Connect with us

Olahraga

Euro 2024: Ketika Austria Melangkah dengan Gaya, Belanda Merunduk Sedih ke 16 Besar

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Aksi Marcel Sabitzer yang menjadi penentu kemenangan Austria atas Belanda 3-2 dalam pertandingan akhir penyisihan Grup D Piala Eropa (Euro) 2024 si Berlin, Jerman, Selasa (25/6/2024)

Aksi Marcel Sabitzer yang menjadi penentu kemenangan Austria atas Belanda 3-2 dalam pertandingan akhir penyisihan Grup D Piala Eropa (Euro) 2024 si Berlin, Jerman, Selasa (25/6/2024)

FAKTUAL INDONESIA: Stadion Olimpiade Berlin, Jerman menjadi saksi bagaimana gayanya Austria melangkah ke babak 16 besar kejuaraan sepakbola Piala Eropa (Euro) 2024 setelah mempermalukan Belanda 3-2, Selasa (25/6/2024).

Bukan saja gaya namun juga gagah karena kemenangan atas Belanda itu mengangkat Austria yang semula dianggap sebelah mata kini melesat menjadi juara Grup D setelah dalam pertandingan lainnya Prancis hanya main imbang 1-1 dengan Polandia di Dortmund.

Austria di puncak klasemen grup dengan menggeser Prancis yang menaklukannya di partai pembuka lalu ke posisi kedua. Belanda harus puas tertekan ke posisi 3 sedangkan Polandia di urutan buncit.

Beruntung bagi Belanda, kekalahan menyakitkan itu tidak membuatnya tersingkir karena tetap lolos ke 16 besar mendampingi Austria dan Prancis sebagai peringkat 3 terbaik.

Melihat penampilan kedua tim di stadion bersejarah Berlin, Australia memang pantas untuk memenangkan pertarungan. Tampil atraktif dalam menyerang, Australia dua kali sempat memimpin sebelum disamakan oleh Belanda hingga akhirnya menentukan kemenangan lewat gol yang ketiga.

Advertisement

Pertandingan baru berjalan 6 menit, Austria sudah memimpin setelah Donyell Malen melakukan gol bunuh diri. Belanda menyamakan keduduka menit 47 melalui Cody Gakpo.

Sundulan Romano Schmid menit 59 kembali mengantar Austria memimpin. Belanda kembali menyeimbangkan skor menit 75 melalui Memphis Depay.

Namun gol ketiga yang disarangkan Marcel Sabitzer menit 80 memastikan kemenangan Austria untuk meraih 3 angka sekalgus mengamankan langkah ke fase gugur.

Austria mencapai babak sistem gugur Euro kedua berturut-turut setelah sebelumnya tidak pernah melakukannya sebelum EURO 2020. Gol pembuka Austria adalah yang tercepat sepanjang sejarah mereka di Euro, mengalahkan gol Gernot Trauner pada menit kesembilan melawan Polandia pada Matchday 2. Gol Schmid adalah yang ke-900 dalam sejarah turnamen final Euro.

Ini adalah kekalahan pertama Belanda dalam 12 pertandingan penyisihan grup turnamen besar sejak Piala Dunia FIFA 2014.

Advertisement

“Saya pikir kami pantas menang pada akhirnya. Secara keseluruhan, kami memiliki keinginan yang lebih besar untuk menang dan energi yang sangat besar di lapangan, yang dapat Anda rasakan di setiap fase pertandingan. Cara kami bereaksi terhadap gol yang kami terima, kami tidak menyerah, kami tetap setia pada gaya permainan kami,” kata Ralf Rangnick, pelatih Austria.

Marcel Sabitzer yang terpilih sebagai pemain terbaik dalam pertandingan itu mengatakan, dirinya mengalami pasang surut dalam beberapa bulan terakhir.  Jadi ini adalah momen yang benar-benar terasa menyenangkan baginya.

“Saya sangat, sangat bahagia hari ini, tetapi saya tidak terlalu fokus pada diri saya sendiri. Saya bangga dengan tim karena mereka menaruh semua kepercayaan mereka kepada saya dan membiarkan saya bermain dengan bebas. Saya selalu senang ketika saya dapat membantu tim dengan penampilan saya,”

. Ketika Anda melihat penampilan yang dihasilkan oleh para pemain di starting line-up, Anda harus angkat topi untuk mereka,” ujarnya.

Kekecewaan menerpa pelatih Belanda, Ronald Koeman. Dia menyatakan, pasukannya memulai dengan sangat buruk dalam banyak aspek. Tidak agresif dan tidak ada tekanan pada lawan.

Advertisement

“Itu sangat buruk. Kami tidak mengendalikan pertandingan di awal; kemudian kami tampil sedikit lebih baik dan kami memiliki beberapa peluang, tetapi mereka menghukum kami. Kami harus bertanggung jawab di lapangan,” kata Koeman.

Penyerang Belanda, Cody Gakpo mengakui, Austria  memulai dengan sangat baik – sangat tajam, kuat dalam duel. Sedangkan Belanda tidak melakukan itu.

“Di babak pertama mereka ada di sana; mungkin kami tidak. Itu sedikit berubah di babak kedua. Kami keluar dari ruang ganti dengan lebih baik daripada yang kami lakukan di babak pertama, tetapi itu tidak cukup.” ***

Susunan Pemain:

Belanda: Verbruggen; Geertruida, De Vrij, Van Dijk, Aké (Van de Ven 65); Reijnders (Wijnaldum 65), Schouten, Veerman (Simons 35); Malen (Weghorst 72), Depay, Gakpo

Advertisement

Austria: Pentz; Posch, Wöber, Lienhart (Querfeld 62), Prass; Seiwald, Grillitsch (Laimer 62); Wimmer (Baumgartner 62), Sabitzer, Schmid (Weimann 90+2); Arnautović (Gregoritsch 78)

Klasemen Akhir Grup D:

Tim                  M         M         S          K         SG       P

Austria            3          2          0          1          6-4       6

Prancis             3          1          2          0          2-1       5

Advertisement

Belanda           3          1          1          1          4-4       4

Polandia          3          0          1          2          3-6       1

Ket: M = main  M = menang S = Seri K = kalah SG = selisih gol P = poin

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement