Connect with us

Nasional

Gunung Ibu dan Dukono Malut Bergolak Semburkan Abu Vulkanik Hampir 2 km

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Gunung Ibu dan Dukono Malut Bergolak Semburkan Abu Vulkanik Hampir 2 km

Gunung Dokunodi Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara (Malut), kembali erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.900 meter dari atas puncak gunung, MInggu (2/3/2025).

FAKTUAL INDONESIA: Gunung Ibu dan Dukono di Maluku Utara (Malut) bergolak pada hari yang sama, Minggu (2/3/2025), dengan masing-masing menyemburkan abu vulkanik yang tingginya lebih dari 1 km bahkan hampir mencapai 2 km.

Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Malut, erupsi sekitar pukul 11.36 WIT dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.200 meter di atas puncak gunung.

Sedangkan Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Malut,  kembali erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.900 meter, hampir 2 km, dari atas puncak gunung.

“Terjadi erupsi tadi siang dengan ketinggian kolom abu setinggi 1.200 meter di atas puncak Gunung Ibu,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu, Richard Chaniago dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Ternate, Minggu.

Baca Juga : Gunung Ibu Masih Tunjukkan Aktivitasnya, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.200 Meter

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 2 menit 29 detik.

Advertisement

Dia menjelaskan, saat ini kondisi gunung setinggi 1.325 meter dari permukaan laut itu masih berada pada status Level III atau Siaga.

Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata, agar terhindar dari paparan abu vulkanik,” ungkapnya.

Seluruh pihak, lanjut dia, diminta agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

Baca Juga : Gunung Ibu Erupsi Lagi, Keluarkan Sinar Api Setinggi 350 Meter

Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Ibu.

Advertisement

Sediakan Masker

Masih seperti dikutip  dari laman berita antaranews.com,  Pos PGA Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara melaporkan pada Minggu gunung itu kembali erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.900 meter dari atas puncak gunung.

“Memang benar tadi pagi Gunung Dukono erupsi dengan ketinggian kolom abu 1.900 meter di atas puncak gunung,” kata petugas Pos PGA Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Bambang Sugiono, saat dikonfirmasi ANTARA dari Ternate, Minggu sore.

Baca Juga : Gunung Ibu Beberapa Kali Alami Erupsi, Kolom Abu Mencapai 800 Meter

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan erupsi ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 60,22 detik.

Dia mengungkapkan bahwa saat ini kondisi gunung setinggi 1.087 meter dari permukaan laut itu masih berada pada status Level II atau Waspada.

Advertisement

Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung atau wisatawan tetap dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang dalam radius 4 kilometer.

“Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap,” ujarnya.

Pos PGA Dukono juga meminta kepada masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/ penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan, guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan. ***

Advertisement
Lanjutkan Membaca