Ekonomi
Pinjaman Bank Bukan untuk Beli Mobil, Tapi untuk Modal Usaha
FAKTUAL-INDONESIA : Salah satu kebiasaan masyarakat Indonesia adalah bergaya hidup konsumtif. Itu sebabnya Presiden Jokowi wanti-wanti kepada masyarakat Jawa Tengah yang baru saja diberi sertifikat tanah.
Jokowi meminta agar sertifikat tanah tersebut tidak dijadikan jaminan pinjaman bank untuk membeli mobil. Namun dia menyetujui jika sertifikat tersebut dijadikan jaminan bank untuk modal usaha.
“Setelah dapat sertifikat, kalau yang mau ‘menyekolahkan’, silahkan nggak apa-apa. Tapi nggeh saya titip kalau ini dipakai agunan, mau dipakai jaminan ke bank, tolong dihitung dulu, tolong dikalkulasi dulu, bisa nyicil nggak bulanannya, bisa angsur nggak bulanannya,” ujar Jokowi melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/1/2024).
Diketahui, Jokowi telah membagikan sertifikat tanah kepada 2.000 warga Jawa Tengah dan ia mempersilakan warga menjadikan sertifikat itu sebagai jaminan ke bank untuk tujuan modal kerja.
“Jangan ini ‘wah ini tanahnya 500 meter persegi’. Diagunkan dapat Rp 500 juta. Rp 200 juta tuku (beli) mobil, nah niki mulai, 6 bulan berikut nggak bisa nyicil mobil, nggak bisa nyicil bank, mobilnya ditarik, tanahnya juga disita bank,” kata Jokowi.
Jokowi kembali mengingatkan warganya berhati-hati bila sertifikat tanah dipakai jaminan atau agunan. Warga, tambah Jokowi, harus menghitung betul kemampuan bisa tidaknya mencicil pinjaman.
“Tapi saya titip, kalau dapat pinjaman dari bank itu, semuanya dipakai modal usaha, semuanya dipakai modal kerja jangan sampai dibelikan mobil, jangan sampai ada yang dibelikan sepeda motor, tv, itu barang-barang kemewahan, itu duitnya bank,” imbuh Jokowi.
“Kalau sudah lunas, dapat untung ditabung-tabung, kalau mau beli mobil, silakan. Titipan saya hanya itu,” pungkasnya.***