Connect with us

Olahraga

Kawal Transformasi Kemenpora, Menpora Erick dan Kepala BPKP Kolaborasi Sinergitas Tugas dan Pengawasan

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir memberi keterangan pers usai menandatangani nota kesepahaman tentang sinergitas pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan pada Kemenpora dengan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh di Kantor BPKP, Jakarta, Selasa (18/11/2025). (Gungdewan)

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir memberi keterangan pers usai menandatangani nota kesepahaman tentang sinergitas pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan pada Kemenpora dengan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh di Kantor BPKP, Jakarta, Selasa (18/11/2025). (Gungdewan)

FAKTUAL INDONESIA: Pelaksanaan transformasi dan program strategis yang dilaksanakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidaklah mudah. Untuk itu perlu pengawalan sejak dini bagaimana pola pikir menjadi satu kesatuan  sehingga dapat menjaga keuangan negara agar penggunaannya tepat sasaran dan akuntabel.

Demikian dikemukakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir usai menandatangani nota kesepahaman tentang sinergitas pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan pada Kemenpora dengan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh di Kantor BPKP, Jakarta, Selasa (18/11/2025).

“Hari ini saya dan Kepala BPKP bersepakat dimana saya meminta untuk BPKP mengawal menyeluruh program transformasi Kemenpora,” kata Menpora Erick.

Menurut Erick,  pendampingan BPKP menjadi langkah strategis untuk memastikan reformasi kelembagaan, penyusunan program, hingga tata kelola anggaran di Kemenpora berjalan transparan dan akuntabel. Dia menegaskan, komitmen dan kolaborasi yang dijalin ini dalam rangka menjaga keuangan negara agar penggunaannya tepat sasaran dan akuntabel.

Saat ini, kata Erick,  pihaknya telah melakukan penyederhanaan 191 peraturan menteri sejak 2009 menjadi 5 hingga 20, mengingat terdapat aturan yang sudah tidak relevan. Diantara aturan itu, terdapat Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 tentang Standar Pengelolaan Organisasi Olahraga Lingkup Olahraga Prestasi. Permen ini sempat menimbulkan polemik di antara stakeholder olahraga nasional. 

Advertisement

“Bapak Presiden sudah menyampaikan, beliau ingin pembangunan karakter bangsa untuk pemuda ini menjadi hal yang teramat penting. Selain juga memastikan bahwa yang namanya olahraga harus menjadi duta bangsa yang mencerminkan kedigdayaan,” ujarnya.

Erick juga menyebut pihaknya akan membuat turunan program strategis. Misalnya komitmen dalam memfokuskan 17 cabang olahraga unggulan sesuai Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Cabang-cabang tersebut dipilih berdasarkan potensi besar dalam meraih prestasi di level internasional.

Mengingat setiap cabang olahraga memiliki karakteristik pembinaan yang berbeda, Erick meminta manajemen pembinaan harus fleksibel dan sesuai kebutuhan tiap cabang olahraga. Dia

Dia kemudian memberikan contoh, misalnya bulutangkis, atletnya banyak ke ikut pertandingan dengan sistem sirkuit. Tetapi kalau renang, atlet dikirim ke luar negeri untuk pelatnas jangka panjang. “Belum tentu antara bulutangkis dan renang mendapatkan hasil yang sama dengan strukutur pembiayaan yang berbeda,” tambah Erick.

Lebih lanjut, Erick ingin pembangunan pusat pembinaan atlet dan akademi olahraga nantinya bisa melahirkan ekosistem pembibitan atlet sejak usia dini hingga tingkat elite. Kemenpora menginginkan pembinaan dilakukan sejak dini dan terstruktur—dari SD, SMP, SMA, hingga menjadi atlet elite.

Advertisement

“Hal ini tidak mudah. Karena itu perlu pengawalan sejak dini bagaimana pola pikir kita menjadi satu kesatuan. Untuk kepemudaan, Bapak Presiden sudah bicara dua hal yaitu karang taruna dan pramuka, itu menjadi sebuah tupoksi penting dalam fondasi pembangunan karakter. Tentu kita akan selaraskan program yang ada di kementerian sebagai ujung tombak mencerminkan karakter anak muda kedepan,” jelas Erick yang juga Ketua Umum PSSI itu.

Pada pembangunan sektor kepemudaan, Erick mengungkapkan menjadi bagian penting dari transformasi Kemenpora. Karang Taruna dan Pramuka diprioritaskan karena memiliki peran strategis dalam membentuk karakter pemuda Indonesia. Program kepemudaan juga akan disinergikan dengan kementerian lain agar dampaknya lebih luas dan terukur.

“Karang taruna dan pramuka adalah fondasi penting dalam pembangunan karakter,” ungkap Erick.

Sementara, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh memuji dan mengapresiasi Menpora Erick Thohir atas sinergitas yang dituangkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman ini.

“Intinya apa yang dibutuhkan kita siap dukung. Ini awal dari membangun komitmen, kami akan bantu semaksimal mungkin agar tujuan pak menteri dalam membangun kepemudaan dan keolahragaan bisa terwujud dengan baik,” katanya.

Advertisement

Menurut Yusuf, melalui kerja sama ini BPKP akan mengawal akuntabilitas anggaran, efektivitas pembangunan, serta evaluasi program agar seluruh agenda transformasi yang diinisiasi Menpora

agar perencanaan dan pelaksanaan program berjalan efektif dan sesuai prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.

“Kemenpora memiliki beberapa kegiatan strategis yang harus dikawal dan didampingi dalam pelaksanaan program tersebut,” ujarnya. ***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement