Connect with us

Nasional

Bencana Negeriku: Masih Ada Korban Hilang Belum Ditemukan, Status Tanggap Darurat Banjir Bandang Tanah Datar Diperpanjang

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Bupati Tanah Datar Eka Putra di Batusangkar, Kamis, mengatakan, masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumbar yang seharusnya berakhir 25 Mei 2024 diperpanjang selama 14 hari.

Bupati Tanah Datar Eka Putra di Batusangkar, Kamis, mengatakan, masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumbar yang seharusnya berakhir 25 Mei 2024 diperpanjang selama 14 hari.

FAKTUAL INDONESIA: Masih adanya korban hilang yang belum ditemukan menjadi salah satu alasan memperpanjang masa status tanggap darurat bencana banjir bandang dan lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).

Bupati Tanah Datar Eka Putra di Batusangkar, Kamis, mengatakan, masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumbar yang seharusnya berakhir 25 Mei 2024 diperpanjang selama 14 hari.

Eka Putra mengatakan beberapa pokok utama yang menyebabkan diperpanjang masa tanggap darurat adalah masih adanya korban hilang yang belum ditemukan dan banyak rumah masyarakat yang butuh penanganan tim untuk dibersihkan.

“Saat ini 10 orang korban masih dinyatakan hilang dan selain itu ada rumah masyarakat yang butuh dibersihkan, sehingga masih perlu dilanjutkan untuk pencarian dan pembersihan,” kata Eka Putra.

Keputusan memperpanjang masa tanggap darurat tersebut, kata Eka Putra, diambil setelah rapat evaluasi terkait penanganan bencana dan kondisi terbaru bencana banjir bandang.

Advertisement

“Setelah menerima saran, masukan dan pertimbangan dari Forkopimda, BMKG, Bazarnas dan instansi terkait lainnya, maka diputuskan masa tanggap darurat bencana di Tanah Datar diperpanjang 14 hari lagi hingga 8 Juni 2024,” kata dia.

Sementara itu untuk langkah antisipasi, kata dia, ada beberapa langkah yang dilakukan bersama dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

Di antaranya, Pemkab Tanah Datar bersama BNPB akan memasang early warning system (EWS) di beberapa titik.

EWS merupakan sistem untuk memberitahukan akan timbulnya kejadian alam berupa bencana maupun tanda-tanda alam lainnya agar masyarakat segera mengetahui ketika terjadi bencana.

Selain itu, tim juga akan membangun sabo dam serta memecahkan batu besar yang saat ini menjadi penghalang yang ada di hulu sungai.

Advertisement

“Kami bersama BNPB akan memasang berupa peringatan dini dan sabo dam di beberapa titik,” kata dia.

Jenazah Korban Terakhir Agam

Sementara itu, Tim SAR gabungan bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi Kabupaten Agam, Sumatera Barat berhasil menemukan korban terakhir yang dinyatakan hilang sejak awal kejadian.

“Kami sampaikan perkembangan saat ini telah ditemukan jasad korban di hari kedua belas,” kata Komandan Pos SAR 50 Kota Robi Saputra, Rabu.

Ia menyebut korban ditemukan di Jorong Taluak, Kubang Putiah, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam sekitar jam 11.05 WIB.

Advertisement

Posisi ditemukan jenazah korban berada sejauh 7 kilometer dari pusat terjadi bencana.

“Ditemukan jam 11.05 WIB dan berhasil dievakuasi jam 13.30 WIB. Jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi,” kata Robi.

Ia memastikan sesuai keterangan dari pihak keluarga, korban yang ditemukan berjenis kelamin laki-laki atas nama Sahar (65).

“Pihak keluarga sudah memastikan. Memang sesuai data warga hilang belum ditemukan. Korban atas nama Sahar,” kata dia.

Dengan ditemukannya korban, untuk sementara di Kabupaten Agam sudah berhasil ditemukannya keseluruhan korban meninggal dunia yang terseret arus lahar dingin yang terjadi pada Sabtu (11/5).

Advertisement

“Untuk sementara tidak ada lagi laporan orang hilang. Kami menunggu arahan lebih lanjut terkait pencarian warga yang hilang,” katanya.

Dari data BPBD Sumatera Barat, total 23 warga di Kabupaten Agam menjadi korban meninggal dunia banjir bandang lahar dingin dengan 144 warga terpaksa mengungsi.

Demikian informasi tentang perpanjangan masa status tanggap darurat bencana banjir bandang dan lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar dan ditemukannya korban hilang terakhir di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, yang dikutip dari antaranews.com. ***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement