Ekonomi
Penutupan Perdagangan Kamis, Rupiah Melemah, IHSG Menguat dan Harga Emas Antam Turun Tipis

Dipengaruhi kebijakan tarif Amerika Serikat terhadap China, rupiah melemah namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat sedangkan harga batangan PT Antam menurun tipis
FAKTUAL INDONESIA: Nilai tukar (kurs) rupiah melemah hingga 27 poin terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan di Jakarta, Kamis (6/3/2025) sore.
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat
86,45 poin.
Sementara itu harga emas Antam pada hari yang sama mengalami penurunan sebesar Rp3.000 per gram.
Kebijakan Tarif Amerika
Rupiah ditutup melemah 27 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.340 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru menguat ke level Rp16.315 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.371 per dolar AS.
Dalam pantauan media online seperti dilansir dari laman berita antaranews.com, pengamat mata uang Ibrahim Assuabi mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi ketetapan kebijakan tarif AS terhadap China.
Baca Juga : Rupiah dan IHSG Menguat, Emas Antam Cetak Rekor, Cabai Rawit Merah Tembus Rp70.900/kg
Walaupun pada hari ini Presiden Donald Trump mengumumkan penundaan selama satu bulan atas tarif baru sebesar 25 persen terhadap Kanada Meksiko, namun tidak terhadap Negeri Tirai Bambu.
“Presiden AS Donald Trump tidak membuat pengecualian dalam tarif 20 persennya terhadap Tiongkok, yang memicu kemarahan dan pembalasan dari Beijing,” ungkap Ibrahim dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis.
AS memberikan impor barang China sebanyak 10 persen karena masih beredarnya fentanil di Negeri Paman Sam. Dengan tambahan tarif tersebut, maka total tarif yang akan dikenakan ke barang-barang asal China menjadi 20 persen setelah pada awal Februari pemerintahan Trump sudah mengenakan tarif impor 10 persen.
Menyikapi kebijakan itu, China akan mengambil tindakan balasan untuk melindungi hak-hak dan kepentingannya sendiri.
Di sisi lain, pasar menunggu rilis data Ketenagakerjaan Non-Pertanian AS bulan Februari 2025 yang bakal menjadi isyarat tentang keputusan suku bunga AS pada Jumat (7/3) besok.
“Setiap tanda-tanda kekuatan yang terus-menerus di pasar tenaga kerja memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, yang merupakan hal positif bagi dolar,” ujar Ibrahim.
Baca Juga : Rupiah dan IHSG Ditutup Melemah, Emas Antam Melonjak
Respon Positif
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring pelaku pasar merespon positif penundaan kebijakan tarif oleh Amerika Serikat (AS) terhadap negara mitra dagang.
IHSG ditutup menguat 86,45 poin atau 1,32 persen ke posisi 6.617,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,24 poin atau 0,84 persen ke posisi 753,49.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 5,78 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 3,14 persen dan 2,21 persen.
Sedangkan, satu sektor turun yaitu sektor kesehatan turun sebesar 0,09 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu IMJS, BRRC, ECII, ASPI dan INPC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FORU, PGUN, LMPI, JGLE dan RICY.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.057.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,40 miliar lembar saham senilai Rp12,31 triliun. Sebanyak 433 saham naik 194 saham menurun, dan 328 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 286,69 poin atau 0,77 persen ke 37.704,93, indeks Shanghai menguat 39,13 poin atau 1,17 persen ke 3.381,10, indeks Kuala Lumpur melemah 5,51 persen atau 0,35 poin ke posisi 1,558,91, dan indeks Straits Times melemah 20,92 poin atau 0,54 persen ke 3.919,32.
“Pihak Gedung Putih (AS) mengatakan bahwa tarif mobil untuk Meksiko dan Kanada akan ditunda selama satu bulan,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Baca Juga : Sebut Rupiah Menguat, Google Dinilai Harus Bertanggungjawab
Dari sisi makroekonomi, rilis data terkini memberikan satu lagi sinyal potensi keretakan pada ekonomi AS.
Data ADP Employment Report memperlihatkan sektor swasta di AS hanya menambah 77.000 pekerja di Februari 2025, atau jauh lebih sedikit dari estimasi pasar yang bertambah 140.000 dan lebih rendah dari jumlah penambahan 186.000 pekerja selama Januari 2025.
Data dari ADP ini adalah yang terbaru dari serangkaian data ekonomi yang telah memicu kekhawatiran atas kesehatan ekonomi AS, di tambah lagi rencana tarif Presiden Trump juga turut memperkeruh prospek ekonomi AS.
Dalam beberapa pekan terakhir, data telah menunjukkan penurunan pada belanja konsumen, penjualan ritel, aktivitas di sektor manufaktur, dan belanja konstruksi, sementara aktivitas di pasar perumahan tetap lesu.
Semua data ini telah memperkuat perkiraan bahwa pertumbuhan ekonomi AS di kuartal I-2025 akan melambat secara signifikan.
Emas Antam Turun
Harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia, Kamis, mengalami penurunan sebesar Rp3.000 per gram, dari Rp1.709.000 per gram menjadi Rp1.706.000 per gram.
Adapun harga jual kembali (buyback) emas batangan turut mengalami penurunan, yakni ke angka Rp1.555.000 per gram.
Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017.
Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP.
Baca Juga : Kamis Sore, Rupiah Menguat, IHSG BEI Melemah dan Emas PT Antam Merosot
PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di laman Logam Mulia Antam pada Kamis:
– Harga emas 0,5 gram: Rp903.000.
– Harga emas 1 gram: Rp1.706.000.
– Harga emas 2 gram: Rp3.352.000.
– Harga emas 3 gram: Rp5.003.000.
– Harga emas 5 gram: Rp8.305.000.
– Harga emas 10 gram: Rp16.555.000.
– Harga emas 25 gram: Rp41.262.000.
– Harga emas 50 gram: Rp82.445.000.
– Harga emas 100 gram: Rp164.812.000.
– Harga emas 250 gram: Rp411.765.000.
– Harga emas 500 gram: Rp823.320.000.
– Harga emas 1.000 gram: Rp1.646.600.000.
Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP.
Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22. ***