Nasional
Gempa M 5,4 Jayapura, BNPB Laporkan 2.136 Jiwa Mengungsi dan 15 Rumah Rusak Berat

RSUD Jayapura terpaksa mengungsikan pasien di halaman akibat gempa susulan yang masih terus terjadi di Kota Jayapura pada Kamis (9/2/2023). (Ant)
FAKTUAL-INDONESIA: Pengungsi akibat bencana gempa bumi magnitude (M) 5,4 yang melanda Kota Jayapura, Papua, bertambah 2.136 jiwa.
Kerugian material akibat gempa M 5,4 Jayapura juga bertambah dengan rincian 15 rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, dan 28 rumah rusak ringan.
Saat ini beberapa hal yang menjadi kebutuhan mendesak untuk pengungsi gempa M 5,4 Jayapura meliputi genset listrik, tenda, kasur lipat, makanan siap saji, selimut, tikar, dan air mineral.
“Menurut perkembangan data yang dirangkum Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB pada hari ini, lokasi pengungsian tersebut tersebar di 15 titik,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Adapun rinciannya 50 Kepala Keluarga (KK) mengungsi di Kompleks CV Thomas, 50 KK di Bank BTN Kota Jayapura, 200 jiwa di Kristus Raja Dok V, 400 jiwa di Bhayangkara I dan 300 jiwa di B-One.
Seperti laporan antaranews.com dalam pantauan media, selanjutnya ada 110 jiwa di depan kantor Depnaker, 125 jiwa di TPI Hamadi, 65 jiwa di lingkungan Bhayangkari Baru, 100 jiwa di Kantor Lurah Hamadi, 50 jiwa di sanak keluarga, 40 jiwa di kantor United Traktor. Kemudian 260 jiwa di DOK IV jalan Sumatera, 73 jiwa di RT 01 Tasangka, 254 jiwa di Gajah Putih, dan 159 di Polairud Hamadi.
Sementara data kerugian material juga bertambah. Adapun rinciannya 15 rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, dan 28 rumah rusak ringan. Selain itu satu kafetaria roboh dan tenggelam, 5 gedung perkantoran rusak, RSUD Kota Jayapura rusak, satu masjid, dua gereja, 1 hotel, dan satu supermarket turut terdampak.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura dan BPBD Provinsi Papua bersama unsur Forkopimda terus melakukan pendataan, monitoring, dan memberikan dukungan dasar penanganan darurat bagi para penyintas. Saat ini pihak Pemerintah Kota Jayapura juga tengah memproses status tanggap darurat.
Sementara itu BPBD menyatakan sebanyak 1.955 orang warga Kota Jayapura, Provinsi mengungsi dan memilih tidur di tenda akibat gempa susulan berkekuatan mangnitudo (M) 5,4 yang pada Kamis (9/2/2023) malam melanda Kota Jayapura dan sekitarnya.
Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid kepada ANTARA di Jayapura, Jumat mengakui, warga terutama yang bermukim di kawasan Distrik Jayapura Utara banyak yang memilih tidur di tenda atau di luar rumah guna menghindari dampak gempa susulan.
“Memang benar Kamis (9/2) malam masyarakat banyak yang memilih mengungsi dan tidur di tenda yang mereka dirikan sendiri secara darurat atau tenda bantuan akibat gempa susulan,” katanya.
Ia menyatakan jumlah pengungsi akan bertambah karena rata-rata warga mereka mengungsi di malam hari.
Saat ini, kata dia, tercatat 22 titik pengungsian yang sebagian besar berada di Distrik Jayapura Utara.
“Nanti malam sekitar pukul 19.00 WIT, Forkopimda Kota Jayapura akan mengupdate perkembangan dampak gempa berkekuatan 5,4 magnitudo, ” kata Asep Khalid.
Gempa berkekuatan 5,4 magnitudo yang terjadi Kamis (9/2) mengakibatkan empat warga meninggal akibat cafe yang berlokasi di ruko Pasifik Permai roboh ke laut.
Sejumlah bangunan mengalami kerusakan dan pendataan masih terus berlangsung.
BMKG Wilayah V Jayapura hingga pukul 12.55 WIT mencatat 1.152 kali gempa dengan 160 gempa yang dirasakan masyarakat. ***