Olahraga
153 Suporter Tewas Dalam Insiden Kanjuruhan Berdarah, PSSI Segera Lakukan Investigasi
FAKTUAL-INDONESIA: Laga Arema kontra Persebaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam menjadi sejarah kelam sepak bola Indonesia.
Pasalanya sebanyak ratusan orang meninggal karena kericuhan dan membuat bentrok ribuan suporter tuan rumah atau Aremania dengan aparat keamanan.
Kemarahan suporter pun dibalas petugas dengan tembakan gas air mata ke arah tribun. Suporter panik, dan kocar-kacir. Saling berdesak-desakan beberapa penonton terinjak-injak.
Akibat insiden tersebut harus memakan ratusan korban jiwa. Hingga berita ini dibuat, laporan kepolisian terbaru mencatat total ada 153 orang tewas yang berasal dari Aremania (151) dan petugas kepolisian (2 orang).
Baca juga: Gas Air Mata Akibat Penonton Panik, Derby Jatim Arema V Persebaya Ricuh, 129 Meninggal Ratusan Luka-luka
Terkait tragedi tersebut, PSSI segera melakukan investigasi terkait kerusuhan di dalam Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.
“Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian. Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi dikutip dari laman PSSI, Minggu (2/10/2022).
Yunus memastikan panitia pertandingan akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti di dalam lapangan.
Selain sanksi denda juga tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga.
PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang,’’ imbuh Yunus.***