Connect with us

Politik

Mbak Tutut dan Titiek Minta Maaf bila Sang Ayah Presiden Soeharto Ada Salah Selama Pimpin Indonesia

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut dan Siti Hediati Hariyadi atau Mbak Titiek dalam Silaturahmi Kebangsaan Pimpinan MPR RI bersama Keluarga Besar Presiden Kedua RI Jenderal Besar TNI (Purn) HM Soeharto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (28/9/2024)

Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut dan Siti Hediati Hariyadi atau Mbak Titiek dalam Silaturahmi Kebangsaan Pimpinan MPR RI bersama Keluarga Besar Presiden Kedua RI Jenderal Besar TNI (Purn) HM Soeharto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (28/9/2024)

FAKTUAL INDONESIA: Dua putri Presiden Kedua RI Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut dan Siti Hediati Hariyadi atau Mbak Titiek secara resmi meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan ayah mereka selama memimpin Indonesia selama 32 tahun.

Permintaan maaf itu disampaikan Mbak Tutut dan Titek pada  acara Silaturahmi Kebangsaan Pimpinan MPR RI bersama Keluarga Besar Presiden Kedua RI Jenderal Besar TNI (Purn) H. M. Soeharto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (28/9/2024).

“Semua itu terjadi karena kesadaran dan juga rasa menghargai kepada bapak yang selama ini telah memimpin bangsa dan negara ini selama 32 tahun. Memang manusia tidak ada yang betul selalu ya, pasti ada salahnya. Kami juga mohon maaf kalau selama ini bapak ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan saat memimpin,” kata Tutut.

Baca Juga : MPR Dorong Soeharto dan Gus Dur Mendapat Gelar Pahlawan, Bamsoet: Tidak Perlu Ada Lagi Dendam Sejarah

Dia menjelaskan apa yang dilakukan Soeharto saat itu demi kepentingan bangsa dan negara.

“Kami keluarga bahwa setelah sekian tahun lamanya akhirnya ada yang menyadari dan mengatakan sesuatu yang benar bahwa yang benar itu benar, yang salah itu salah dan persatuan itu lebih penting daripada dendam kesumat,” ujarnya.

Advertisement

Sementara itu, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek mengatakan jasa yang diberikan Soeharto kepada Indonesia adalah hasil kerja sama dari seluruh pejabat di bawah kepemimpinan-nya.

“Untuk itu kami, tadi disampaikan juga oleh Mbak Tutut kami maaf yang sebesar besarnya. Namun, kita juga tidak bisa melupakan apa yang sudah bapak lakukan selama 32 tahun memimpin bangsa ini,” tambah Titiek.

Dia menambahkan, untuk ke depannya, apa yang segala kebaikan yang telah Soeharto  lakukan itu, semua itu adalah produk dari kerja sama semua para pejabat pejabat di bawah pimpinan Soeharto.

Sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyerahkan surat jawaban terkait pencabutan nama Soeharto dari Tap MPR Nomor 11 Tahun 1998 kepada keluarga.

Baca Juga : Sarwono Kusumaatmadja, Mantan Menteri Soeharto dan Gus Dur serta Ketua Pelti, Meninggal Dunia

Tap MPR itu berisikan aturan untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih tanpa korupsi, kolusi, nepotisme (KKN). Namun dalam Pasal 4 secara eksplisit menyebut nama penguasa Orde Baru yang diturunkan lewat people power pada 1998 itu.

Advertisement

Sebagai informasi, acara tersebut dihadiri langsung oleh sejumlah pimpinan MPR RI, yakni Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Ahmad Muzani, dan Jazilul Fawaid. Hadir pula Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas. ***

Berita Anda ingin dimuat di FAKTUAL INDONESIA – faktualid.com – atau Media Nasional dan Daerah di Indonesia? Silakan hubungi kami di 087783358784 atau e-mail: aagwaa@yahoo.com. Kami memiliki jaringan kuat dengan media terakreditasi baik cetak, online, radio maupun televisi. ***

Lanjutkan Membaca
Advertisement