Ekonomi
2 Negara ASEAN Ini Terancam Bangkrut seperti Sri Lanka

Myanmar merupakan negara ASEAN yang terancam bangkrut menyusul Sri Lanka (Foto: Istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA: Sri Lanka menderita inflasi setelah gagal membayar utang. Hal tersebut membuat infansi yang merajalela dan berjuang untuk mengimpor makanan, bahan bakar dan obat-obatan di tengah krisis ekonomi terburuk negara itu dalam 70 tahun terakhir.
Tak hanya Sri Lanka, ada sejumlah negara di dunia yang akan mengalami nasib yang sama. Dua diantaranya terletak di Asia Tenggara. Negara tersebut kerap disebut sebagai negara ASEAN yang terancam bangkrut. Hal ini dikarenakan kesulitan ekonomi dan besarnya utang negara.
Menurut World Bank (Bank Dunia), ada 9 negara yang terancam mengalami kebangkrutan. Dalam laporan Crisis Response Group, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) negara yang terancam mengalami kebangkrutan diantaranya Afganistan, Argentina, Mesir, Lebanon, Pakistan, Turki, dan Zimbabwe.
Baca juga: Presiden Sri Lanka Mundur setelah Istana Diserbu dan Rumah PM Dibakar
Menyusul dua negara lainnya yang terletak di Asia Tenggra, apa saja dua negara ASEAN yang terancam bangkrut seperti Sri Lanka?
Daftar isi
1. Laos
Sebelum pandemi Covid-19 melanda, Laos termasuk negara yang mencatat pertumbuhan ekonomi tercepat di wilayah Asia Tenggara. Setelah pandemi datang, negara yang tidak memiliki pantai ini justru terlilit utang yang cukup banyak seperti Sri Lanka.
Hal tersebut bertambah parah ketika konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi. Untuk tiga dolar, Laos juga terpaksa mengemis untuk restrukturisasi utang senilai miliaran dolar.
Menurut Bank Dunia, masalah semakin kacau karena cadangan devisa Laos hanya tersisa kurang dari dua bulan impor. Mata uangnya turun 30 persen, memperburuk kesengsaraan negara.
Pada April 2022, inflasi yang terjadi di Laos mencapai 9,9% yoy dan menjadi lonjakan inflasi tertinggi kedua jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
2. Myanmar
Negara ASEAN yang terancam bangkrut berikutnya adalah Myanmar. Pandemi Covid-19 berdampak bagi negara diseluruh dunia, termasuk Myanmar. Setelah itu, Myanmar menjadi perhatian dunia setelah mengalami berbagai konflik besar dan mengancam kestabilan dari perekonomian negara tersebut.
Khususnya setelah aksi kudeta militer pada Februari 2021 terhadap pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi. Menurut data yang dihimpun dari World Food Programme (WFP), sebanyak 13,2 juta orang (atau hampir 25% dari jumlah populasi Myanmar) terancam rawan pangan.
Baca juga: Penguasa Militer Myanmar dan Pemerintah Bayangan Saling Tuduh soal Bom Mematikan
Saat ini, kondisi ekonomi Myanmar diperkirakan telah terkontraksi minus 18 persen pada tahun lalu dan diperkirakan tidak tumbuh pada tahun ini. Hal tersebut juga membuat Bank Dunia tak sudi memasukkan Myanmar dalam menghitung pertumbuhan ekonomi global hingga 2024 nanti.
Itulah dua negara ASEAN yang terancam bangkrut jika tidak ada solusi maupun tindakan lebih lanjut dari pemerintahan kedua negara tersebut. Dari dua negara tersebut, kita berharap agar Indonesia tidak mengalami nasib yang sama.***