Selebritis
Duh! Anak Nikita Mirzani Diduga Dipaksa Lakukan Aborsi 2 Kali oleh Kekasihnya

Nikita Mirzani laporkan pacar anaknya ke polisi. (Foto : istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Artis Nikita Mirzani melaporkan kekasih anaknya berinisial VAB karena diduga memaksa Lolly melakukan aborsi sebanyak dua kali.
Hal itu diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/9/2024).
“Korban telah melakukan aborsi sebanyak dua kali atas suruhan terlapor,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi.
Baca Juga : Artis Nikita Mirzani Melaporkan Pacar Anaknya ke Polisi, Ada Apa?
Ade Ary mengatakan kejadian dimulai pada Januari 2024 di Jalan Bintaro Permai No 5 (Bintaro Park View) RT 05/RW03, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Dikatakan, Lolly yang masih berusia 17 tahun telah menjalani persetubuhan anak di bawah umur dan atau aborsi tidak sesuai ketentuan oleh terlapor VAB.
Kejadian berawal dari pelapor yakni Nikita sebagai orangtua korban mendapati foto korban sedang hamil yang didapatkan dari saksi berinisial C.
Setelah mengumpulkan bukti berupa foto, pelapor merasa dirugikan dan melaporkannya ke Polres Jakarta Selatan guna untuk ditindaklanjuti.
Baca Juga : Meski Pernah Tak Mau Aku Lolly Sebagai Anak lagi, Nikita Mirzani Ternyata Masih Memikirkan
Polisi menegaskan tidak ada kerugian materiil dari kasus tersebut.
Pihaknya juga meminta keterangan kepada tiga orang saksi inisial C, Y dan D.
“Motif kejahatan diduga karena permasalahan sosial dan modus operandi mencabuli,” ujarnya.
Polisi berencana akan memanggil terlapor VAB dalam waktu dekat.
Atas perbuatannya, pelaku terjerat kejahatan dan melanggar UU Perlindungan Anak pasal No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Sebagaimana dimaksud dalam pasal 76d UU 35/2014 dan atau 77 A Jo 45 A dan atau 421 KUHP Jo Pasal 60 UU No 17 Tahun 2023 tentang kesehatan dan atau pasal 346 KUHP Juncto 81.
Baca Juga : Nikita Mirzani Sudah Maafkan Anak Sulungnya, Tapi Tak Akui Keluarga
“Ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” katanya.
Laporan tertuang dalam LP/B/2811/IX/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.***