Olahraga
Kenangan Tahun 2016 Ketika Menjadi Tournament Director Gelaran Bridge yang Lebih Seru dari PON

Mendapat tugas mengatur turnamen bridge “Ceremonial Tournament Mixed Team dan Super Mixed Team” yang diadakan di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 27-28 September 2016, bersamaan dengan PON. (Ist)
Oleh : Bert Toar Polii
FAKTUAL INDONESIA: Hari senin 26 September 2016 siang, saya ditelepon dari Bandung, apa bisa ke Bandung untuk mengatur “Ceremonial Tournament Mixed Team dan Super Mixed Team” yang rencanannya akan diadakan pada tanggal 27-28 September 2016.
Tentu saja saya sambut dengan senang hati karena sekalian datang ke Bandung ikut memeriahkan PON 2016. Malamnya pukul 20an langsung jalan ke Bandung bersama Robert Soeseno, Julian Tosra dan Ryo.
Kami tiba tengah malam di Bandung. Besok paginya langsung menyiapkan pertandingan dan ketika saya cek pesertanya sudah berapa, dapat jawaban yg mengejutkan belum ada yg daftar tapi banyak yang berminat.
Baca Juga : 14 Pemain Indonesia Berlaga di Semi Final Piala eBridge 2025 Online
Saya minta untuk segera diumumkan dan dipastikan turnamen akan dimulai pukul 10.15. Ternyata peserta yang mendaftar cukup sesuai target 10 tim karena memang hanya disiapkan 10 meja. Ada 6 tim super mixed dan 4 tim Mixed.
Ternyata, saya bukan hanya mengkoordinir turnamen ini tapi sekaligus menjadi Pemimpin Pertandingan sekaligus MC. Beruntung ada Robert Soeseno sehingga berapapun peserta tidak akan masalah apapun skema pertandingan yang diputuskan.
Setelah pasti 10 tim maka saya putuskan agar semua peserta bisa saling bertemu jadi main 1/2 kompetisi 9 session @ 10 papan. Pertandingan dimulai pukul 10.20 dimana hari pertama 5 session dilanjutkan hari kedua 4 session.
Sebelum dimulai diadakan acara pembukaan singkat dimana Ketua Dewan Pembina Gabsi, M Bambang Hartono memberikan sambutan karena beliau sebagai Presiden South East Asia Bridge Federation yang bekerja keras untuk bridge bisa dipertadingkan di Asian Games 2018. Saking semangatnya, beliau menjanjikan seluruh peserta mendapatkan mascot PON yang membuat Sekjen PB Gabsi dr. Hartono terbirit-birit menyiapkannya.
Baca Juga : Bakti Utama Nick Adhaptr Ganti Pimpin Indonesia di Piala eBridge 2025 Online
Selanjutnya turnamen dibuka oleh dr. Hartono. Turnamen akhirnya berjalan lancar dan selesai tepat waktu. Turnamen kemudian ditutup kembali oleh M Bambang Hartono seusai penyerahan hadiah untuk pemenang. Secara berkelakar ia mengatakan turnamen ini lebih seru daripada yang di sebelah (maksudnya Final PON).
Memang patut diakui peserta antusias terutama menyangku nomor baru super mixed dimana setiap bertanding harus menurunkan satu pasangan putra dan satu pasangan putri. Selanjutnya yg putra harus berhadapan dengan putri. Ini ide dari Indonesia yang sudah disetujui oleh World Bridge Federation untuk dipertandingkan di Asian Games 2018.
Baca Juga : Fokus Cabor Olimpiade, PB Gabsi Perlu Garap Serius Peluang Kecil Bridge Dipertandingkan di PON NTB-NTT 2028
Usai turnamen, saya mendapat apresiasi dari Ibu Sukma, turnamen ini sangat berkesan. Tapi sebaliknya diledek oleh Mukhiban, so bole pindah profesi, nyanda usa jadi pemain Tapi sebenarnya yang hebat itu yang dibelakang layar, Robert Soeseno, Julian Tosra dan Ryo serta dari sekretariat Yosef Josef Hartono dan Rosalind de Graaf.
Pengalaman ini membuat lengkap pengalaman tukang bridge berkecimpung di dunia bridge selama 55 tahun. Kecuali bertanding di kelompok junior hamper semua Kejuaraan resmi sudah diikuti. Jadi Pengurus sudah cukup lama dengan 8 Ketua Umum, Jurnalis ya menangani Majalah Bridge Indonesia dan bulletin harian. Pelatih dan Non Playing Captain juga sudah dan terakhir ini jadi Pemimpin Pertandingan.***














