Connect with us

Politik

Cari Nama Capres, Relawan Jokowi Gelar Musra di 34 Provinsi

Avatar

Diterbitkan

pada

Panitia Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia saat memaparkan agenda Musra di Solo. (Foto: istimewa)

FAKTUAL-INDONESIA: Sejumlah organ relawan Joko Widodo (Jokowi) akan menggelar Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia bergilir di 34 provinsi. Musra dilaksanakan untuk mencari nama calon presiden dan calon wakil presiden 2024-2029.

Kick off Musra akan dimulai di Bandung, Jawa Barat, tanggal 27 Agustus mendatang. Sedangkan untuk di Jawa Tengah akan dilaksanakan di Kota Solo, pada bulan Desember mendatang.

“Musra akan berakhir pada minggu kedua bulan Maret 2023 mendatang. Puncak Musra akan dilaksanakan di Jakarta dan bulan Maret 2023 itu sudah ada keputusan bersama,” jelas Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia, Panel Barus kepada wartawan di Sekretariat  Musra Kota Solo, Sabtu (16/7/2022).

Sejumlah organ relawan Jokowi yang terlibat dalam Musra tersebut diantaranya Projo, Seknas Jokowi, BaraJP, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, RKIH, Duta Jokowi, Indeks, Jaman, Gapura, KIB, Almisbat, RPJB, GK, serta  Kornas Jokowi.

Panel mengatakan untuk tema Musra adalah Mencari Pemimpin Rakyat Melanjutkan Agenda Kerakyatan dengan tagline 100 persen pilihan rakyat.

Advertisement

“Setiap provinsi akan mengadakan dengan jumlah minimal kepesertaan sebanyak 3.000 orang. Kalau di Kota Solo nanti dipekirakan lebih dari itu karena akan dilaksanakan di Stadion Manahan,” jelasnya lagi.

Pihak penyelenggara Musra tidak mempermasalahkan jumlah peserta yang hadir asalkan terpenuhi batas minimalnya.

Untuk di Jawa Tengah, Kota Solo dipilih sebagai lokasi pelaksanaan Musra. Hal ini, menurut Panel karena Jokowi pertama kali diangkat dari Kota Solo.

“Untuk di Kota Solo kita selenggarakan setelah event G20 selesai, agar persiapannya juga maksimal,” katanya.

Dalam Musra Indonesia tersebut ada 3 sesi. Sesi pertama adalah agenda kebanghsaan dan program prioritas harapan rakyat, sesi kedua membahas tema karakteristik kepemimpinan harapan rakyat dan sesi ketiga adalah memunculkan nama capres dan cawapres.

Advertisement

“Musra memang untuk menjaring nmama capres dan cawapres, tetapi tidak tiba-tiba ngomongin nama-nama. Kita bebaskan peserta Musra untuk memunculkan nama dari mana saja,” katanya lagi.

Panel juga menegaskan saat ini mereka bukan pendukung salah satu nama capres. Musra juga tidak menggiring rakyat untuk memilih siapa.

“Biarlah rakyat yang memilih dan Musra ini adalah wadah untuk menentukan kepemimpinan ke depan termasuk programnya,” ujarnya.

Untuk itu di setiap akhir pelaksanaan Musra, hasil akhir akan langsung ditampilkan di layar lebar. Semua peserta bisa berbicara dalam kegiatan tersebut, tetapi ada batasan waktunya.

Mereka yang tidak mendapatkan waktu berbicara akan tetap diberikan sarana melalui e voting.

Advertisement

“Musra ini kita pilih sebagai mekanisme untuk menggali kehendak rakyat seperti apa. Ini sesuai dengan pidato ketua Dewan Pembina, Pak Jokowi yang mengatakan jangan kesusu, bicara lagi dengan rakyat,” pungkasnya. ***

Lanjutkan Membaca