Wisata
Jembatan Kaca di Malang Retak Sudah Sebulan

Jembatan kaca di Malang yang menghubungkan Kampung Warna-Warni dilaporkan retak. (ist)
FAKTUAL-INDONESIA : Usai jembatan kaca di The Geong Hutan Pinus Limpakuwus Banyumas menewaskan satu turis, kini jembatan kaca yang menghubungkan Kampung Warna-Warni dengan Kampung Tridi di Kota Malang dilaporkan retak.
Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang telah mengecek apa penyebab keretakan jembatan kaca tersebut.
Kadis PUPRPKP Kota Malang Dandung Djulharjanto menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pengecekan di lapangan bisa diketahui bahwa kondisi jembatan ada retakan pada beton sambungan pelat lantai jembatan dengan kolom. Retakan terdapat pada sisi jembatan sebelah utara.
“Pelat lantai merupakan tempat dudukan kaca yang bertumpu pada struktur balok baja,” ujar Dandung, Sabtu (28/10/2023) seperti dikutip Detik.
Dandung menambahkan, keretakan pada jembatan kaca disebabkan 2 faktor. Pertama, retakan yang terjadi diduga akibat pengecoran terpisah antara kolom dengan pelat lantai. Penyebab kedua retakan diduga terjadi akibat akumulasi dari retakan-retakan kecil karena terpapar cuaca panas ekstrem.
“Dari hasil pengecekan tim, keretakan diduga akibat pengecoran terpisah antara kolom dengan plat lantai dan diduga akibat akumulasi retakan-retakan kecil, akibat terpapar cuaca panas ekstrem,” imbuhnya.
Dandung mengaku pihaknya tengah melakukan kajian untuk menerbitkan rekomendasi bagaimana skema perbaikan keretakan pada cor beton jembatan kaca itu. Ada beberapa usulan yang nantinya akan direkomendasikan.
Di antaranya, melakukan pembongkaran segmen lantai jembatan dan kolom yang retak dan perawatan berupa perbaikan dan penambahan sealant pada kaca jembatan. Selain itu meminta agar akses menuju jembatan kaca ditutup sementara.
“Untuk usulan perbaikan adalah pembongkaran segmen lantai jembatan dan kolom yang retak kemudian ditambahkan stek besi tulangan serta dicor kembali sebagai satu kesatuan,” ujarnya.
“Kedua perbaikan retak-retak yang ada pada struktur bangunan utama, baik pada kolom, balok, maupun lantai jembatan, dan perawatan berupa perbaikan dan penambahan sealant pada kaca jembatan,” imbuh Dandung.
Sebelumnya, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang meminta dukungan Dinas PUPRPKP untuk melakukan pengecekan terhadap jembatan kaca yang diketahui mengalami keretakan.
Disporapar juga mengharapkan pengelola Kampung Warna-Warni serta Kampung Tridi menutup sementara akses menuju jembatan kaca untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Keretakan jembatan kaca Malang yang menghubungkan Kampung Tridi dan Kampung Warna-warni itu sudah terlihat sejak sebulan lalu. Warga sekitar juga telah melaporkan keretakan tersebut ke dinas pariwisata.
“Sudah satu bulan lalu diketahui ada keretakan itu. Apakah hanya pada lapisan atas saja atau sampai ke dalam. Makanya, kami laporkan ke dinas pariwisata, untuk bisa segera dilakukan pengecekan,” ungkap Ketua RW XII, Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Adnan, Jumat (27/10/2023).
Ia pun menyayangkan respons lamban Pemkot Malang, yang tidak langsung menindaklanjuti laporan tersebut. Padahal warga mengkhawatirkan keamanan pengunjung yang melewati jembatan tersebut.
“Kalau sudah dicek dan dinyatakan masih aman, kita kan lega. Tidak was-was lagi,” bebernya.
Apalagi, ada insiden jembatan kaca The Geong Hutan Pinus Limpakuwus Banyumas yang pecah hingga menewaskan satu orang baru-baru ini. Ia tidak menginginkan kejadian di Banyumas terulang di Malang.
“Kami tidak ingin seperti di Banyumas itu. Nanti pecah atau bagaimana. Kami khawatir soal keamanan jembatan. Karena melihat ada keretakan itu,” imbuh dia.***