Pendidikan
Duh! Gegara 36 Siswa Dikeluarkan Mendadak, Orang Tua Gembok Pagar SMAN 1 Tambun Utara

Sejumlah siswa dan orang tua murid lakukan aksi protes gembok pagar SMAN 1 Tambun Utara. (ist)
FAKTUAL-INDONESIA : Sejumlah 36 siswa dan orang tua melakukan aksi demo di depan SMAN 1 Tambun Utara dengan menggembok pagar sekolah pada Senin (22/7/2024).
Hal ini para orang tua tersebut telah membayar Rp 1,7 juta untuk biaya seragam sekolah dan ikut masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), tapi mendadak anak mereka dikeluarkan dari sekolah.
Terkait hal ini, Kepala Sekolah SMKN 1 Tambun Utara, Firdaus B Selomo memberikan klarifikasi mengenai kontroversi pengeluaran mendadak 36 siswa dari sekolahnya. Firdaus juga berjanji akan mengembalikan biaya yang telah dibayarkan oleh orang tua siswa.
“Kami akan mengembalikan uang yang telah dibayarkan oleh orang tua siswa,” tegas Firdaus dalam pernyataannya kepada seperti dikutip Beritasatu.com, pada Senin (22/7/2024).
Firdaus mengatakan sekolah awalnya menerima penambahan satu kelas baru atas permintaan kepala desa dan tokoh masyarakat. Namun, tidak mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Bahkan, siswa yang masuk di luar sistem PPDB online tidak akan menerima dana bantuan operasional sekolah (BOS) sehingga kelas tersebut harus dibubarkan.
Sementara itu, salah satu orang tua siswa SMKN 1 Tambun Utara yang anaknya dikeluarkan secara mendadak oleh pihak sekolah mengaku telah mengeluarkan Rp 1,7 juta untuk biaya seragam sekolah. Anaknya menjadi salah satu dari 36 siswa yang dikeluarkan SMKN 1 Tambun Utara, padahal telah mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Orang tua siswa itu, Marni (41) mengatakan, anaknya masuk ke SMKN 1 Tambun Utara melalui jalur ketiga, yakni penambahan kelas.
“Sudah diterima belajar anak ibu di sini, sudah tanda tangan, sudah ikut MPLS, sudah beli baju. Kenapa kita dikumpulkan lagi anak kita dikeluarin, tega banget,” kata Marni.
Orang tua siswa lainnya, Susan menyebut kondisi ini menyebabkan psikologis anaknya terganggu.
“Nah kalau gini tiba-tiba dikeluarin anaknya ngedrop tidak mau sekolah di sini, karena malu,” ungkap Susan.
Sementara itu, salah satu siswa, Sakinah bersikukuh bisa sekolah di SMKN 1 Tambun Utara. Hal ini karena faktor ekonomi keluarga yang tidak mampu jika masuk ke sekolah swasta.
“Harus diusahakan masuk di sini karena ekonomi keluarga saya,” ucap Sakinah.
Akibat kejadian ini, 36 siswa dan orang tua siswa menggelar aksi protes di depan SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/7/2024). Mereka menggembok pagar sekolah karena sekolah mengeluarkan 36 siswa pada tahun ajaran 2024-2025.***