Connect with us

Nasional

Bencana Negeriku: Diterjang Banjir 2 Jembatan Putus di OKU Selatan Sumsel, 35 Kampung Terendam di Mahakam Ulu Kaltim

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Jembatan gantung di OKU Selatan, Sumatera Selatan, putus diterjang banjir bandang, Kamis, dan Polsek Long Bagun di Kecamatan Long Bagun, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, terendam banjir setinggi 2 meter, Kamis (16/5/2024)

Jembatan gantung di OKU Selatan, Sumatera Selatan, putus diterjang banjir bandang, Kamis, dan Polsek Long Bagun di Kecamatan Long Bagun, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, terendam banjir setinggi 2 meter, Kamis (16/5/2024)

FAKTUAL INDONESIA: Bencana banjir masih terus terjadi di berbagai wilayah Indonesia sehingga merendam dan merusak rumah warga dan menerjang fasiltas umum.

Di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel) satu rumah warga rusak dan 2 (dua) jembatan gantung putus akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Rabu (15/5) pukul 23.42 WIB.

Sementara di Kalimantan Timur (Kaltim), banjir melanda 35 kampung yang tersebar pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu, dengan ketinggian air bervariasi sesuai ketinggian tanah namun ada juga sampai atap rumah.

Dikutip dari laporan antaranews.com, 2 unit jembatan gantung di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan putus akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Rabu (15/5) pukul 23.42 WIB.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan Heri Pramono di Muaradua, Kamis, mengatakan selain merendam ratusan rumah penduduk, banjir bandang akibat luapan Sungai Saka dan Selabung juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti dua jembatan gantung yang putus hingga mengganggu aktivitas masyarakat di daerah itu.

Advertisement

Dua unit jembatan gantung yang rusak tersebut berada di Desa Tanjung Raya dan Desa Madura, Kecamatan Buay Sandang Aji, Kabupaten OKU Selatan.

Kondisi jembatan yang membentang di atas sungai tersebut sangat memprihatinkan dan tidak bisa dilewati oleh pejalan kaki ataupun kendaraan roda dua. Bahkan, lantai jembatan yang terbuat dari kayu itu sebagian besar hanyut terbawa arus sungai.

“Saat ini masyarakat yang berada di seberang sungai terpaksa melewati jalan alternatif hingga jembatan diperbaiki,” katanya.

Banjir bandang yang melanda Kabupaten OKU Selatan merendam 244 rumah warga dengan ketinggian air antara 30 sentimeter hingga satu meter.

Bahkan, satu unit rumah warga di Desa Tekana, Kecamatan Buana Pemaca rusak berat akibat diterjang banjir bandang, namun tidak ada korban jiwa.

Advertisement

Selain itu, banjir juga merendam fasilitas umum, seperti masjid, sarana pendidikan dan 30 hektare perkebunan warga turut terendam banjir.

“Kami sudah menurunkan personel ke lokasi bencana guna membantu mengevakuasi barang berharga milik warga untuk diselamatkan dari banjir,” ujarnya.

BPBD OKU Selatan juga melakukan kaji cepat lintas sektor guna mengantisipasi banjir susulan supaya bencana alam tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Banjir Mahakam Ulu

Sementara itu seperti dilansir antaranews.com, Badan SAR Nasional (Basarnas) Kalimantan Timur (Kaltim) mengirimkan tim SAR gabungan untuk membantu penanganan banjir yang melanda 35 kampung  yang tersebar pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu.

Advertisement

“Tim SAR gabungan yang sudah berangkat hari ini ke Kabupaten Mahakam Ulu adalah Tim Rescue Kantor SAR Balikpapan dan Pos SAR Samarinda. Lama perjalanan diperkirakan antara 12-15 jam, sehingga besok baru tim sampai di lokasi,” kata Kepala Basarnas Kaltim Dody Setiawan dalam rilisnya di Samarinda, Kamis.

Banjir di Mahakam Ulu mulai terjadi pada Senin (13/5), sedangkan laporan yang masuk ke Basarnas Kaltim baru Kamis ini, sehingga pihaknya langsung berkoordinasi dengan semua pihak terkait begitu mendapat laporan dan langsung memberangkatkan tim ke lokasi meski jaraknya cukup jauh yakni 337 km dari Balikpapan.

Berdasarkan informasi yang pihaknya kumpulkan pada Senin (13/5) sekira pukul 08.30 Wita mulai terjadi bencana banjir di Mahakam Ulu akibat limpahan arus deras bagian hulu Sungai Mahakam yakni bersumber dari Sungai Long Apari (Kabupaten Mahakam Ulu) dan Sungai Boh (Kabupaten Malinau – Kalimantan Utara).

Pemukiman warga di Mahakam Ulu yang terdampak banjir ini dengan ketinggian air variatif, tergantung pada tingkat kerendahan lokasi yang ditempati, sehingga ada yang hanya terendam beberapa sentimeter dan ada yang sampai atap rumah.

Berdasarkan data sementara, dari 50 kampung di Mahakam Ulu Mahulu, 35 diantaranya terendam banjir yakni 11 kampung di Kecamatan Long Bagun, meliputi Kampung Long Bagun ilir, Batoq Kelo, Long Bagun Ulu, Ujoh Bilang, Rukun Damai, Batu Majang, Long Hurai, Memahak Besar, Memahak Ulu, Long Merah, dan Kampung Long Melaham.

Advertisement

Di Kecamatan Long Hubung terdapat delapan kampung yang terkena banjir yakni Kampung Datah Bilang Baru, Datah Bilang Ulu, Datah Bilang Ilir, Mamahak Teboq, Matalibaq, Long Hubung, Lutan, dan Kampung Sirau.

Untuk Kecamatan Long Pahangai, wilayah yang terkena banjir ada 10 kampung, yakni Kampung Long Lunuk, Long Lunuk Baru, Long Pahangai, Long Pahangai I, Lirung Ubing, Naha Aruq, Long Isun, Long Pahangai II, Long Tuyoq, dan Kampung Liu Mulang.

“Di Kecamatan Long Apari ada enam wilayah yang terkena banjir yakni Kampung Long Apari, Tiong Ohang, Noha Tifab, Long Kerioq, Long Penaneh I, dan Kampung Long Penaneh II,” kata Dody. ***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement