Connect with us

Politik

Hemat Surat Suara Pemilu Bikin Rumit Pemilih

Avatar

Diterbitkan

pada

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim. (Ist).

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim. (Ist).

FAKTUAL-INDONESIA: Guna efisiensi anggaran, Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan penghematan surat suara dengan cara penyederhanaan lembaran surat suara Pemilu 2024.

Hal ini menurut Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim tidak tepat. Justru menurut dia simulasi, desain ulang surat suara dan sosialisasi yang dilakukan KPU malah yang menjadikan pemborosan anggaran.

“Hemat anggaran namun kalau semakin rumit dan membuat rakyat kebingungan dan kesulitan, apa gunanya. Penyederhanaan surat suara seharusnya bertujuan untuk memudahkan rakyat dalam menggunakan hak pilihnya,” kata Luqman di Jakarta, Selasa (22/3/2022).

Dikatakan, kalau KPU ingin menghemat anggaran penyelenggaraan Pemilu 2024 maka sebaiknya menghapuskan alokasi anggaran untuk mendesain ulang surat suara, simulasi, dan sosialisasi.
Menurut dia, pelaksanaan Pemilu 2024 dengan menggunakan lima kertas suara saja telah membuat rakyat kesulitan dalam memilih, apalagi KPU malah ingin menyederhanakan.

“Bagi saya, kegiatan KPU seperti ini (mendesain ulang surat suara, simulasi, dan sosialisasi) hanya menghambur-hamburkan anggaran negara saja. Ini contoh kegiatan yang perlu dihapus untuk menghemat anggaran pemilu,” ujarnya.

Advertisement

Luqman mengingatkan bahwa ketika rakyat menyampaikan suaranya dalam pemilu merupakan pelaksanaan dari kedaulatan rakyat dalam memilih.

Menurut dia, pemilu merupakan sarana konstitusional bagi rakyat yang berkuasa atas negeri ini untuk membentuk pemerintahan, yaitu eksekutif dan legislatif.

“Pemilu merupakan agenda terpenting kedua bagi NKRI setelah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Terselenggaranya pemilu berkualitas secara periodik sesuai konstitusi untuk menjadi sarana rakyat menggunakan kekuasaannya merupakan pembeda penting antara Indonesia Merdeka dengan Indonesia Terjajah,” katanya.

Karena itu, dia menilai pertimbangan efisiensi anggaran pemilu sangat tidak benar jika mengorbankan keleluasaan dan kemudahan rakyat menggunakan hak daulatnya di tempat pemungutan suara (TPS).

Sebelumnya, anggota KPU RI Evi Novida Ginting Manik mengatakan penyederhanaan desain surat suara dan formulir yang dilakukan KPU bertujuan untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang murah, mudah, dan cepat. ***

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement