Connect with us

Lifestyle

Siap-siap, Magnet Borobudur Dapat Memikat 8 – 12 Juta Wisatawan

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Keindahan candi dan alam disertai sebagai pusat lahirnya budaya memijat, Borobudur makin memikat

Keindahan candi dan alam disertai sebagai pusat lahirnya budaya memijat, Borobudur makin memikat

FAKTUALid –  Bali terkenal sebagai “spa capital of the world”, tetapi di Borobudur tempat lahirnya budaya “massage”. Budaya memijat yang ada sejak Borobudur berdiri 800 tahun lalu itu akan menjadi salah satu dari beberapa daya tarik lainnya untuk menarik wisatawan dari dalam maupun manca negara.

“Kita belajar mengenai hal-hal yang sangat esensial dari peradapan dan timbul pengetahuan yang sangat menarik bahwa kita bisa belajar tahun 800 waktu Borobudur berdiri itu budaya memijat atau spa sudah ada,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Sandiaga menuturkan mungkin Bali terkenal sebagai “spa capital of the world”, tetapi di Borobudur ini tempat lahirnya budaya “massage”.

Sandiaga optimis magnet Borobudur menjadi awal kebangkitan ekonomi dan pariwisata Indonesia.

“Saya harapkan begitu dipromokan akan meningkatkan pariwisata tentunya dengan bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” kata Sandiaga pada penutupan “Trial of Civilization” di Plataran Resort di Kawasan Borowudur, Kabupaten Magelang, Selasa malam.

Advertisement

Ia menyampaikan hari ini adalah kongklusi dari “Trial of Civilization” (jejak peradaban) dengan merancang pola perjalanan untuk kesiapan dari Borobudur sebagai satu destinasi super prioritas.

Trial of civilization atau jejak peradaban ini jadi daya tarik yang luar biasa atas satu pendekatan pariwisata yang lebih berkualitas dan memiliki dampak atas kelanjutan dan kelestarian lingkungan.

Menurut dia, begitu nanti jalan tol Semarang-Yogyakarta dibuka dan Bandara baru Yogyakarta berfungsi secara optimal kunjungan wisatawan ke Magelang dan sekitarnya diperkirakan mencapai 8 juta hingga 12 juta.

“Berarti harus disiapkan Borobudur era baru yang lebih berkelanjutan, sehingga kunjungan wisatawan di sini bisa menghadirkan peluang usaha dan terbukanya lapangan pekerja,” katanya

Di kawasan Borobudur, wisatawan juga bisa belajar agrowisata, mempelajari tentang kesehatan melalui yoga, juga ada kerajinan gerabah menggunakan keahlian tangan.

Advertisement

Wisatawan juga dapat berkunjung ke beberapa desa wisata yang memiliki balai ekonomi desa (balkondes) yang bisa menjadi penggerak ekonomi dan membuka lapangan kerja. Di saat yang sangat penuh tantangan ini dituntut memiliki kesiapan yang lebih baik lagi, lebih tangguh lagi untuk menghadapi pariwisata era baru. ***

Lanjutkan Membaca
Klik Untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement