Connect with us

Nasional

Tragedi Kanjuruhan, Gubernur Anies Baswedan Sampaikan Duka Mendalam

Avatar

Diterbitkan

pada

Gubernur Anies Baswedan turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan. (ist)

FAKTUAL-INDONESIA : Tragedi Kanjuruhan menjadi sorotan dunia sepak bola di luar negeri maupun dalam negeri. Semua lini masa media sosial dipenuhi cerita tentang tragedi mengerikan tersebut.

Bahkan korban tewas juga masih simpang-siur. Seluruh masyarakat Indonesia berduka atas peristiwa yang menewaskan ratusan orang tersebut. Termasuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Anies Baswedan turut mengungkapkan belasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang mengakibatkan ratusan korban jiwa dan luka-luka.

“Izinkan kami menyampaikan rasa belasungkawa, duka cita atas wafatnya begitu banyak pada kejadian tadi malam di Kota Malang,” kata Anies di Jakarta, Minggu (2/10/2022), dikutip Antara.

Anies juga mengharapkan seluruh pihak terkait melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi di dunia persepakbolaan dan dimanapun di seluruh Indonesia.

Advertisement

“Semoga tidak terulang lagi kejadian serupa. Dan kita semua sama-sama mengevaluasi kepada diri kita masing-masing agar peristiwa seperti ini tidak boleh terjadi dimanapun,” tuturnya.

Menurut dia, data sementara yang dirilis Tim DVI Polri jumlah korban meninggal dunia sebanyak 125 orang dan 323 orang luka-luka.

Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar d
saat sejumlah “flare” dan benda-benda lainnya dilemparkan. Petugas keamanan gabungan Kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Petugas pengamanan kemudian melakukan pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke lapangan dan mengejar pemain. Akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Advertisement

Penembakan gas air mata karena para pendukung tim berjuluk “Singo Edan” yang tidak puas dan turun ke lapangan itu melakukan tindakan anarki dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.***
 

Lanjutkan Membaca
Advertisement