Nusantara
1.300 Volunteer Siap Diterjunkan Dampingi Kontingen ASEAN Para Games XI Solo

Pelatihan volunteer ASEAN Para Games (APG) XI Solo diikuti 1.300 orang. (Foto: istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA: Sebanyak 1.300 volunteer siap diterjunkan untuk mendampingi dan melayani kontingen peserta ASEAN Para Games (APG) XI Solo 2022. Dari 6.500 pendaftar, terpilih 1.300 diantaranya setelah menjalani tes beberapa tahap.
Selama 3 hari, mereka mengikuti pelatihan yang dilakukan INASPOC di Solo Paragon Hotel. Sebelum mendapatkan pelatihan khusus terkait divisi masing-masing, mereka diberikan training umum berupa human skill, informasi, pemahaman disabilitas dan lain lain.
“Sehingga volunteer siap menerima atlet disabilitas yang akan bertanding di ASEAN Para Games ini,” jelas Wakil Ketua Bidang Games Administrasi Pertandingan INASPOC , Bayu Rahadian, seusai pembukaan pelatihan volunteer, Kamis (21/7/2022).
Untuk pelatihan spesifikasi sesuai dengan divisi mereka antara lain, tentang departure dan arrival tamu, atau divisi transportasi dan lain sebagainya.
Selama 3 hari pelatihan tersebut, pada hari pertama mereka mendapatkan pelatihan umum sedangkan hari kedua dan ketiga sudah spesifikasi divisi mereka masing-masing.
“Jadi pelatihan hari ini adalah awal, bagaimana mempersiapkan volunteer kedepan. Keberadaan volunteer ini sangat penting karena mereka menjadi face of the games jadi muka dari games sendiri,” jelasnya lagi.
Volunteer akan menjadi garda terdepan ketika partisipan hadir. Ketua Departemen Hubungan Luar Negeri NPC Indonesia, Sukanti Rahardjo Bintoro menambahkan, dari 3 kali event Asian Para Games yakni di Guangzhou China, Seoul Korea Selatan dan Jakarta Indonesia tahun 2018 lalu, ternyata Jakarta dinilai yang paling baik.
“Bukan paling wah ya, salah satunya karena volunteer. Kalau soal jumlah, volunteer di China dan Korea juga banyak tetapi yang membedakan adalah keramahan dan sikap siap membantu dari volunteer Indonesia,” jelas Sukanti.
Jika ada volunteer yang belum selesai pekerjaannya, volunteer lain langsung membantu. Hal tersebut menurut Sukanti menjadi karakter volunteer Indonesia.
“Dan keberhasilan ini juga karena training. Saya melihat ada di Asian Para Games bahkan Olimpiade ada volunteer yang tidak siap, misalnya ada volunteer yang tidak tahu dimana pelaksanaan upacara bendera welome ceremony,” paparnya.
Sukanti juga menyebut volunteer juga dibekali pariwisata di Kota Solo. Karena salah satu yang ingin diangkat dalam event internasional olahraga disabilitas tersebut adalah pariwisata di Kota Solo.
“Ini sesuai dengan yang dipesankan Mas Wali Kota Solo,” ujarnya.
Sementara itu salah satu volunteer, Septiana Fitri Maria (33) mengaku ini keikutsertaannya yang kedua kalinya sebagai volunteer.Tahun 2018 lalu dirinya menjadi volunteer di event Asian Games di Jakarta.
“Menjadi volunteer menjadi keinginan saya untuk membantu pemerintah. Beda dengan dulu karena event kali ini untuk atlet disabilitas,” ujar Septiana yang berprofesi debagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian PAN RB tersebut. ***