Dilaporkan sebanyak delapan orang warga diantaranya satu orang lansia, dua orang ibu muda beserta tiga anaknya dan seorang ibu hilang dihanyutkan banjir.

Data yang dihimpun BNPB sampai dengan Senin (3/2/2025) malam pukul 20.00 WIT diketahui tiga di antaranya sudah berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia, sementara lima orang warga lainnya masih dalam pencarian oleh tim petugas SAR gabungan.

Baca Juga : Ratusan Rumah, Puluhan Rusak Parah Diterjang Banjir Bandang di Dua Desa Kecamatan Kendit Situbondo Jatim

“Bupati sudah menetapkan status siaga tanggal bencana terhitung dari 4 sampai 17 Februari mendatang,” ungkap Kabag Prokopim Kabupaten Bima Syuriadin yang diwawancara ANTARA di lokasi banjir, Selasa (4/2/3035).

Menurutnya, keputusan ini diambil untuk mempercepat penanganan dan distribusi bantuan kepada masyarakat terdampak.

“Status ini untuk memastikan proses rekonstruksi dan penanganan pasca-banjir dan longsor yang terjadi di dua kecamatan tersebut,” jelasnya.

Advertisement

Syuriadin menegaskan, penetapan status tanggap darurat itu mengacu berbagai indikator, seperti bencana banjir dan tanah longsor beruntun yang terjadi di Kabupaten Bima pada tanggal 19, 20, 23 Desember lalu dan awal Februari ini.

Pemkab Bima, lanjut Syuriadin, akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.

Ia juga mengimbau kepada seluruh warga Bima untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan bencana yang terjadi seperti banjir bandang, angin puting beliung, hingga tanah longsor.

“Segera laporkan langsung ke BPBD, kantor camat, kantor desa, dan Babinsa, Bhabinkamtibmas apabila ada kejadian bencana di wilayah masing-masing,” katanya.

Sementara itu jumlah korban terdampak banjir bertambah dari 99 orang menjadi sebanyak 860 orang warga sebagaimana yang dinyatakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa.

Advertisement

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Selasa mengatakan, bahwa dari jumlah tersebut ada 60 orang mengungsi ke tempat yang aman seperti rumah keluarga atau kerabat mereka sementara selebihnya memilih bertahan di rumah masing-masing.

BNPB mengkonfirmasi pemenuhan logistik barang kebutuhan pokok terhadap 860 orang korban terdampak yang terdiri dari 305 keluarga tersebut tetap menjadi perhatian prioritas pemerintah.

Baca Juga : 916 Bangunan di 5 Kecamatan Kota Samarinda Kaltim Terendam Banjir sejak 27 Januari 2025

Menurut Abdul, distribusi bantuan logistik kebutuhan pokok seperti makanan sudah mulai disalurkan kepada para korban yang mayoritas bertahan menempati rumah mereka masing-masing di Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima.

BNPB mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kabupaten Bima yang menetapkan perpanjangan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi selama 14 hari dan berlaku aktif mulai hari ini sampai dengan 17 Februari mendatang.

Dengan begitu, kata dia, percepatan segenap dukungan penanganan dampak bencana seperti bantuan logistik dan dana operasional dari pemerintah pusat selama fase tanggap darurat bisa berjalan maksimal. ***

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement