Ekonomi
Menko Airlangga Tandatangani MoU Indonesia – RRT Disaksikan Presiden Prabowo dan Xi Jinping, Tingkatkan Potensi Kelautan Nusantara
FAKTUAL INDONESIA: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengemukakan, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Deepening Blue Economy Cooperation antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dapat menjadi langkah awal untuk memanfaatkan potensi dari laut Nusantara.
Implementasi kerja sama dalam MoU ini diharapkan Menko Airlangga akan meningkatkan nilai tambah potensi dan jasa dari sektor kelautan Indonesia.
“Laut yang merupakan proporsi terbesar wilayah Indonesia dan memiliki potensi yang luas untuk percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sektor kelautan akan memiliki fungsi yang sangat strategis dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, sebagaimana ditargetkan oleh Presiden Prabowo. Kerja sama dengan RRT dapat dihasilkan dari produk menjadi langkah awal untuk memanfaatkan potensi dari laut Nusantara,” ungkap Airlangga.
Baca Juga : Menko Airlangga Tegaskan Data Kebijakan Satu Peta Harus Secure dan Tidak Bisa Diretas
Disaksikan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping di Great Hall of the People di Beijing, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menandatanganai Memorandum of Understanding (MoU) tentang Deepening Blue Economy Cooperation dengan Menteri Perdagangan RRT (MOFCOM), Wang Wentao.
Menko Airlangga mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan kenegaraan ke Tiongkok selama tiga hari, 8 – 11 November 2024.
Penadatanganan MoU itu dilaksanakan dalam acara pertemuan bilateral antara kedua Kepala Negara, Sabtu (9/11/2024) sore.
MoU ini mencakup kerja sama multisektoral, Blue Economy atau Ekonomi Biru untuk pemanfaatan Energi Laut Terbarukan yang berkelanjutan, pengelolaan Perikanan dan Akuakultur, Pariwisata Maritim, Inovasi, dan Kerja sama Industri.
“Kesepakatan ini menegaskan komitmen yang kuat antara kedua negara untuk bekerja sama di bidang Blue Economy. Kolaborasi ini sangat penting bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan RRT yang merupakan salah satu negara dengan perkembangan teknologi kelautan yang sangat cepat di dunia, seperti pada industri pembuatan dan pembangunan kapal, biofarmasi laut dan merupakan salah satu negara asal wisatawan kelautan terbesar bagi Indonesia,” kata Menko Airlangga.
Baca Juga : Menko Airlangga Tegaskan Industri Kelapa Sawit Mampu Menyediakan Lapangan Pekerjaan Jutaan Masyarakat
Sektor yang akan dikerjasamakan antara lain industri hilirisasi produk kelautan seperti pengolahan makanan laut dan biofarmasi kelautan, serta kerja sama industri pembuatan dan perbaikan kapal, transportasi laut, pembangunan dermaga dan pelabuhan.
Selain itu MoU ini juga akan menjadi landasan dalam kerja sama dua negara di sektor pariwisata dan layanan rekreasi bahari, serta pengembangan sumber energi bersih seperti: fotovoltaik, tenaga angin, tenaga pasang surut, maupun jaringan transmisi antar pulau.
Melalui MoU ini Indonesia dan RRT juga sepakat untuk mempercepat transisi menuju ekonomi hijau rendah emisi dengan meningkatkan investasi dalam teknologi hijau dan mempromosikan inovasi teknologi kelautan, green carbon, serta upaya rendah emisi.
Baca Juga : Terima Dubes RRT, Menko Airlangga Bahas Rencana Kunjungan Presiden Prabowo dan Kerja Sama Two Countries Twin Parks
Kerja sama dalam MoU ini melibatkan juga Pemerintah Daerah, Sektor Swasta, Lembaga Penelitian, Lembaga Keuangan, dan pelaku bisnis, untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama antara kedua negara.
Kerja sama ini diharapkan juga akan dapat mendorong peran sektor ekonomi di bidang kelautan dalam memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan PDB Indonesia, khususnya dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2028 dan 2029.
Turut serta pada acara kunjungan kenegaraan ke Beijing RRT tanggal 8 – 11 November 2024, beberapa Menteri di bidang koordinasi Perekonomian, antara lain Menteri Investasi dan Hilirisasi, serta Menteri ESDM, dan turut mendampingi pula Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso. ***