Wisata
Jadi Panelis WCCE Tashkent, Menparekraf Sandiaga Uno Paparkan KaTa Kreatif dan Bertemu Sekjen WIPO

Menparekraf Sandiaga Uno saat menjadi panelis dalam Plenary “Future Frontiers: Unleashing Potential in Creative Workforces” WCCE 2024, Central Asian Expo, Tashkent, Uzbekistan, Kamis (3/10/2024) dan bertemu Sekretaris Direktur Jenderal WIPO Sylvie Forbin, Rabu (2/10/2024).
FAKTUAL INDONESIA: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan langkah-langkah yang dilakukan Indonesia dalam pengembangan ekonomi kreatif pada World Conference on Creative Economy (WCCE) 2024 di Tashkent, Uzbekistan.
Di sela-sela pelaksanaan WCCE 2024 yang berlangsung di Boulevard Stage, Central Asian Expo, Menparekraf Sandiaga Uno bertemu Sekretaris Direktur Jenderal WIPO (World Intellectual Property Organization/Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia), Sylvie Forbin, untuk membahas penguatan dan pengembangan sektor parekraf di Indonesia.
Ketika menjadi panelis dalam Plenary “Future Frontiers: Unleashing Potential in Creative Workforces”, Menparekraf Sandiaga Uno salah satunya memaparkan program Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) yang mendorong kota-kota di Indonesia mengembangkan potensi terbaiknya di sektor ekonomi kreatif.
Baca Juga : Jadi Dosen Tamu di Tashkent, Menparekraf Sandiaga Uno Jelaskan Indonesia Mendorong Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan
“Kami juga bekerja sama dengan berbagai lembaga internasional seperti UNESCO, WIPO, juga UN DESA dengan menjalankan berbagai proyek dalam memajukan sektor ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga, Kamis (3/10/2024).
Sandiaga meyakini pelaksanaan WCCE 2024 di Uzbekistan akan memperkuat pengembangan agenda global untuk ekonomi kreatif.
“Pengembangan agenda global untuk ekonomi kreatif masih terus berlangsung. Ekonomi kreatif memiliki peranan yang semakin signifikan dalam ekonomi global,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Saat ini ekonomi kreatif menyumbang 3,1 persen dari PDB global dan 6,2 persen untuk lapangan kerja di dunia. Pada tahun 2030, kontribusi ekonomi kreatif diperkirakan akan mencapai 10 persen terhadap PDB global dan kontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja akan mencapai 40 persen.
Kendati demikian, pengembangan ekonomi kreatif juga memiliki tantangan seperti perlindungan hak kekayaan digital dan juga kesenjangan digital.
“Badan dan forum internasional juga semakin banyak membahas tentang isu-isu ekonomi kreatif. Oleh karena itu, WCCE hadir untuk menawarkan platform bagi para pelaku global untuk membahas perkembangan terkini ekonomi kreatif,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga dalam kesempatan itu mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah Uzbekistan dengan menghadirkan undang-undang tentang ekonomi kreatif yang telah disetujui Senat pada 30 September 2024. Undang-undang ini akan menjadi kerangka yang dibutuhkan dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Uzbekistan.
“Kami berharap undang-undang ini dapat direplikasi di negara-negara Asia Tengah lainnya dan selanjutnya dapat mendorong kerja sama antara negara-negara Asia Tengah di sektor ekonomi kreatif,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Baca Juga : Tampil Mengikuti Berlin Marathon 2024, Menparekraf Sandiaga Uno: Indonesia Mampu Hadirkan Event Olahraga Sekelas Ini
Bertemu Sekjen WIPO
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menemui Sekretaris Direktur Jenderal WIPO (World Intellectual Property Organization/Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia), Sylvie Forbin, untuk membahas penguatan dan pengembangan sektor parekraf di Indonesia.
Pertemuan ini digelar di sela-sela World Conference on Creative Economy (WCCE) 2024 di Tashkent, Uzbekistan, Rabu (2/10/2024) waktu setempat. Dalam kesempatan ini, Menparekraf Sandiaga menawarkan WIPO untuk berkolaborasi memperkuat sektor ekraf di Indonesia melalui pemanfaatan kekayaan intelektual (intellectual property/IP).
Menurut Sandiaga, pemanfaatan IP sebagai media pemasaran produk ekraf Indonesia seperti batik sangat efektif. Hal ini, kata Sandiaga, diyakini akan semakin meningkatkan pemasaran batik di pasar internasional sebagai produk kreatif asli Indonesia.
“Pemanfaatan IP ini akan memberikan dampak yang sangat besar untuk meningkatkan kesadaran pasar internasional terhadap batik. Tentunya kesadaran ini akan mampu meningkatkan permintaan batik di pasar internasional,” kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, Indonesia dan WIPO telah berkolaborasi dalam memajukan IP asli Tanah Air. Pada 2023, melalui asistensi WIPO, Kemenparekraf bersama stakeholder terkait menginisiasi proyek IP “unBalivable”, sebuah gerakan kolektif yang melibatkan 13 pelaku pariwisata dan 17 pelaku ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga mendorong WIPO menjadikan WCCE sebagai agenda tahunan. Sebab, ada banyak negara yang antusias untuk menjadi tuan rumah konferensi yang bertujuan memperkuat sektor ekraf internasional ini.
“Ada banyak negara yang antusias untuk menjadi tuan rumah WCCE. Jadi saran saya sebaiknya acara ini dijadikan sebagai agenda tahunan yang rutin dilaksanakan di berbagai negara dan mungkin nantinya bisa dilaksanakan kembali di Indonesia,” katanya.
Baca Juga : Balap Sepeda “Tour de Batam”, Menparekraf Sandiaga Uno Harap Makin Memperkenalkan Kepri sebagai Destinasi Sport Tourism Kelas Dunia
Menyikapi hal tersebut, Sylvie Forbin selaku perwakilan WIPO mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan Indonesia dan negara-negara peserta WCCE untuk memajukan sektor ekraf internasional melalui pemanfaatan IP. “IP ini menjadi hal yang penting dalam sektor ekonomi kreatif, oleh karena itu kami mendukung inisiasi kolaborasi ini,” ujar Sylvie.
Dalam pertemuan ini, Menparekraf Sandiaga didampingi Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam dan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham. ***