Connect with us

Nasional

Bencana Luwu Sulsel: 208 Warga Dievakuasi dengan Helikopter, Pegunungan Latimojong Belum Berhasil Ditembus

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Tim SAR Gabungan terus melakukan evakuasi warga  yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (7/5/2024).

Tim SAR Gabungan terus melakukan evakuasi warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (7/5/2024).

FAKTUAL INDONESIA: Kondisi medan yang berat pada bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), membuat Tim SAR Gabungan menggunakan helikopter untuk mengevakuasi warga dari dua lokasi yang terisolir, Selasa (7/5/2024).

Karena akses darat menuju pegunungan Latimojong sejauh ini belum dapat ditembus maka suplai logistik didahulukan termasuk kebutuhan lainnya melalui Udara.

Kemudian guyuran hujan yang masih terjadi engakibatkan arus sungai yang dilewati semakin deras sehingga proses evakuasi yang telah dilaksanakan sejak pagi hingga sore dihentikan sementara.

Sementara itu tim SAR gabungan itu menemukan jasad korban yang tertimbun ranting-ranting itu, Selasa, dan langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit untuk identifikasi.

Sejauh ini, Kantor Basarnas Makassar mengumumkan jumlah korban yang ditemukan sebanyak 13 orang. Korban meninggal dunia yang berhasil ditemukan jasadnya oleh tim SAR gabungan, yaitu berikut 13 nama-nama korban yang terdampak banjir yakni Rumpak (usia 97 tahun), Jatima (55 tahun), Rima (84), Muh Misdar (29), Mawi (57), Sukma (9), Kapila (84) Ambo Accung, Nadira (40), Sunarti (40), Ulfiana (8), Mutmita (5), dan Suardi (70).

Advertisement

Seperti dikutip dari laporan antaranews.com, Tim SAR gabungan dengan menggunakan helikopter pada Selasa berhasil mengevakuasi total sebanyak 208 warga dari dua lokasi yang terisolir.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi melalui keterangannya mengatakan ia bersama Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinald Makmun sengaja meninjau langsung warga terdampak bencana tanah longsor di Kecamatan Latimojong, Luwu, menggunakan helkopter AW 196 milik Polri.

“Kami berdua sengaja terbang ke Lapangan Desa Pajang, Kecamatan Latimojong ini dengan tujuan survei lokasi untuk pendirian posko di Kecamatan Latimojong,” paparnya didampingi Pangdam.

Kedatangan Kapolda dan Pangdam disambut para penyintas yang sebagian menunggu dievakuasi. Di antara mereka terdapat orang sakit, lansia, dan anak-anak yang menunggu antrean dievakuasi dengan pesawat Caracal milik TNI AU.

Mantan Kapolda Kalimantan Tengah ini berharap para penyintas tetap tenang dan tidak panik. Semoga pendirian posko bantuan menjadi solusi terbaik buat warga korban bencana. Bersama jajaran Forkopimda ia akan terus mengirimkan personel TNI-Polri serta tenaga kesehatan dan relawan ke lokasi yang terisolir akibat bencana yang terjadi pada Jumat (3/5) itu.

Advertisement

“Sudah ada dua peleton personel gabungan TNI-Polri ditempatkan di lokasi tersebut bersama tenaga kesehatan dan relawan Tagana,” kata pria kelahiran Makassar ini.

Sedangkan akses darat menuju pegunungan Latimojong sejauh ini belum dapat ditembus, sehingga suplai logistik didahulukan termasuk kebutuhan lainnya melalui Udara. Selain itu, dua helikopter terus beroperasi untuk mendistribusikan logistik dan mengevakuasi warga terdampak sembari menunggu tambahan helikopter dari BNPB.

“Untuk proses evakuasi warga kita menggunakan skala prioritas dan tingkat kedaruratannya. Kalau ada yang mau jalan-jalan ketemu keluarganya tidak menjadi prioritas evakuasi,” tuturnya.

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby pada kesempatan itu menjelaskan, ada tugas tambahan bagi personel SAR gabungan, yakni mendata kebutuhan dasar warga berbasis dusun dan desa.

“Pasukan TNI-Polri di sini juga berfungsi melakukan trauma healing kepada warga selama di kamp pengungsian,” kata Perwira TNI lulusan Akmil 1992 ini.

Advertisement

Rencananya, tim trauma healing segera diturunkan untuk memberikan kenyamanan bagi penyintas. Pangdam, Kapolda dan Pj Gubernur Sulsel bahkan meminta kepada Bupati Luwu dan Kepala Dinas Sosial menyiapkan tim trauma healing untuk membantu tim lainnya ke Gunung Latimojong.

Tim SAR Gabungan yang berada di Desa Pajang, Kecamatan Latimojong berhasil mengevakuasi 156 warga dengan menggunakan helikopter ke Posko Induk Tanggap Darurat Bencana di Kota Belopa.

Berdasarkan data BNPB sebanyak 16 desa masih terisolir di Luwu. Untuk itu tim diharapkan menyalurkan kekurangan logistik ataupun kebutuhan lainnya.

Secara terpisah, Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel menyebutkan Tim SAR Gabungan telah menembus Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong yang juga terisolasi dampak bencana.

“Sebanyak 52 warga Desa Kadundung telah dievakuasi, termasuk di antaranya ada delapan anak kecil. Sebagian mereka berada di Posko SAR Gabungan di Kecamatan Suli, dan sebagian lagi memilih untuk pergi ke rumah kerabatnya,” ujar Mexianus.

Advertisement

Sejauh ini, kata Mexi, proses evakuasi yang telah dilaksanakan sejak pagi hingga sore dihentikan sementara karena hujan turun hingga mengakibatkan arus sungai yang dilewati semakin deras.

13 Korban Ditemukan

Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas Gulben) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI Makassar membantu pencarian dan penyelamatan korban bencana banjir bandang dan longsor di Luwu, Sulawesi Selatan, bersama tim SAR gabungan dari Polri dan Basarnas.

Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, menyampaikan Satgas Gulben Lantamal VI itu pada Selasa berhasil menemukan jasad korban, yaitu anak perempuan berusia 8 tahun di pinggir Sungai Suli.

Komandan Satgas Gulben Lantamal VI Makassar Mayor Marinir Yusman Efendi menyampaikan prajurit TNI AL yang tergabung dalam tim SAR gabungan itu menemukan jasad korban yang tertimbun ranting-ranting itu, Selasa, dan langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit untuk identifikasi. Korban diangkut menggunakan ambulans dari Dinas Kesehatan Lantamal VI Makassar.

Advertisement

“Selanjutnya jasad segera kami bawa ke rumah korban dan kami juga mengantarkan jasad tersebut ke pemakaman untuk dimakamkan dengan layak,” kata Dansatgas Gulben Lantamal VI Makassar.

Terkait penanggulangan bencana di Luwu, Komandan Lantamal VI Makassar Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat M menegaskan Tim Satgas Gulben bakal terus membantu SAR di lokasi bencana, termasuk menyisir korban-korban yang masih belum ditemukan, dan mengevakuasi mereka.

Banjir bandang dan longsor menerjang 13 kecamatan di Luwu pada 3 Mei 2024 yang mengakibatkan banyak desa-desa terisolir, akses jalan terputus, dan warga terpaksa harus mengungsi dari rumahnya. Sebanyak 13 kecamatan yang terdampak bencana itu mencakup Suli, Latimojong, Suli Barat, Ponrang Selatan, Ponrang, Bupon, Larompong, Larompong Selatan, Bajo, Bajo Barat, Kamanre, Belopa, dan Belopa Utara.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan 16 desa di Luwu yang terisolir akibat bencana itu saat ini menjadi perhatian pemerintah. “Ada 16 desa di Kabupaten Luwu yang sampai saat ini masih terputus komunikasi dengan wilayah lainnya, karena ada tiga jembatan yang putus. Ini jadi perhatian kami, pemerintah daerah Kabupaten Luwu, pemerintah provinsi, TNI Polri, dan relawan,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat jumpa pers di Luwu, Selasa.

Oleh karena itu, BNPB pun mengirimkan bantuan logistik via udara menggunakan pesawat angkut dan helikopter dari TNI AU, TNI AD, BNPB, dan Polri ke lokasi-lokasi yang masih terisolir itu. ***

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement