Connect with us

Internasional

Israel dan Hamas Capai Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pertukaran Tawanan, Mulai Berlaku 19 Januari 2025

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Warga Palestina dan Israel menyambut tercapanya gencatan senjata antara Israel dan Hamas dengan pertukaran sandera serta tawanan yang berlaku mulai Minggu (19/1/2025)

Warga Palestina dan Israel menyambut tercapanya gencatan senjata antara Israel dan Hamas dengan pertukaran sandera serta tawanan yang berlaku mulai Minggu (19/1/2025)

FAKTUAL INDONESIA: Israel dan Hamas akhirnya  mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk menghentikan perang 15 bulan di Gaza dan menukar tawanan Israel dengan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani selaku mediator mengumumkan kesepakatan tersebut di Doha pada hari Rabu. Ia mengatakan gencatan senjata akan mulai berlaku pada hari Minggu, 19 Januari.

Mediator Amerika Serikat dan Mesir juga mengonfirmasi bahwa kesepakatan telah dicapai, dengan Presiden AS Joe Biden mengatakan proposal tersebut mengikuti “kontur tepat” dari rencana yang ia tetapkan pada akhir Mei.

“Hal ini bukan hanya merupakan hasil dari tekanan ekstrem yang dialami Hamas dan perubahan persamaan regional setelah gencatan senjata di Lebanon dan melemahnya Iran – tetapi juga merupakan hasil dari diplomasi Amerika yang gigih dan telaten,” kata Biden.

Sebelum pengumuman resmi, Presiden terpilih AS Donald Trump menulis di media sosial bahwa “perjanjian gencatan senjata EPIC hanya dapat terjadi sebagai hasil dari Kemenangan Bersejarah kita di bulan November”.

Advertisement

“Saya sangat gembira para sandera Amerika dan Israel akan kembali ke rumah untuk dipertemukan kembali dengan keluarga dan orang-orang yang mereka kasihi.”

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menulis di X bahwa ia menyambut baik kesepakatan gencatan senjata Gaza dan menekankan pentingnya pengiriman cepat bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Hamas sebelumnya mengatakan kepada Al Jazeera Arabic bahwa delegasinya menyampaikan persetujuan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan kepada para mediator.

Namun kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa beberapa aspek dari proposal tersebut “belum terselesaikan”.

“Beberapa klausul dalam kerangka tersebut masih belum terselesaikan, dan kami berharap rinciannya akan diselesaikan malam ini,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Advertisement

Netanyahu diperkirakan akan mengadakan pertemuan kabinetnya pada hari Kamis, menurut laporan media Israel.

Tiga Tahap

Kesepakatan itu akan dilaksanakan dalam tiga tahap, kata Sheikh Mohammed. Dalam tahap awal enam minggu, pasukan Israel akan secara bertahap mundur dari Gaza bagian tengah dan warga Palestina akan diizinkan kembali ke rumah mereka di Gaza bagian utara.

Hamas akan membebaskan 33 tawanan Israel selama enam minggu tersebut, termasuk semua tentara wanita dan warga sipil, anak-anak dan orang tua, katanya.

Pembicaraan tahap kedua akan dimulai pada hari ke-16 tahap pertama, dan diharapkan mencakup pembebasan tawanan yang tersisa dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, kantor berita Reuters melaporkan, mengutip seorang pejabat yang mendapat penjelasan tentang negosiasi tersebut.

Advertisement

Reuters melaporkan, tahap ketiga diperkirakan mencakup pemulangan jenazah dan dimulainya rekonstruksi di Gaza.

Pengumuman itu muncul saat militer Israel melanjutkan serangan mematikannya di Jalur Gaza.

Setidaknya 59 orang tewas dalam serangan Israel pada hari Rabu, sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera.

Situasi bagi 2,3 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza tetap mengerikan dengan serangan udara dan darat yang terus berlanjut dan sebagian besar bantuan diblokir oleh Israel.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada hari Rabu bahwa serangan Israel sejak dimulainya perang telah menewaskan sedikitnya 46.707 warga Palestina, naik 62 dari hari sebelumnya. Jumlah orang yang terluka juga meningkat menjadi sedikitnya 110.265 orang, katanya.

Advertisement

Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, mengatakan serangan telah gencar dalam beberapa hari terakhir.

“Selama 72 jam terakhir, semakin banyak orang yang menjadi sasaran di dalam rumah tinggal,” katanya.

Mereka termasuk sebuah keluarga yang menjadi sasaran serangan semalam di Deir el-Balah yang menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk anak-anak, dan serangan udara di kamp pengungsi Bureij, tempat bom Israel menewaskan sedikitnya lima orang.

Tentara Israel juga memerintahkan pemindahan paksa baru, kali ini bagi warga Palestina yang tinggal di daerah Jabalia di Gaza utara, tempat pengepungan yang berlangsung lebih dari 100 hari sejauh ini telah menyebabkan lebih dari 5.000 orang tewas atau hilang.

Penembakan Israel pada hari Rabu memutus aliran listrik ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara sementara serangan terhadap fasilitas kesehatan terus berlanjut setelah militer Israel membakar Rumah Sakit Kamal Adwan bulan lalu dan menangkap direkturnya. ***

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement