Connect with us

Internasional

Ngeri! Kerusuhan di Bangladesh Tewaskan 105 Orang yang Menyerbu Penjara

Avatar

Diterbitkan

pada

Ngeri! Kerusuhan di Bangladesh Tewaskan 105 Orang yang Menyerbu Penjara

Bangladesh berduka, sebanyak 105 tewas dalam demo massal. (ist)

FAKTUAL-INDONESIA : Sebanyak 105 orang tewas akibat kerusuhan dipicu demonstran yang dimotori kelompok mahasiswa di Bangladesh, Jumat (19/7/2024), menyerbu sebuah penjara dan membebaskan ratusan narapidana.

Kerusuhan ini menjadi tantangan bagi pemerintahan otokratis Perdana Menteri Sheikh Hasina setelah 15 tahun berkuasa.

Diketahui, aksi unjuk rasa besar-besaran yang berlangsung hampir setiap hari pada bulan ini menuntut diakhirinya sistem kuota yang memberikan lebih dari separuh jabatan pegawai negeri untuk kelompok tertentu, termasuk anak-anak veteran perang pembebasan negara Bangladesh yang melawan Pakistan pada 1971.

Baca Juga : Unjuk Rasa Mahasiswa Berjuang ‘Shutdown Total’ Bangladesh Dihadang Polisi dan Pendukung Pemerintah, 19 Tewas

Para pengunjuk rasa menilai kebijakan itu hanya menguntungkan anak-anak kelompok pro-pemerintah yang mendukung Hasina (76 tahun), yang telah memerintah Bangladesh sejak 2009.

Para pengunjuk rasa menyerbu sebuah penjara di Distrik Narsingdi, Bangladesh bagian tengah dan membebaskan para narapidana sebelum membakar fasilitas itu. Hal itu diungkapkan seorang petugas polisi yang tidak mau disebutkan namanya.

Advertisement

Polisi Bangladesh berjuang meredakan kerusuhan akibat unjuk rasa besar-besaran di ibu kota Dhaka, melarang pertemuan publik.

Kepolisian Dhaka mengambil langkah drastis dengan melarang semua pertemuan publik dalam upaya mencegah terjadinya kekerasan lagi di hari berikutnya.

“Kami telah melarang semua demonstrasi, prosesi dan pertemuan publik di Dhaka hari ini,” kata kepala polisi Habibur Rahman.

Ia menambahkan tindakan tersebut diperlukan untuk memastikan keselamatan publik.

Namun hal itu tidak menghentikan terjadinya bentrokan antara polisi dan demonstran di Dhaka, kota berpenduduk 20 juta orang itu. Pihak keamanan bahkan melakukan pemblokiran internet yang bertujuan untuk menggagalkan pengorganisasian unjuk rasa.

Advertisement

“Protes kami akan terus berlanjut,” kata Sarwar Tushar, salah seorang mahasiswa demonstran. Ia mengalami luka ringan saat aksinya dibubarkan oleh polisi.

“Kami ingin Sheikh Hasina segera mengundurkan diri. Pemerintah bertanggung jawab atas pembunuhan ini,” jelasnya.

Setidaknya 52 orang tewas di ibu kota Dhaka pada Jumat. Hal ini dilaporkan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Dhaka. Kebanyakan korban tewas oleh tembakan polisi.

Baca Juga : Pertemuan Bilateral Indonesia – Bangladesh di Sela-sela KTT ASEAN, Nilai Perdagangan Tumbuh Signifikan

Kepala HAM PBB Volker Turk mengatakan serangan terhadap pengunjuk rasa mahasiswa mengejutkan dan tidak dapat diterima. “Harus ada investigasi yang tidak memihak, cepat, dan menyeluruh terhadap serangan ini, dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban,” katanya.

Polisi Dhaka sebelumnya mengatakan para pengunjuk rasa pada Kamis (18/7/2024) telah membakar, merusak sejumlah kantor polisi dan pemerintah.

Advertisement

Di antara bangunan yang dirusak adalah kantor pusat lembaga penyiaran negara Bangladesh Television di Dhaka. Ratusan mahasiswa yang marah menyerbu tempat tersebut dan membakar sebuah gedung.***

 

Lanjutkan Membaca