Connect with us

Nasional

Satu Lagi Seorang Wanita Korban Longsor Cilacap Ditemukan Meninggal, 11 Masih Hilang

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Tujuh alat berat aktif melakukan pengerukan pada titik longsor yang telah diasesmen dan diduga terdapat korban yang tertimbun material longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Bidang Komunikasi Kebencanaan / Ratna Riadhini Darmawan)

Tujuh alat berat aktif melakukan pengerukan pada titik longsor yang telah diasesmen dan diduga terdapat korban yang tertimbun material longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Bidang Komunikasi Kebencanaan / Ratna Riadhini Darmawan)

FAKTUAL INDONESIA: Sebelas orang masih hilang setelah Tim search and rescue (SAR) gabungan kembali menemukan satu korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (16/11/2025) siang.

Kepala Kantor SAR Cilacap Muhammad Abdullah di Desa Cibeunying mengemukakan, korban bernama Kasrinah (47) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 12.03 WIB di Worksite A-2. Untuk Worksite A-2 masih ada tiga orang yang belum ditemukan.

Bencana tanah longsor terjadi pada Kamis (13/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB, serta menimbun sejumlah rumah warga di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap.

Berdasarkan pendataan sementara usai kejadian, total korban mencapai 46 orang terdiri atas 23 selamat, dua meninggal dunia, dan 21 orang dilaporkan hilang.

Material longsor menimbun permukiman dan menyebabkan penurunan tanah sedalam dia meter serta retakan sepanjang 25 meter. Longsor tersebut merusak 12 rumah serta mengancam 16 rumah lainnya di area seluas sekitar 6,5 hektare.

Advertisement

Data sementara hingga hari keempat operasi pencarian pada Minggu (16/11) pukul 13.00 WIB, masih terdapat 11 korban dalam pencarian.

“Pencarian terus kami lanjutkan sesuai rencana operasi,” kata Muhammad Abdullah seperti dilansir jpnn.com.

Abdullah menyampaikan operasi pencarian pada hari keempat dipusatkan di sektor A dan sektor B, masing-masing pada Worksite A-1, A-2, B-1, dan B-2.

Dengan adanya temuan tersebut, kata dia, jumlah korban dalam pencarian di Worksite A-1 dan A-2 yang masuk wilayah Dusun Cibuyut sebanyak lima orang.

Sementara di Worksite B-1 dan B-2 yang masuk wilayah Dusun Tarukahan, lanjut dia, terdapat enam warga yang masih dalam pencarian.

Advertisement

“Kami mengerahkan 21 ekskavator, 17 alat bantu kompresor, sembilan anjing pelacak, serta lebih dari 600 personel untuk percepatan pencarian korban,” kata Abdullah.

19 Anjing Pelacak Dikerahkan

Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Budi Irawan, Sabtu pagi ini turut meninjau lokasi terdampak. Setelah mengetahui langsung kondisi di lapangan, Budi meminta sumber daya pencarian dan pertolongan dimaksimalkan dengan penambahan alat berat.

“Melihat lokasi terdampak longsor yang sangat luas ini, jika semalam saya sampaikan delapan eskavator harus turun, pagi ini saya minta ditambah lagi empat unit. Sehingga total alat berat yang dibutuhkan sebanyak 12 unit,” kata Budi saat meninjau lokasi terdampak di Desa Cibeunying.

Kebutuhan penambahan alat berat ini menurut Budi karena tingginya timbunan material longsor bervariasi antara 2-8 meter yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pencarian dengan cepat jika menggunakan peralatan sederhana.

Advertisement

Budi menambahkan, guna percepatan operasi SAR, seluruh sumber daya bisa dikerahkan 24 jam jika situasi memungkinkan.

“Sumber daya manusianya bisa bergiliran, namun alat berat harus aktif 24 jam,” tambah Budi.

Laman bnpb.go.id juga melansir, tidak hanya sumber daya manusia, total sebanyak 19 anjing pelacak didatangkan dari Kantor SAR Semarang, Polda Jateng, dan beberapa Polres se-Jawa Tengah.

Anjing-anjing yang mayoritas berjenis Belgian Maloinis dan German Shepherd ini memiliki spesifikasi khusus SAR cardaver, yaitu kemampuan penciuman tajam khusus untuk operasi SAR.

Buddy, salah satu unit K9 dari Polres Temanggung berjenis German Shepherd hari ini menemukan empat titik yang diduga terdapat korban tertimbun. Buddy hari ini bekerja dalam tim bersama rekan unit K9 bernama Jack D, milik Polres Cilacap.

Advertisement

Faktor cuaca menjadi unsur penting dalam operasi tanggap darurat longsor Desa Cibeunying. Hingga hari Minggu (16/11) cuaca di wilayah Kecamatan Majenang diprakirakan akan turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Turunnya hujan akan berpengaruh pada waktu operasional pencarian korban yang diduga masih tertimbun. ***

Lanjutkan Membaca
Advertisement