Connect with us

Nasional

Kunjungan Wisdom Rendah, Gubernur Bali Minta Menhub Tambah Penerbangan untuk Turunkan Harga Tiket

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Gubernur Bali Wayan Koster saat menjelaskan soal kenaikan harga tiket pesawat di Denpasar, Senin (19/9/2022).

Gubernur Bali Wayan Koster saat menjelaskan soal kenaikan harga tiket pesawat di Denpasar, Senin (19/9/2022). (Ant)

FAKTUAL-INDONESIA: Persentase kedatangan wisatawan domestik rendah ke Bali.
Menurut Gubernur Bali I Wayan Koster, harga tiket yang naik menjadi alasan persentase kedatangan wisatawan domestik (Wisdom) rendah.

Koster mengatakan, apabila harga tiket pesawat turun maka akan lebih banyak kunjungan ke Bali.

“Saya meminta Menhub menambah penerbangan ke Bali sekaligus untuk menurunkan harga tiket supaya wisatawan yang berkunjung bisa lebih banyak,” kata Koster di Denpasar, Senin

Koster menyampaikan bahwa dirinya telah mengajukan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk dilakukan penambahan penerbangan menuju Bali agar dapat menurunkan harga tiket pesawat.

Menurutnya apabila harga tiket pesawat turun maka akan lebih banyak kunjungan ke Bali, harganya yang naik kata dia, menjadi alasan persentase kedatangan wisatawan domestik rendah.

Advertisement

“Kalau ke Bali berempat sekeluarga akan sangat terasa kalau misal satu tiket Rp500 ribu maka kalau berempat Rp2 juta kan cukup berat,” ujar gubernur Bali.

Hingga saat ini sejak ekonomi Bali mulai pulih Maret 2022, tercatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 10 ribu orang per hari, dan wisatawan domestik 12-14 ribu per hari melalui jalur udara Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Sebenarnya kondisi Bali saat ini dibanding sebelum COVID-19 sudah mencapai lebih dari 50 persen untuk wisatawan mancanegara. Sedangkan wisatawan domestik 30-40 persen, agak terkendala karena harga tiket naik,” kata gubernur asal Buleleng itu.

Dipantau dari media antaranews.com, ia menyadari bahwa selama dua tahun Bali yang perekonomiannya 54 persen bergantung dari sektor pariwisata ini tersendat, bahkan pada tahun 2020 mengalami pertumbuhan negatif.

“Karena pariwisata stuck, maka perekonomian Bali mengalami kontraksi pada 2020 mencapai -9,31 persen, terendah dan terdalam di Indonesia dan baru pertama kali terjadi dalam sejarah Provinsi Bali,” kata Wayan Koster di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya.

Advertisement

Seiring dengan memulihnya Bali, pada tahun 2021 meskipun pertumbuhan negatif masih terjadi namun angkanya mengecil menjadi -2,47 persen, dan baru mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2022 triwulan I menjadi 1,46 persen dan triwulan II 3,04 persen.

Oleh karenanya, kondisi baik ini ingin dimanfaatkan Wayan Koster untuk memulihkan Bali seperti sedia kala, dengan target pertumbuhan ekonomi 3,5-4 persen ada triwulan III dan di atas 4 persen ada triwulan IV.

Apabila target tersebut tercapai dengan segala aspek yang mendukung pulihnya pariwisata Pulau Dewata maka Koster optimis harapannya pada 2023 dapat kembali normal mencapai 5 persen.

“Saat ini Bali di bawah rata-rata nasional, ini lah susahnya jadi daerah yang bergantung dengan pariwisata,” ujar dia. ***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement